Mata Cellin langsung membulat begitu mendengar apa yang baru saja di katakan Alexander. What the hell! Calon istri?! Jadi pacarnya aja ogah apalagi menjadi calon istrinya.
Mungkin Alexander sedang halusinanasi di siang hari. Samuel mengangguk mantap untuk setuju dengan anaknya. Sedangkan Samatha menggelengkan kepalanya melihat tingkat laku suami dan anaknya.
"Sudahlah, jangan seperti itu. Kasian Cellin baru sadar langsung menyasikkan ayah dan anaknya yang kehilangan kewarasanya"ujar Samatha terkekeh dengan ucapannya.
"Baby! apa kamu bilang? Aku gila berarti selama ini kau menikahi orang gila."ucap Samuel dengan kesal.
"Yak! seharusnya aku menikahin dengan pacar pertama ku tapi gara-gara kau yang mengagalkan semuanya"ucap enteng Samatha yang terkekeh.
"tapi mantan kamu itu bajingan Samatha, sudahlah jangan seperti itu--"ucapan Samuel terpotong dengan tatapan Anaknya. Ia tau tatapan Alexander sedang ingin berbicara dua mata dengan Cellin.
Tiba tiba Samuel mengeluarkan ponselnya daru saku jazznya. Seolah berpura-pura telepon dengan seseorang.
"Halo?! Iya aku akan segera ke sana sekarang, tunggulah aku akan cepat datang"kata Samuel.
"Baby, kita harus pergi dari sini, aku ada yang harus di urus mendadak kau harus ikut dengan ku"ucap Samuel yang menarik lengan Samatha. Samatha mengeryit kebingungan pasalnya suaminya hari ini tidak akan ada jadwal untuk mengurus pekerjaan yang penting.
"Tidak aku masih mau di sini---"terpotong kalimat pembicaraan Samatha, Samuel sudah menarik tangannya keluar dari ruangan Cellin.
Sekarang tinggallah berdua Alexander dan Cellin. Alexander hanya menantap intens dengan matanya. Cellin melihat tegang seolah waktu terhenti sekarang juga.
Oh God! Apakah ini rencanamu? Ini membuatku gila! Mata berwarna birunya membuat ku berdegup kencang hati ku! Tolong sikirkan dia sekarang juga.
"setelah kau keluar dari rumah sakit, kau tinggal bersama dengan ku."singkat Alexander dengan bibir tipisnya. What? Tinggal bersama dengan Alexander itu tidak memungkinkan sekali. Orang paling dijauhin Cellin adalah Alexander. Tapi Alexander malah menampung dirinya dimasionnya. "Aku tidak mau, aku akan tinggal di apartemen ku saja"tolak Cellin secara halus. Alexander pun tidak menyerah sampai di sini ia akan ngencar mencari cara agar Cellin tinggal dimasion miliknya.
"saying yes or no to me Mrs. Prameswari."ucap Alexander dengan alis terangkat secara terang-terangan Alexander tidak menerima penolakan harus dari Cellin.
"No."ucap lantang Cellin. Habis sudah harapannya berharap ia akan tinggal bersama Cellin malah ia di tolak secara terang-terangan. Sudahlah ini habis sudah kesabaran miliknya.
"Aku tidak mendengarkan kau mengatakan tidak tapi aku hanya mendengar iya"ucap Alexander. Apakah Alexander ini sudah gila? Cellin sudah menolaknya tapi ia tetap kekeh dengan keinginan Alexander. "Baiklah aku akan tinggal bersama kau, tapi setelah aku sembuh aku akan kembali ke apartemen milikku"ucap Cellin tanpa memikirkannya lagi karena sudah pusing berusan dengan Alexander. Akhirnya Cellin memutuskan untuk menyerah atas keinginan dan keras kepala milik Cellin dengan berat hati ia menerima ajakan Alexander. Cellin teringat sesuatu pada pekerjaan di perusahaan milik Alexander. Cellin pun langsung bertanya kepada Alexander yang memegang ponselnya dengan fokus.
"Lalu bagaimana pekerjaan ku di kantormu, apakah aku tidak keterima? Bahkan aku melewati wawancara dikantormu."ucap Cellin yang penasaran di pekerjaan kantornya. Well! Apa ini Cellin ia baru sadar langsung menanyakan wawancara pekerjaan di kantor milik Alexander. Heh tanpa di wawancarain oleh pihak perusahaan Alexander, Cellin pun sudah diterima di perusahaannya. Alexander tidak habis pikir oleh pemikiran Cellin. Harusnya ia memikirkan kesehatan malah pekerjaan di kantor miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bastrad Boss [#1MillerHiltonSeries]
RomanceAREA TERLARANG UNTUK PARA PLAGIATERS!!! Aldut? 18++? YOU CAN SEE MY STORY! Cellin prameswari, wanita yang baru saja lulus dari universitas di Indonesia. ia di paksa nikah oleh ayahnya. Ia memberanikan diri melarikan diri ke New York di hari perni...