Alexander tiba di hotel yg ia sudah Cellin memesannya. Alexander menyuruh Gerald untuk mempersiapkan dress dan setelan jazz untuk Alexander dan Cellin serta anak buah Alexander.
Sepanjang lorong hotel Alexander menggurutu untuk pelayan hotelnya kurang memuaskan untuk Alexander namun untuk Cellin sangat cukup puas. Hotel ini belum lama ini baru dibuka. Walaupun begitu Cellin tidak peduli karena krisis kamar untuk sekarang serta sangat ramah sekali dengan pelayanannya dibanding Alexander.
Cellin menengok kearah Alexander yang sedang duduk di sofa arah jendela membuks layar ponselnya begitu serius menatap layar ponselnya.
"Xander, apa kita hari ini akan bekerja?" Tanya Cellin pada Alexander. Alexander mendengarnya sambil menatap layar ponselnya "tidak, temen saya mengadakan acara pernikahan." Ucap Alexander. Cellin sudah menduga dirinya sedang di kerjain oleh Alexander yang tidak berotak pada perasaan Cellin. Cellin sudah anustias sudah mempelajari semua berkas-berkasnya,Ia membawa semua berkas berkas dokumen untuk di pelajari untuk kerjasama dengan perusahaan lain takdir berkata lain.
"Bajingan!!! Apa kau mengerjain ku sialan!?" Teriak Cellin suaranya mengelenggar seisi kamarnya. Ah, suara Cellin yang membuat Alexander berhenti yg aktifitasnya. "Oh, aku sengaja." ucap Alexander tanpa dosa yang membuat Cellin mengomelin Alexander tanpa henti. Alexander hanya bisa mendengarkan ocehan makhluk satu ini yang membuat dirinya hampir dan hampir aja.
----
Seorang pria berkacamata berwarna gold bertengkar di batang hidungnya yang membuat dirinya semakin baik seperti model majalah namun sayangnya bukan. Ia sedang membaca semua berkas-berkas untuk kerjasamanya dengan perusahaan Alexander.
Ia mengingat juga bahwa adiknya bekerja ditempat Alexander sebagai sekretaris pribadinya. Seseorang mengetuk pintu ruangan kerja milik sang kakak Cellin. "Permisi tuan, saya memberitahu pada anda bahwa Cellin sudah mendarat sangat baik di India. Ia akan mengunjungi salah satu temen Alexander yang menikah di Mumbai."ucap pria barubaya bernama Maxwell. Mendengar sang adik mendarat dengan selamat namun perasaan seorang kakak pun tidak enak. Ia segara menyuruh kirim anak buahnya untuk melindungi Cellin.
"Tolong, kirim segara bodyguard untuk Cellin disana, aku merasa tidak enak dengan situasi saat ini."ucap pria yang menghadap jendela. Maxwell pun mundur diri dari hadapannya.
"Ah, pasti dia berbuat kesalahan lebih gila lagi bahkan Cellin tidak bisa menahan amarah begitu saja. Dia lebih berbahaya dibanding musuhnya." Gumam sang kakak yang khawatir dengan adiknya.
----
Seorang wanita bergaya legak legok bak seperti model sudah berada di tempat acara Alexander tuju. Ia akan mengikuti Alexander pergi kemanapun bahkan ke neraka sekaligus. Obsesi sangat mengerogoti hati seorang Bella. Ia akan memiliki Alexander dengan sepenuhnya bahkan Cellin pun akan tergeser olehnya.
Senyum tipis untuk seorang Bella ia mempunya akses untuk ketemu dengan Alexander. Bella tidak sabar dengan untuk bertemu dengannya serta dipikiran kepala Bella rencana jahatnya.
Bella memilih baju untuk dirinya bertemu dengan mantan kekasihnya ia tidak sabar dengan rencana diotaknya.
-----
Seorang pria sedang menikmati sarapan paginya dijam pagi pagi buta, ia tidak senang jika seorang wanitanya di dekat Alexander. Ia sudah siap untuk pergi ke negara India. Baginya Cellin adalah mentari kehidupannya, menjekelkan sekali ia harus bersanding dengan Alexander."Tuan, akses bertemu dengan Cellin sudah ditemukan."ucap pria berkacamata yg memegang ipad. Pria itu langsung berdiri memsudahin sarapan paginya.
"Kita berangkat sekarang juga. Jangan menyia-nyiakan waktuku." Ucap pria dengan semangat menggebu-gebu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bastrad Boss [#1MillerHiltonSeries]
RomanceAREA TERLARANG UNTUK PARA PLAGIATERS!!! Aldut? 18++? YOU CAN SEE MY STORY! Cellin prameswari, wanita yang baru saja lulus dari universitas di Indonesia. ia di paksa nikah oleh ayahnya. Ia memberanikan diri melarikan diri ke New York di hari perni...