Hasta La Vista

128 5 0
                                    

Hola..

Eres tú quien dijo "adiós" al sentimiento de amor no correspondido?

Aku terjebak pada rasa yang baru aku pahami setelah melihatnya tersenyum, melihatnya tertawa, melihatnya peduli padaku, baik padaku. Perasaan yang tidak pernah aku mengerti, aku pikir bisa memilih untuk jatuh cinta pada siapa. Aku salah, itu kehendak hati. Aku coba hancurkan berkali-kali, mempersiapkan semua skenario terburuk jika perasaan ini tak terbalas, atau dia tak juga bisa memahaminya. Lalu, dia pergi menjauh. Tidak, mungkin aku yang menjauh darinya.

.
.
.

Kenapa?, tidakkah kamu penasaran.
Aku bersikap berbeda?, inginkah kamu tahu.
Karena aku jatuh cinta. Pria berhati lembut yang mencoba tetap percaya pada cinta. Untuk kedua kalinya, ia harus mengucapkan sampai jumpa pada seorang wanita yang cantik jelita. Senyumnya, tawanya, setiap kenangan saat mereka berdua menyusuri kota dengan mobil Grand Livina milik si Pria. Pria Malang yang tidak peka, plin plan, emosional, aneh, cenderung berpikir rumit, dan banyak kekurangan lainnya. Sanggupkah jelita, wanita sempurna dengan lesung pipi manis setiap kali ia tersenyum, berkulit coklat pekat, dengan tawa khasnya, amarahnya, egonya, badmoodnya, tidak terlalu suka membaca, dan banyak lagi yang dapat si Pria cintai darinya. Menerima perasaannya?, tidak. Itu mustahil. Maksudku, menerimanya sebagai seorang pria yang mencoba berjuang untuk jelita selama 4 tahun. Tidakkah jelita ingin tahu apa yang dilakukannya?, menangis di tengah malam meminta. Taukah?, apa hal pertama yang si Pria pinta pada sang pencipta. Ia berharap, hancurlah. Hancurlah perasaan dihatinya jika perasaan ini akan membuatnya jauh dari sang pencipta. Lagi, dan lagi.. selama 4 tahun ia mencari jawaban, memahami, mencoba, melakukan hal-hal yang mungkin dapat mengganti rasa di hatinya. Sial!, perasaan itu terus membelenggunya. 4x, ia coba utarakan. 3x ia tak temukan jawaban. Dan yang terakhir, Jelita merasa bahwa ia tak pernah diperjuangkan. Si Pria sangat terluka, lalu ia mengucapkan sampai jumpa. Menyimpan dalam-dalam tentang apa yang ia telah lakukan untuk Jelita. Mungkin Jelita tak bertanya, kenapa?, tidak. Lebih baik langsung mengucapkan sampai jumpa. Dan biarkan takdir sang pencipta menentukan usaha si Pria tuk dapatkan Jelita. Menepis semua terka buruk tentang Jelita, si Pria terus saja mendekatkan diri pada sang pencipta. Tidak peduli dengan hasilnya, karena yang terpenting bagi si pria adalah cinta sang pencipta untuknya. Meski jawaban atas semua pencariannya, sang pencipta tak inginkan si Pria hidup selamanya bersama Jelita.

.
.

Wahai Jelita, terima kasih. Aku pergi. Aku bukan lagi temanmu, dan perihal rasa di hatiku, aku tahu kau tak pernah peduli. Dan ku harap, kau tak pernah tahu, perjuanganku untukmu. Biar itu menjadi rahasia, diantara, aku dan Sang Pencipta.

Corat Coret RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang