bab 4

8.2K 365 13
                                    


Vote komen first
py reading




***

Flasback 4 Th lalu

Setelah aku semalam menginap di kontrakan Maya. Pagi-pagi sekali aku buru-buru pulang ke rumah. Sesampainya dirumah, kulihat mas Bimo masih tidur. Melihat keadaan tempat tidur membuat ku miris mengingat kejadian semalam. Segera saja aku mengambil pakaian kerja mas bimo yang berserakan dilantai ke keranjang pakaian. Setelah ini aku akan mandi dan bersiap-siap. Tidak berapa lama aku keluar dari kamar mandi sudah berpakaian kerja rapi. Kulirik mas bimo, ternyata dia sudah bangun sedang bersandar di kepala ranjang.

"Segera bersiap mas, pakaiannya sudah aku siapkan, aku mau buat sarapan dulu" ucapku datar, kemudian berlalu menuju dapur tanpa menoleh pada mas Bimo.

***

Bimo POV

Blam

Rania sudah menghilang di balik pintu. Aku turun dari ranjang, hanya dengan menggunakan bokser aku melangkah ke kamar mandi. Berdiri di depan cermin wastafel aku mengambil sikat gigi berwarna biru ku, mengoleskan odol diatasnya, kumur-kumur lalu mulai menyikat gigi. Setelah selesai melanjutkan melangkah ke shower, tapi sebelum itu aku kembali ke depan westafel. Kulihat banyak sekali tanda merah bertebaran dari dada sampai ke perut. Aku mengulum senyum, ternyata Rania agresif juga semalam batinku menahan senyum lebarku. Sayang sekali aku tidak terlalu mengingat kejadian semalam karna aku sempat minum dengan rekan kerjaku kemarin malam. Kulanjutkan kembali langkahku, kemudian memulai ritual mandi.

Keluar dari kamar mandi aku mengambil setelan kerja yang sudah disiapkan Rania. Langsung ku pakai disini tanpa perlu repot-repot ke kamar mandi. Setelah menyelesaikan kancing terakhir kemejaku aku mengambil tas kerja dan dasi kemudian turun ke bawah.

Dibawah kulihat Rania sedang menata makanan di atas meja makan. Sudah tersedia berbagai jenis makanan di atas meja. Kuletakkan tas kerja ku di kursi samping, kemudian aku duduk di kursi paling ujung, sedangkan Rania duduk di kursi sebelah kananku berhadapan dengan kursi tempat kuletakkan tas kerjaku.

"Wah banyak banget kamu masak rania"

"Tidak mas ini makanan tadi malam yang aku hangatkan lagi, aku hanya memasak nasi"

"Aku tidak ingat tadi malam makan gurame bakar" kata Bimo melihat gurame bakar sambil memasang wajah berpikir.

Bagaimana mau ingat mas, tadi malam kamu bahkan tidak makan. batin Rania miris mengingat lagi kejadian tadi malam.

Kemudian Raina mengambilkan sarapan untuk suaminya itu. Mereka makan dalam diam. Rania yang memikirkan nasib rumah tangganya seperti apa kedepannya sedangkan bimo entah apa yang dipikirkan pria itu, dari tadi sibuk makan sambil menahan senyum. Entah apa yang pria itu pikirkan.

"Biar aku saja yang bawa piringnya ke wastafel" sela Bimo saat Rania beranjak akan membawa piring kotor mereka berdua ke wastafel.

Setelah itu Bimo kembali lagi keruang makan. Menyerahkan sebuah dasi yang tadi diambilnya kepada Rania. Rania yang sudah tahu maksud Bimo mengambil dasi tersebut, kemudia memasangkan ke leher suaminya itu. Bimo menatap istrinya yang sedang memasang dasi untuk dirinya dengan tersenyum.

"Tadi malam kamu agresif juga ya" kata Bimo lirih sambil tersenyum.

Sedangkan Rania menghentikan kegiatannya memasang dasi, menatap ke arah wajah suaminya yang tengah tersenyum padanya dengan tampang datar. Meskipun begitu tidak dapat dipungkiri hatinya terasa sakit. Tidak ingin terlalu larut Rania segera menyelesaikan memasang dasi secepat mungkin.

Rania (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang