Happy reading
Sory for typo
**
Tok tok tok
Tiba-tiba ruangan divisi marketing diketuk dari luar. Kemudian masuk si primadona kantor alias si dona. Dengan rok mini ketat berwarna pink setengah lutut dipadukan atasan tanktop putih dengan potongan dada rendah sehingga memperlihatkan belahan dada si empunya yang segede baskom dan dibalut dengan blazer warna hitam. Dengan penuh percaya dirinya melangkah didepan kami.
"Astagfirullah" gumam mas arya yang masih bisa ku dengar. Setelah dona melintas didepan meja kerja nya. Mulutnya emang berkata istighfar tapi matanya tetep melotot ngelihatin.
Kemudian berhenti di meja paling pojok. Mejanya mas bimo.
"Hai bimo" dengan seenak jidatnya duduk di atas meja kerja mas bimo sambil menyilangkan kaki. Tidak ada sopan-sopannya sama sekali.
"Ah! Mbak Dona" kulihat mas bimo kaget dengan kemunculan dona yang tiba-tiba saja sudah duduk di atas mejanya.
"Jangan panggil mbak dong. Panggil dona aja ya" sambil tersenyum centil.
"Eh iya, ada apa ya"
"Aku kesini mau ajak kamu makan siang nanti,berdua. Mau ya"
"Hm ee ya, yaudah" jawab bimo gugup agak terbata-bata. Pasalnya dona ini agak mencondongkan tubuhnya ke depan.
"Hm ternyata kalo dilihat dari deket gini. Kamu ganteng banget ya" katanya dengan suara se seksi mungkin. Jangan lupakan tangannya yang sudah bertengger di bahu bimo. Mengelus-elus disana.
Diperlakukan seperti itu bimo semakin kaku. Bingung dia mau bagaimana.
"Ehm" dehem Sinta keras.
Mata dona yang semula menyoroti muka bimo melirik suara deheman berasal. Kemudian kembali lagi ke bimo.
"Kalo gitu kita ketemu lagi nanti jam makan siang ya. Selamat bekerja" setelah itu turun dari meja. Dan melangkah lurus ke arah pintu. Tidak memperhatikan sekitarnya.
Setelah dona pergi tiba-tiba Sinta menyeletuk.
"Mas bimo jangan mau ya dideketin sama ondel-ondel itu. Jangan kemakan sama rayuannya. Dia itu udah mengencani hampir semua karyawan laki-laki di kantor ini, trus setelah bosen dan morotin duitnya ditinggalin deh,jangan sampe mas bimo jadi target berikutnya"
"Iya bim, tapi kalo sekedar buat penyegaran mata mah gak papa, itung-itung cuci mata,ya gak ram" kata arya sambil cengengesan kepada rama.
"Yeee, si arya mah kalo liat gitu melotot matanya" tambah Sinta sinis.
"Aduh, saya bingung tadi, mau nolak tapi gak enak, saya kan karyawan baru disini. Nanti dikira sombong" jawab bimo sambil menggaruk rambutnya.
"Untuk sekarang gak papa mas bim, tapi selanjutnya tolak aja, daripada nanti dia kegeeran dibaikin sama mas" tandas Sinta lagi.
"Iya, nanti saya bakal hati-hati"
Aku dari tadi hanya diam. Menyimak obrolan mereka. Setelah itu kami kembali ke pekerjaan masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rania (Slow Update)
General FictionVOTE, KOMEN, FOLLOW YA!! 😉 *** Setelah apa yang dilihatnya membuat rania memutuskan pergi dari suaminya, berharap bisa melupakan rasa suka yang muncul seiring mereka bersama. Tapi siapa sangka saat akan memulai hidup baru sendiri tanpa orang-o...