16. Satu Universitas

307 42 4
                                    

Reynatta Tahir

Taletta Tanuwijaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taletta Tanuwijaya

Taletta Tanuwijaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌿🌿🌿🌿🌿

Aku dijemput oleh Taletta untuk pergi bersama ke universitas. Hari ini hari ketiga aku ngampus. Aku masuk ke kelas mata kuliah Bahasa Indonesia. Ternyata aku dan Taletta tidak sekelas, melainkan aku sekelas bersama Reynatta dan...... Reno?

Aku duduk di kursi kedua dan Reynatta di depanku. Reno ternyata kuliah di sini, antara gembira atau tidak. Entahlah.

"Apa Reno tahu aku berada disini?", batinku .
2 jam berlalu. Mata kuliah bahasa Indonesia sudah selesai. Kami pun keluar ruangan.

"Rey, kamu tadi lihat cowok yang ada di samping kamu tidak?",

"Tahu, emang kenapa?",
"Dia temen SMA aku dulu, dia juga orang yang aku cintai waktu dulu", tak getar lidah berkata seperti itu, seakan aku sudah berani mengakui diriku mencintainya. Dulu.

"seriously?", aku mengangguk itu berarti jawabanku adalah 'ya'.

"Tampan, by the way tadi lo bilang orang yang lo cintai dulu, lah emang sekarang lo ga cinta?" Pertanyaan sulit yang tak bisa ku jawab, "Aku gatau deh masih cinta atau ngk, mungkin ngk sih", aku berkata seperti itu karena sekarang bila aku berada didekatnya jantungku tak berdebar, aku tak gugup seperti dulu, dan aku tak salah tingkah. Jadi tidak salahkan kalau aku ambil kesimpulan kalau aku sudah tidak mencintainya lagi?

"Yakin?"
"Yakin banget", jawabku.
"Kalo gitu bisalah lalu gue gebet",

"Gebet aja kali Rey",
"Eh ngk ngk, gue becanda kali. Mana tau lo sama dia bisa CLBK, kan mantap", ucapnya yang tidak jelas membuatku tertawa tak tahan.

"Ahaha ya ampun Rey, aku saja ngk tahu dia cinta atau ngk samaku. Yang iyanya tuh dulu aku yang cinta sama dia, dianya ngk" ya! Memang nyatanya seperti itu. Tidak ada kata atau perilaku yang menunjukkan Reno cinta atau tidak denganku dulu.

"Jadi ceritanya cinta bertepuk sebelah tangan?", Raynatta yang mendengar hanya aku yang cinta pun tertawa. Aku yang melihatnya tertawa, jadi ikutan tertawa. Seperti ada magnet yang menarikku untuk tertawa.

"Yaya sepertinya", Reynatta berhenti dari tertawanya dan mengajakku makan siang di cafe. Jangan lupakan Taletta, tentu dia kami ajak.

Saat aku ingin melahap makananku, aku melihat Reno didepanku. Reno duduk sendirian disana, ia sedang meminum segelas vanilla strawberry. Akupun teringat kejadian beberapa bulan lalu. Kalian ingat? Aku hanya memakan ice cream rasa strawberry saja dan yang lainnya aku buang ke tong sampah. Kemudian aku tersenyum, dan itu membuat kedua temanku heran.

"Nin? Lo kenapa?",
"Ha? Aku? Aku kenapa?", jawabku yang masih tersenyum.

"Tau ni, lo daritadi senyum-senyum mulu, lihatin apa?", tanya Taletta. Reynatta yang bingung pun melihat kearah yang dilihat Nina dan kemudian Rey tertawa. Taletta makin bingung, di tambah dengan Rey tertawa juga.

"Kalian kenapa sih? Ga jelas banget tau ga", sebal Taletta.

Rey lalu menjawab semua kebingungan Letta, menceritakan tentang sesosok wanita yang cintanya hanya bertepuk sebelah tangan. Setelah selesai, Letta menjadi tertawa juga. Dan Nina merasa dirinya dilecehkan.

Nina melempar sendok makanan dan sendok es kepada mereka dan membuat kedua wanita itu menjerit kesakitan. Mendengar jeritan itu, Reno yang sadar kalau ada Nina disana kemudian pergi.

"Tuh kan dianya pergi. Ini semua gara-gara kalian ya", aku menyalahkan kedua wanitaku ini. Seenggaknya aku bisa makan dengan hatiku yang senang jika aku makan sambil melihat wajahnya.

"Kan bukan salah kita, ini salah lo. Siapa suruh lo lempar kita pakai sendok, ini kan sakit Nin", ucap Letta yang mengelus lengannya karena terkena sendok, begitu juga dengan Rey yang mengelus kepalanya.

"Harusnya kalian tuh diem aja",

"Diem palalu. Yang namanya dilempar pakai sendok itu pasti bakal njerit", ucap Letta.

"Alah lo masih cintakan sama dia?", alih Rey dan itu membuat tubuhku terkunci, mulutku kaku tidak bisa menjawab pertanyaan dari Rey.

"A..apaan sih, ya.. ngklah. Sudahlah makanannya keburu dingin tahu", alih Nina yang memakan makannya itu dengan lahapnya.

"Ohya!", serentak Rey dan Letta.

😂😂😂😂

Katanya udah ga cinta eh ternyata ketahuan masih cinta 😅

Jangan lupa vote dan coment jika ada salah kata ya teman tercinta aku😘

Selamat menunaikan ibadah bulan suci Ramadhan.
Mohon maaf lahir dan batin.

Cupu-cupu Nina [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang