4 // Bertatap

124 58 36
                                    

Tepat di ruang musik SMA Levanter ada seorang lelaki yang tengah serius menyaksikan berbagai macam video yang diterimanya. Dari mimik wajah lelaki tersebut terlihat bahwa ia sedikit kesal, apa mungkin karena menurutnya tak ada satupun suara yang cocok?

Dialah Anggarana Bramasta, seorang gitaris Band Cearvaled. Ah tidak! Dia bukan hanya seorang gitaris, tetapi merangkup juga sebagai vokalis. Seorang most wanted SMA Levanter. Sopan bertutur kata adalah nilai plus dirinya. Banyak gadis yang memuja Angga karna tatapannya. Sekarang dia duduk dikelas dua belas, XII IPS 5.

Karena sekarang ini Angga ingin fokus dulu sebagai gitaris maka ia memutuskan untuk mencari vokalis lain untuk Band Cearvaled yang pastinya sudah disetujui personil lain. Perlu diketahui bahwa Band Cearvaled adalah band yang telah terkenal di SMA Levanter, bahkan mungkin seluruh SMA dikotanya. Band yang sangat ditunggu-tunggu penampilannya ketika Pensi ataupun acara lainnya. Rata-rata personil band ini duduk di kelas dua belas, bisa dibilang senior.

"Menurut saya belum ada suara yang pas untuk Band kita, semua terasa hambar" ujar Angga.

"Masa sih, coba liat yang ini. Tadi ada temen gue yang ngirim" ucap Sean, pemain bass Band Cearvaled.

Angga pun menerima ponsel dari rekannya yang terdapat sebuah video coveran seorang gadis. Gadis itu berwajah ekspatriat, sangat cantik untuk siapapun yang melihatnya.

"Lumayan, she's have a mellifluous voice, i like it"

"Saya yakin jika siapapun yang mendengar suaranya pasti akan langsung jatuh cinta" ujar Angga penuh dengan pujian.

"Nggak salah bro, kita sependapat"

"Bagaimana dengan biodatanya?" tanya Angga.

"Informasi yang tercantum disini, namanya Zeevanya Hanzana, bisa dipanggil Ziva. Dia juga bersekolah disekolah yang sama dengan kita, SMA Levanter. Dan sekarang sedang duduk dibangku kelas sepuluh. X IPA 1" ucap Sean sambil membaca apa yang tertera dilayar ponselnya.

"Oh adik kelas"

"Gimana Ngga. Menurut lo dia bisa ngegantiin?"

"I hope so"

Mungkin lagu Dear No One oleh Torry Kelly yang dibawakan Ziva dapat membawakan keberentungan baginya. Sebentar, sepertinya sangat tidak meyakinkan jika Ziva merasa beruntung. Karena tadi saja ia sudah menolak permohonan Kesha untuk mendaftar, dan yang mengirimkannya pun tadi Kesha, bukan Ziva.

"Beritahu saya dimana kelasnya, biar saya yang temui nanti" putus Angga dengan penuh keyakinan, lalu beranjak keluar dari ruang musik.

...

Hiruk pikuk kelas X IPA 2 telah terdengar jelas ditelinga Ziva dan Kesha karena sekarang mereka telah berada tepat di depan pintu kelasnya, untuk menemui Bella.

"Bellaa, ngantin kuuyy" teriak Kesha, tak tahu malu.

"Ke! Jangan teriak gitu, dikelas orang nih, gimana sih" ketus Ziva.

"Kenapa gengs" tanya Bella, ia mendengar teriakan Kesha tadi lalu beranjak untuk menghampiri.

"Nih Bel, sahabat lo, kayanya perlu di ruqyah deh supaya nggak marah-marah mulu" ucap Kesha sambil memajukan kedua bibirnya, ngambek.

Belated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang