ALIVE - O6

858 166 39
                                    

"udah pada ngumpul?" tanya wooyoung yang sedang fokus pada tulisannya itu.

yunho menghitung orang yang telah datang. "udah."

mereka duduk membentuk sebuah lingkaran. "jadi, kemarin tim investigasi kepolisian ditambah gue udah ke sekolah. kita udah riset, satu sekolah bener-bener udah kita selidiki. anehnya, kami nggak nemu apapun barang bukti buat menjelaskan kalo ini tuh kasus pembunuhan." jelas wooyoung masih dengan pekerjaannya, mengawali pembicaraan yang cukup serius pagi itu.

san menggigit bibir bagian bawahnya. "bener-bener kasus yang aneh." kata san.

yeri mengangguk. "eh tapi kayaknya pihak kepolisian melanjutkan penyelidikan deh tadi. lo nggak ikut, young?" tanya yeri pada wooyoung yang sedang memegang pena dan kertas, menulis sesuatu.

wooyoung menghentikan pekerjaannya sebentar, lalu mengangkat kepalanya dan menggelengkannya. "nggak. gara-gara kita mau ngumpul ini. tapi kayaknya lebih baik begini. gue jadi punya rencana buat kita. gue mikirin ini terus dari semalem." kata wooyoung lalu melanjutkan tulisannya.

tzuyu yang sedari tadi memandang ponselnya langsung mengangkat kepala. "rencana apa?" tanya tzuyu pada yeosang yang sedang memakan makanan ringan itu.

yeosang mengedikkan bahunya, tanda ia tak tahu. "nggak tau. tanya langsung aja coba yu." suruh yeosang yang masih asik makan itu.

tzuyu berdecak dan memutar bola matanya malas. lalu ia lanjut memainkan ponselnya.

chaeyoung yang mendengar percakapan antara keduanya pun berinisiatif bertanya pada wooyoung. "rencana apa kalo boleh tau?" tanya chaeyoung.

"nanti ya, abis rangkuman gue selesai ditulis." jawab wooyoung.

mereka mengiyakan pernyataan wooyoung. tak perlu waktu lama, akhirnya wooyoung telah selesai dengan tulisan tangannya.

"nah, gue dah selesai nulis. sekarang saatnya gue ngasih tau kalian rencananya. gue mau, kita semua selidiki kasus ini. malam ini, kita ke sekolah, gimana?"

kedelapanan dari mereka kaget. terlihat jelas ada yang khawatir, bagaimana jika mereka kenapa-napa? pulang dengan darah mengucur di seluruh tubuh? atau lebih parahnya lagi, tak lagi bernyawa?

"jangan pada panik. gue yakin wooyoung punya rencana kayak gini juga biar pelakunya segera ditangkap. meresahkan warga sekolah soalnya. gue jamin deh, kalian semua aman nanti." kata yunho, ia setuju dengan rencana wooyoung.

setidaknya tak ada lagi rasa khawatir yang tersirat di wajah mereka.

"oke. bersembilan, kan? ayo dong, solid!"

mingi menggaruk tengkuknya. "gimana ya yer. solid ya solid, tapi kalo bawa-bawa nyawa gue agak panik ya."

lagi-lagi, tzuyu mendecak dan memutar bola matanya. "ya elah. kapan lagi coba kita ke sekolah malem-malem? ayolah." ucap tzuyu memelas.

mingi tampak masih menimang-nimang.

"y-yaudah deh, gue ikut. jam berapa ngumpul lagi?" tanya mingi.

wooyoung mengetuk-ketukkan pulpennya ke dagunya. "jam delapan. lebih cepat lebih baik."

sebuah ponsel berbunyi. ponsel milik changbin. ia melihat siapa yang menghubunginya, lalu segera bergerak menjauh dan mengangkat teleponnya.

"halo?"

"...."

"oh elo, inget lah ya kali lupa. ada apa nelpon?"

"..."

"iya, kenapa emangnya?"

"..."

ALIVE • 99L [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang