8; ✨ full of scars

843 140 10
                                    

Author's POV

Pagi ini Joohyun pergi untuk kembali ke panti, hanya niat membuat kukis, lalu kembali lagi ke tempat barunya.

Kebetulan hari ini ia tidak ada kelas sama sekali.

Joohyun memilih jalan pintas yang sama seperti waktu malam itu. Joohyun menghirup udara pagi yang segar, diiringi lagu Spring day milik grup terkenal, Bangtan Sonyeondan.

Langkahnya sedikit cepat, berharap kebagian bus yang masih kosong.

Namun langkahnya kembali terhenti. Di rumah itu. Rumah yang semalam penuh jeritan, dan benda yang waktu  itu pun masih tergeletak.

Joohyun memilih mengulur waktu membuat kukisnya, rasa penasarannya sudah berada di tingkat teratas saat ini.

Joohyun bersembunyi dibalik semak-semak. Mengamati keadaan rumah itu yang sudah ribut lagi. Tiba-tiba seorang wanita kira-kira berusia 40 keluar dengan membawa tas besar lalu dilemparkan ke halaman.

"Pergi dari sini! Dasar anak haram, Aku tak pernah mengharapkan kau lahir dari rahimku eoh!"

"Eomma, jeongmal mianhae, salah aku apa eomma?--"

"Salah? Ya salah kau adalah karena kau lahir, kau tau? karirku hancur karena Aku harus mengurus anak seperti mu"

Suara wanita itu tergantikan oleh tangisan gadis, yang wajahnya belum terlihat dengan jelas oleh Joohyun.

Joohyun geram dengan perlakuan wanita yang dipanggil eomma tadi.

"Heol, mworago? Salahnya karena dia lahir?! Michin yeoja, kalo gak mau punya anak, ya gausah mantap-mantap sembarangan dong! Anak gak tau apa-apa disalahin, ibu gak ada akhklak emang"

Joohyun menggerutu sambil meremas rumput didekatnya.

Gadis yang menangis itu akhirnya bangkit, mengambil tas besarnya, lalu menggendong sesuatu.

"Mwoya?! Aku gak salah liat kan?!"

Joohyun terperanjat kaget. Akhirnya ia memberanikan diri keluar dari semak-semak.

"Sooyoung-ah!"

Gadis itu ternyata Park Soo Young, dan benar, benda yang Joohyun lihat, itu kalung anjing milik Haetnim.

"Joohyun eonni?"

Joohyun langsung memeluk Sooyoung, dan seketika Sooyoung menangis, pelukan mereka semakin erat, tak peduli ada Haetnim yang terjepit.

"Joohyun eonni... Hiks..."

"Sooyoung-ah"

"Eonni lihat semua?"

"Hm, Sooyoung-ah, Aku turut bersedih,  kau adalah gadis yang kuat"

"Eonni, Aku salah"

"Yak, gak gitu hey, gak, kamu gak salah, jangan pernah nyalahin diri kamu. Kamu anak yang kuat, anak yang baik"

Sooyoung kembali menangis.

"Hey, jangan menangis, sekarang ayo kita pergi, kau sudah makan?"

Sooyoung menggeleng.

"Aigoo, adikku yang tinggi ini belum makan? Ayo cari sarapan"

Sooyoung hanya mengangguk lemas.

.
.
.

Sekarang Joohyun dan Sooyoung sedang sarapan di kedai dekat rumah. Joohyun akhirnya membatalkan acara membuat kukis, karena menurutnya Sooyoung jauh lebih penting.

serendipity; red velvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang