Author's POV
Hari sudah mulai malam, Seulgi dan Seungwan baru pulang dari kerja paruh waktunya. Tadi sepulang sekolah, mereka langsung kerja.
Dan sekarang mereka saling menunggu di depan kamar mandi, lebih tepatnya Seulgi menunggu Seungwan yang sedang menabung.
"Seungwan-ah cepetan"
"Seul kayaknya Aku kebanyakan makan"
"Perut karung"
"Mwehehehe sabar ya"
"Nyamuk udah pada genit nih"
"Iya bentaran"
.
.
.Akhirnya setelah setengah jam, Seulgi dan Seungwan kembali, Joohyun, Sooyoung dan Yerim sedang sibuk membuat makan malam.
"Wih, rumah kita makin asik aja nih ada member baru" - Seungwan
"Ayo makan, udah jadi nih" - Joohyun
"Umm, Sooyoyngie, boleh ceritakan--" - Seulgi
"Ah iya, tapi sebelumnya Aku mau berterima kasih sama kalian, karena Aku dan Haetnim diizinkan tinggal disini" - Sooyoung
"Jangan terlalu dipikirkan, kita ini keluarga" - Seulgi
"Benar, lagi pula Aku senang, sekarang kita punya peliharaan seperti Haetnim" - Yerim
"Akhirnya kura-kura milikku ada temannya" - Seungwan
"Eonniiii" - Yerim
Akhirnya Sooyoung bercerita semua tentangnya, tentang kekerasan yanng ia dapatkan, tentang bagaimana kedua orang tuanya memandang anaknya, dan bagaimana ia harus bertahan hidup di rumah itu. Yang mendengarnya pun berjatuhan air mata. Tidak menyangka gadis yang murah senyum itu menyimpan luka yang amat parah.
.
.
.Seulgi menemani Joohyun mencuci piring sambil ngasih makan Haetnim.
"Woah anjing pintar"
"Seulgi-ah tolong bawakan ini"
"Ne eonni"
Seulgi memeriksa kandang Haetnim yang sudah terkunci, kandang itu ia dan Seungwan dapatkan dari toko barang bekas dekat sekolahnya.
Sooyoung sangat senang menerima pemberian dari kedua eonninya itu.
.
.
.Seulgi, Seungwan, Sooyoung dan Yerim sibuk menyiapkan keperluan sekolah.
Semuanya sudah siap, Seulgi pun merebahkan badannya lalu mencabut ponselnya yang tadi di-charge.
"Seungwan-ah, besok ada presentasi si botak tengah" - Seulgi
"Aish, males banget Aku, nanti dia pasti nanya kemana-mana" - Seungwan
"Besok Sooyoung eonni sekolah?" - Yerim
"Iya, Aku besok sekolah" - Sooyoung
"Yes nambah lagi pengrusuh di bus" - Seungwan
"Aku gak ikutan, Aku masih kecil" - Yerim
"Awalnya malu-malu, ujungnya malu-maluin, itulah Seungwan" - Seulgi
"Yak!" - Seungwan
"Hey kalian tidur" - Joohyun
"Tunggu dulu, kita kan udah jadi keluarga, gimana kalo kita bikin group chat sama tukeran SNS" - Yerim
"Boleh juga" - Seungwan
"Yaudah Aku bikin di kakaotalk aja ya" - Seulgi
"Eh follow ig dong" - Joohyun
"yerimiese" - Yerim
"_imyour_joy" - Sooyoung
"todayis_wendy" - Seungwan
"hi_sseulgi" - Seulgi
"renebaebae" - Joohyun
"Udah difollow semua ya" - Seungwan
"Oh iya udah pada ngerjain pr belum?" - Joohyun
"Udah eomma" - Yerim
"Eomma Joohyun ~" - Seulgi
"Eomma tadi Seulgi kentut di kelas" - Seungwan
Seketika tawa mereka meledak, Seulgi yang menjadi topik pembicaraan, hanya bisa menahan malu dan rasa ingin memukul kepala Seungwan.
"Apakah baunya seperti bibimbap yang Aku bawakan?" - Joohyun
"Iya seperti bibimbap, bibimbap basi" - Seungwan
"Yak, berhenti mengejekku" - Seulgi
"Astaga eonniku ini emang lawak" - Yerim
"Kenapa eonni tidak izin keluar dulu sih?" - Sooyoung
"Udah gak tahan" - Seulgi
Tawa mereka pun semakin menjadi.
Malam ini, keluarga mereka terasa lengkap. 5 gadis kuat yang berusaha untuk tersenyum, berusaha menjadi lebih baik.Obrolan ringan dan tawa lepas mereka, telah menjadi obat penawar kesedihan mereka sedikit demi sedikit.
Memang, kadang hal sederhanalah yang bisa membuat kita merasa lebih baik.
uuuu aku lagi mood nulis.
vote, comment
xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
serendipity; red velvet
Fanfictiondisaat kamu gak sengaja nemuin sumber kebahagiaanmu. bahasa semi-baku sistership