Di saat aku terjatuh di lembah kesedihan yang begitu dalam, mereka menyelamatkan diriku dari semua kenangan buruk itu.
Tapi aku juga berfikir...
Apakah aku pantas bila menerima uluran tangan mereka?
Apakah aku pantas mendapat kasih sayang yang b...
"Kakak... kakak mau kemana? " seorang anak terduduk di atas tanah yang tertutup salju dimana-mana, nafas anak itu terputus-putus karena terlalu lama berada di luar, sedangkan di depannya berdirilah seorang anak yang memiliki wajah hampir sama dengan anak yang terduduk ditanah
"Itu bukan urusanmu! " kata-kata tajam meluncur dari mulut dari mulut anak bersurai pink pucat, mendengar bentakan darinya, anak bersurai merah menggelengkan kepalanya sambil memasang wajah khawatir.
"Tapi... Diluar terlalu berbahaya,bagaimana bila-" "Sudah kubilang,ini semua bukan urusanmu!"
"Kakak... Kenapa kakak berkata seperti itu... " air mata mengalir dari netra merah yang sangat indah itu,terisak pelan, ia mengulurkan tangan lalu menggenggam jubah yang di pakai oleh kakaknya. Raut kaget terpasang di wajah sang kakak tetapi segera ia sembunyikan dengan raut wajah dingin dan tatapan tajam yang menusuk
"Kau tahu... " sang kakak menundukkan kepalanya, rambutnya menutupi wajah dan menyembuyikan ekspresi sebenarnya. Mengigit bibirnya, ia melanjutkan ucapannya yang sempat terhenti. "Aku benar-benar malu memiliki adik sepertimu! Jadi menjauhlah dariku!"
Menghempaskan tangan adiknya yang menggenggam jubahnya, anak berambut pucat memperbaiki jubahnya lalu mulai berjalan meninggalkan tempat ia berdiri.
"Kakak mau kemana? Kakak! Kakak!!" Ia tetap berjalan seolah ia tidak mendengar teriakan di belakangnya. Punggungnya semakin menjauh di telan kegelapan malam dan butiran salju yang bertebangan.
"Kakak... Kakak... Kenapa... " Ucapan anak itu terhenti karena kegelapan yang tiba-tiba menguasai dirinya.
TBC...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
