BAGIAN 3.2 : Kisah Cinta Mereka Diuji

18 2 0
                                    

Selasa, 13 April dimana diriku yang bebas ini memasuki ruang kelas yang penuh dengan kepalsuan sosial. Kenapa aku bisa berkata seperti ini, contohnya saja saat kejadian kemarin. Ketika ada pemilihan perwakilan anggota panitia, semua murid tidak ada yang menunjukan diri.

Pada dasarnya manusia memanglah seperti itu, ketika seseorang berada di keadaan terpuruk dia akan berubah menjadi manusia yang tidak peduli dengan sekitarnya.

"Ada masalah apa lagi, Rey ? Kau putus dengan Kak Sakura ?"

"Tidak lah, lagi pula dia sangat mencintaiku. Aku hanya bingung memilih siapa perwakilan kelas yang harus menemaniku."

"Bukankah kau terlalu percaya diri ? Tapi, tentang masalah itu sudah dipercayakan kepadamu kan ? Lagi pula juga ini kesempatanmu untuk bergabung dalam acara OSIS."

Mungkin jika aku mengajak Sagiri apakah dia mau ? Lagi pula dia juga akhir-akhir ini tidak ada kegiatan.

"Sagiri, apa kau mau jadi perwakilan kelas bersamaku ?"

"Hah ? apa-apan itu cara bicaramu sudah seperti menyatakan cinta saja. Yaa kalau kau ingin meminta bantuanku juga tidak masalah."

"Justru suatu saat aku bakal sujud meminta kau menerima cintaku. Tapi, okelah terima kasih !"

"Hih.. jijik"

Hah.. sekarang aku bisa tenang dan aku bisa bebas menemui Sakura pas jam istirahat nanti.

"Anu, Sakura. mulai besok aku tidak bisa pulang bersamamu dulu karena aku sedikit ada kesibukan."

"Apa ? Sebegitu pentingnya kesibukanmu ?"

"Sebernarnya tidak begitu penting buatku sih."

Tidak, memang dari awal tugas ini tidaklah penting bagiku. Padahal aku tidak punya kewajiban unuk menjadi anggota panitia fesbud, tapi malah guru jomblo itu memaksaku.

"Yaa mau bagaimana lagi, aku juga ada urusan mulai besok. Ngomong-ngomong aku terpilih menjadi anggota panitia fesbud."

"HAH ? Jadi kita sama-sama jadi anggota panitia ? Tapi kenapa harus kau, Sakura ?"

"Memang ini keinginanku, lagi pula berkat itu kita bisa bertemu setiap hari kan ? Tapi, yang perlu ditanyakan itu bagaimana kau mau ikut dalam acara seperti ini ? Padahal kau tidak suka hal-hal seperti ini."

Tidak-tidak, dia ikut berpartisipasi mungkin hanya untuk lari dari kegiatan managernya saja.

"Yaa banyak yang terjadi sih."

"Terus, siapa yang jadi partnermu ?"

"Ohh dia Sagiri salah satu temanku, pada awalnya tidak ada yang mau ikut jadi aku meminta tolong padanya untuk berpartisipasi."

"Dia itu perempuan kan ?"

"Huh ? I-iya sih, memangnya kenapa ?"

Kenapa aku ragu-ragu, tapi sepertinya dia marah karena yang jadi partnerku seorang perempuan.

Ketika suasana sedang tegang-tegangnya, Iroha malah datang menemuiku. Parahnya lagi, dia langsung masuk ke kelas dan berbicara padaku di depan Sakura.

"Anu, kak ada yang ingin aku bicarakan ! Eh.. aku mengganggu kalian berdua ya."

Tunggu-tunggu, apa dia tidak sadar ? Sakura sedang mengeluarkan aura membunuh lho.

"Terus, apa lagi maksud dari keadaan ini, Rey ?"

"Maaf, Kak Sakura ! Namaku Iroha dari kelas 1-2."

Ah.. berakhir sudah, mungkin sebentar lagi kelas ini akan jadi medan perang.

"Tunggu-tunggu, Sakura ! Lebih baik kita dengarkan Iroha mau berbicara apa."

Masa Muda Yang SempurnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang