BAGIAN 3.3 : Masalah Untuk Dirinya dan Sekitarnya

15 2 0
                                    

"Aku pulang !"

"Oh.. begitu, ya sudah."

  Apa-apaan gaya bicaranya itu ? Bikin kesal saja Rin, walaupun dia imut tetap saja sebagai kakak aku tersakiti.

"Permisi, Rin !"

"Wah.. Kak Sakura mau menginap ya ? Asik !!"

"Iyaa, kemungkinan dia akan menginap sekitar 2 minggu"

"Baiklah, kalau begitu. Berarti kalian tidur satu kamar ya ! Akhir-akhir ini aku sibuk dengan ujian jadi aku perlu sendiri terlebih dahulu."

  Apa-apaan itu, aku tahu dia sedang membantuku tapi tidak sampai sebegitunya. Lagipula selama 2 Minggu aku dan Sakura tidur satu kamar, aku tidak yakin bisa menafan nafsuku selama itu.

"Tunggu ! Kenapa begitu ? Lebih baik Sakura tidur denganmu, dia mungkin juga bisa membantumu belajar nanti."

"Anu, Rey ! Memang lebih baik aku tidur denganmu jika adikmu ingin belajar sendiri."

"Tidak-tidak, kalau cuman 1-2 hari aku tidak masalah. Tapi, aku tidak yakin selama 2 minggu bisa menahan nafsuku ! Jadi, untuk saat ini kau tidur dengan Rin saja !"

"Baiklah, kalau itu yang kau mau, kau dengar kan Rin kakakmu bilang apa barusan ? Jadi aku akan tidur denganmu, jika kau ingin belajar denganku maka aku siap membantu."

"Ya sudahlah, aku juga tidak mau menjadi tante di umurku yang masih SMP."

"Ng-ngomong apa kau ? Kakakmu ini tidak akan pernah berbuat seperti itu !"

  Ahh... sudah rusak ini anak, entah bagaimana ayah ibu mendidiknya sampai bisa berpikiran seperti itu.

  Lebih baik setelah ini aku tidurlah, akhir-akhir ini aku juga banyak sekali kegiatan.

  Jam 11.45 Sakura masuk ke kamarku, apa dia ingin memperkosaku ? Dia berbaring di sebelahku dan itu membuatku terbangun.

"Apakah aku membangunkanmu ?"

"Tidak, justru aku lebih segar kembali setelah melihatmu, Rin bagaimana ?"

"Ohh.. dia sudah tidur dari tadi, semangat belajarnya tinggi sekali. Malam ini aku tidur di sini boleh ya ?"

"Apa ku perlu jawaban ? Tentunya bolehlah."

"Tapi, tadi kau bilang tidak ingin tidur bersamamu selama 2 minggu ini."

"Y-yahh itu karena nanti diriku malah hilang kendali, apalagi aku kan laki-laki."

"Dihh, padahal sudah kubilang jika kau memang ingin melakukannya tinggal lakukan saja aku tidak keberatan."

"Iya tidak begitu juga sih."

"Sudahlah lebih baik kita tidur dulu tidak baik kalau besok kita terlambat, apalagi besok juga ada rapat kan ?"

"Ehh?? Tidak ada ciuman sebelum tidur nih ?"

"Bodoh, kau kan laki-laki jika ingin seperti itu kenapa tidak langsung kau lakukan saja ?"

"Eh ? Boleh nih ?"

"Umm i-iya, silahkan."

  Aku mencium bibirnya yang hangat itu, entah kenapa terasa nyaman saja ketika aku seperti ini dengannya.

  Setelah itu kami kembali tidur agar tidak kesiangan besok ke sekolah.

  14 April 2018, kurang 2 minggu festival budaya dilaksanakan tepatnya tanggal 28 April. Untuk sekarang aku mengikuti kegiatan sekolah seperti biasa, rapatnya juga akan dimulai setelah pulang sekolah.

"Jadi, bagaimana tentang rapat nanti, Rey ?"

"Untuk gambaran rapatnya aku sudah dapat informasi dari Iroha, mungkin nanti kita ikuti saja terlebih dahulu."

  Setelah jam sekolah selesai aku dan Sagiri pergi ke ruang OSIS, lebih baik nanti aku duduk di dekat pintu saja biar cepat pulang nantinya.

  Tapi setelah sampai di sana malah sudah dipakai Sakura, mau bagaimana lagi sudah jelas aku duduk di sampingnya. Karena Sagiri datang bersamaku maka dia duduk di sampingku, sebenarnya aku tidak mempermasalahkan duduk di samping siapa tapi diampit dua wanita sebenarnya tidak buruk juga.

  Di seberang ada Iroha, kenapa dia tersenyum terus kepadaku dari tadi ? Itu bisa membuat Sakura malah salah paham.

  Lalu setelah berkumpul ketua OSIS Kak Megumin membuka acara, tapi kenapa Bu Haruno ada di sini ? Hah... jujur itu membuatku tidak nyaman seakan-akan dia sedang mengawasiku dan dia ikutan tersenyum kepadaku, sebenarnya seberapa cintanya sih mereka kepadaku.

"Teman-teman sekalian terima kasih telah bekerja sama dengan kami untuk selanjutnya kami mohon bantuannya. Untuk sekarang kita perlu memilih ketua panitia untuk acara ini dulu karena OSIS memiliki tugas sendiri jadi untuk kasus ini aku selaku ketua OSIS menjadi ketua panitia dalam hal berbeda. Teman-teman sekalian apakah ada yang mampu menjadi ketua panitia ?"

  Memang hebat dia Kak Megumin, dari SMP dia juga menjadi ketua OSIS. Jujur saja dia orang yang dapat diandalkan.

  Kerena tidak ada yang mengajukan diri menjadi panitia Kak Megumin menunjuk Sakura untuk menjadi ketua panitia.

"Oh.. Sakura, bagaimana jika kau yang menjadi ketua panitia ? Kau kan artis jadi mungkin kau sudah terbiasa dengan hal-hal seperti ini."

"Eh ? Aku ? Kalau aku sih tidak masalah selama yang lain berkenan."

  Kenapa mata laki-laki di sini memandang Sakura penuh nafsu ? apa mereka tidak sadar bahwa aku juga di sini ? Dan mereka juga setuju saja Sakura menjadi ketua.

"Baiklah kalau begitu karena kau sudah menjadi ketua mulai sekarang kau duduk di sebelahku, untuk wakilnya kau bisa pilih nanti yang bisa kau percaya."

"Oke, mohon bantuannya."

  Rapat hari pertama dimulai, dan hasilnya pun cukup menjanjikan. Dengan membuat acara sekolah untuk umum jadi warga sekitar sekolahan dapat berpartisipasi dalam acara festival budaya, dan kami melakukan kerja sama dengan beberapa SMP untuk membantu sponsor dalam acara ini.

  Setelah rapat selesai Sakura ingin berbicara kepadaku dan Sagiri.

"Anu, Sagiri apakah kau mau menjdadi wakil panitia dalam acara ini ?"

"Eh ? Sakura, apa kau yakin mau memilih Sagiri ?"

"Kalau aku sih tidak keberatan Kak selama bisa memantu aku akan membantu sekeras apapun."

"Baiklah kalau begitu, terima kasih."

  Aku tidak tahu alasan Sakura memilih Sagiri menjadi wakil tapi yang aku tahu Sakura mampu melihat sifat orang lain, tidak heran kalau dia memilih Sagiri. Tentunya Sagiri pasti bisa melakukan ini karena dia orang yang cerdas untuk masalah sulit sekalipun.

Masa Muda Yang SempurnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang