ROVALNO|| TEMAN BARU

101 8 0
                                    

Seorang lelaki dan perempuan tengah berjalan beriringan di koridor dengan kedua tangan yang saling menggenggam, sedangkan para jomblo hanya memberi tatapan iri.

Kedua sejoli tersebut memasuki kelas yang langsung disambut oleh para penghuni kelas.

"Ini loh Do yang kemaren uring uringan gara gara di diemin si doi," sahut Fredy sambil melirik Rovalno dan Grethania yang baru saja memasuki kelas.

"Oh yang kemaren sampe mau bunuh anak orang itu ya Dy gara gara si doi di godain," balas Aldo dengan senyum jahilnya.

Sedangkan Rovalno yang merasa tersindir oleh kedua temannya tersebut hanya memutar bola matanya malas.

"Emang siapa Fredy?" tanya Grethania dengan tampang polosnya.

"Yang disamping lo itu loh Gre," timpal Erland sambil melirik Rovalno.

"Udah Than, setan jangan di dengerin," ucap Rovalno dan menarik tangan Grethania menuju bangkunya.

"Yhee sekate kate aje lu orang ganteng lu bilang setan," sewot Fredy.

"Gantengan mana sama gue," sahut Gerald bangga sambil menampilkan senyum lebarnya, dan menyugar rambutnya kebelakang.

"Gantengan gue," ujar Leon membuat Gerald dan Fredy langsung terdiam, memang diantara mereka Leon lah yang lebih tampan setelah Rovalno.

"Udah udah kalian semua tuh gak buriq kok tapi jelek," ucap Grethania menengahi sambil tertawa kecil membuat keenam lelaki tersebut melongo melihat Grethania.

"Serah deh Gre, serah," ujar Aldo.

Tak lama seorang guru memasuki kelas tersebut membuat semua murid langsung duduk di bangku masing masing.

"Njir, buk Sinta makin sexy aja dah," ucap Fredy sambil menatap binar kepada guru yang memiliki tubuh yang ideal tersebut.

"Astagfirullah Dy otak lu," sahut Aldo sambil mengusap muka Fredy yang hampir mengeluarkan air liur.

"Apasi anjing!, tangan lu bau terasi bego!" teriak Fredy sambil mengusap mukanya.

"Yeee si badut, gue gak megang terasi ya!" balas Aldo tidak terima.

"Eh Babi!, diem lu berdua berantem mulu mau gue jodohin lu?!" sahut Erland yang tidak tahan lagi mendengar pertengkaran antara Aldo dan Fredy.

"Najis!" teriak Fredy dan Aldo bersamaan, sedangkan buk Sinta sudah berkecak pinggang melihat pertengkaran sang murid.

"FREDY, ALDO, ERLAND, BERDIRI KALIAN DIDEPAN!" teriak buk Sintia dengan mata yang melotot.

"Jangan buru buru dong buk, ngopi dulu kita ngopi." Fredy mengedip kan sebelah matanya membuat yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya berbeda dengan buk Sintia yang mukanya sudah memerah menahan amarah.

"DIAM KAMU FREDY!, SEKARANG KALIAN BERTIGA BERDIRI DIDEPAN!"

Ketiga lelaki yang tidak waras itu berdiri lalu berjalan menuju kedepan dan berdiri disana sambil memamerkan senyum lebar membuat murid yang di kelas tersebut menatap jijik ketiga lelaki tersebut.

"KALIAN BERTIGA BERDIRI DISINI SAMPAI PELAJARAN SAYA SELESAI!" titah buk Sinta.

"SIAP BUK." Mereka memberi hormat kepada buk Sinta.

"Valno temen Valno yang bertiga itu kok pada gak waras sih?" tanya Grethania sambil menatap kearah Rovalno, Rovalno hanya terkekeh pelan.

"Emang mereka teman Valno?" Rovalno menaikkan satu alisnya, Grethania mengangguk polos.

"Masa sih?" Grethania menatap kesal Rovalno.

"Ihh tau ah," Grethania memalingkan wajahnya dan menggembulkan kedua pipinya.

RovalnoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang