Guys tolong dong vote and comentnya🙏 biar aku lebih semangat nulis ceritanya! Jangan sider aja!
•••
"Rovalno!"
Rovalno mengalihkan pandangannya kearah Grethania, gadis itu berjalan kearahnya dengan tersenyum lebar, ia menatap bingung kepada seorang cewek yang berjalan beriringan dengan Grethania.
"Lama banget," ujar Rovalno kembali menatap Grethania yang sudah berdiri di hadapannya, sembari mengusap lembut rambut Grethania.
"Hehe maaf, tadi Thania gak sengaja nabrak Gebby, jadi Thania bantuin dia dulu." Grethania menampilkan cengirannya.
"Gabby?" Rovalno menaikkan satu alisnya.
Grethania mengangguk. "Oh iya Thania lupa ngenalin, kenalin dia Gabby," Grethania menunjuk Gebby yang berada disampingnya, gadis itu tampak sangat gugup sedari tadi ia hanya menundukkan kepalanya, bagaimana tidak? Sekarang ia tengah berada dikalangan anak anak fomous.
"Haii Geb, kenalin gue Aldo cowok terganteng dirumah gue," ujar Aldo.
"Iyalah orang dirumah lu, cuma elu yang cowok!" sahut Gerald sambil menjitak kepala Aldo.
"Sirik aja lu!" ujar Aldo, bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati Gebby lalu memegang tangan gadis itu, dan lelaki itu langsung mengecup singkat tangan Gabby, membuat semua siswi berteriak histeris, apalagi para gadis yang pernah didekatin Aldo. Gebby langsung menarik tangannya kaget saat Aldo mengecup tangannya singkat.
"Gila lu Do! Main nyosor nyosor aja!" Fredy yang berada dekat dengan Aldo lantas menjitak lelaki fakboi tersebut.
"Sakit anying, hobi banget lu pada jitak gue." Aldo mengusap kepalanya pelan, Grethania yang sudah malas melihat aksi Aldo langsung menarik Gabby duduk disamping kirinya sedangkan disamping kanannya ada Rovalno.
"Tau si Aldo, semua cewek aja lu embat!" Erland melemparkan tisu yang tersedia di meja kantin tersebut kepada Aldi, diikuti dengan yang lainnya.
"Halah, bilang aja lu bertiga iri kan sama gue?" Aldo memamerkan wajah songongnya.
"Belum aja gue lemparin piring wajah songong lo itu Do!" tukas Gerald.
"Kalian bisa diem gak sih?!" kesal Grethania dan memberikan tatapan tajam kepada para lelaki tersebut.
"Ampun kanjeng!" sahut Fredy sembari menyatukan kedua tangannya, dan seketika keadaan hening.
"Mau pesan apa Than?" tanya Rovalno.
"Thania mau mie ayam, Gebby mau pesen apa?" tanya Grethania menyadarkan Gabby dari lamunannya.
"Eh, emm aku samain aja sama kamu," ujar Gabby sambil tersenyum canggung.
"Santai aja kali Gab, gak usah gugup gitu," sahut Leon yang mengerti akan kegugupan Gabby
"Nah betul tuh kata Leon," ujar Grethania.
"Eh iya," balas Gebby. 'Duh salah nih aku ngikut Gretha kekantin' batin Gabby.
"Yaudah, Gretha mau pesan mie ayam dulu." Saat Grethania akan beranjak dari duduknya, lengannya ditarik oleh Rovalno membuat ia kembali terduduk, Grethania menatap garang Rovalno.
"Kenapa sih tarik-tarik?"
"Thania duduk aja, biar Valno yang mesenin," ujar Rovalno, dan langsung beranjak dari duduknya lalu berjalan kestand mie ayam dan es teh.
Saat ini Grethania dapat mendengar bisikan-bisikan para siswi yang mimbicarakannya, ada berbicara baik ada juga yang berbiacara tidak baik, namun ia tidak memerdulikannya, karna selagi mereka tidak mengusik ke hidupannya, Grethania tidak peduli.
'Beruntung banget Gretha punya banyak orang yang sayang dan siap buat lindungin dia kapan aja, gak kayak aku,' batin Gebby sambil tersenyum miris meratapi hidupnya.
"Leon, Velyn besok pulang ya dari Amerika?" tanya Grethania. Masih ingat Velyn pacar Leon kan? Kalau enggak baca ulang part 6.
"Iya," jawab Leon singkat, padat dan jelas.
"Grethania mau ikut juga dong besok ke bandara," ujar Grethania.
"Ntar lo sama Rovalno aja," balas Leon dan dibalas anggukan oleh Grethania.
"Yon kita ikut juga dong, udah lama kan kita pada gak ketemu Velyn," sahut Fredy diangguki oleh Gerald, Aldo, dan Erland.
"Hmm," Leon hanya berdeham singkat, dan tak lama Rovalno kembali dengan membawa pesanan Grethania dan Gabby.
"Nih Than, Gab."
"Emang ya, cuma seorang Grethania yang bisa nyuruh Rovalno," ujar Aldo.
"Iyalah! Pasti itu mah!" ujar Erland.
"Brisik!" tekan Rovalno membuat keadaan seketika hening.
Dan mereka semua kembali melanjutkan makanannya, tentu keheningan itu hanya sementara karena Aldy dan Fredy tidak akan pernah bisa diam begitu saja.
🌱🌱🌱
"Pesawatnya mendarat jam berapa besok?" tanya seorang cowok yang tengah berbicara lewat telfon kepada gadisnya, ia tengah berada dibalkon kamarnya.
"Jam 8 pagi, kamu jadi kan jemput aku besok?" tanya gadis itu diseberang sana.
"Iya. Lo udah makan?" tanya cowok itu lagi. Membuat sang gadis langsung mendengus kesal.
"Leon Trisakti Mahardika, kamu gak ada pertanyaan lain selain itu kah?" gadis itu balik bertanya.
"Evelyn Clara Mergantara, jawab aja pertanyaan gue!" tekan Leon membuat Velyn sekali lagi mendengus kesal kepadanya.
"Aku udah makan, udah cuci kaki, cuci tangan, dan sekarang aku mau tidur! Jadi jangan nelfon lagi!" tukas Velyn, dadanya naik turun karena menahan kekesalannya terhadap Leon, bagaimana tidak? Lelaki itu selalu saja menanyakan hal ini ketika malam hari dan sesudah itu langsung memutuskan telfonnya.
"Oke." Singkat, padat dan jelas, lalu lelaki itu langsung memutuskan sambungannya.
Setelah beberapa saat ia mengetik sesuatu dihpnya sebelum tersenyum kecil.
Sedangkan diseberang sana...
"Arghhhh!! Kenapa dia ngeselin banget sih! Setiap nelfon cuma mau nanya ini aja!" teriak Velyn sambil memukulkan gulung kekasur untuk melampiaskan emosinya, untung saja kamarnya kedap suara, jika tidak? Mungkin sekarang rumahnya akan didatangin para tetangga, jika orang tuanya? Mereka mana peduli kepada dia, meraka hanya selalu sibuk dengan pekerjaannya saja
"Dasar gak peka! Huaa kesel! Kesel! Kesel!"
Velyn memberhentikan kegiatannya sejenak lalu kembali melirik hp nya, siapa tahu Leon kembali menelfonnya, tapi semua itu sepertinya hanya hayalan belaka, karna nyatanya mana mungkin seorang Leon mau ribet-ribet membujuknya.
"Taudeh mending sekarang gue tidur." Velyn membaringkan badannya lalu manarik selimut, namun saat ia akan menutup matanya,
Ting
Suara notif dari hp nya berbunyi, dan dengan sangat malas Velyn mengambil hpnya. Seketika gadis itu langsung membulatkan matanya, bagaimana tidak? Notif itu berasal dari Leon, Velyn langsung membuka pesan yang dikirimkan oleh Leon.
Leon: Good Night, tidur yang nyenyak sayang
Rasanya sekarang Velyn tidak bisa bernafas.
"Huaaa!" Velyn melompat- lompat diatas ranjangnya sambir berseru kesenangan, lalu kembali membaringakan badannya dan menarik selimut sambil memeluk ponselnya dan tersenyum lebar Velyn memejamkan matanya, dan tak beberapa lama ia terlelap.
🌱🌱🌱
Yeyyy akhirnya update lagi setelah sekian lama aku gak update, maaf ya guys udah lama banget gak update🙏 soalnya aku sama temen aku lagi sibuk banget jadi tolong pengertiannya.
Ig:mtiarni
Ig:alisa_fdr☝Buat yang mau nanya-nanya tentang cerita ini.
Ingat vote and coment nya jangan lupa ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Rovalno
Teen FictionRovalno Radhian Adinata seorang ketua geng RIOS yang sangat menjunjung tinggi rasa kesolidaritasan, geng Rios memiliki moto 'satu tetes darah terbuang, beribu darah terbalaskan', siapa yang tidak tau Rovalno, sang penguasa jalanan. Bagi orang yang t...