Happy Reading!!!!!
Vote sama coment jangan lupa!!!!!!!!!
•••
"Velyn"
Gadis yang merasa namanya diteriaki itu pun langsung menolehkan kepalanya kearah suara itu berasal, setelah melihatnya senyumannya pun langsung terbit dan langsung berlari kearahnya.
"Gretha!! Gue kangen banget tau sama lo!" teriak Velyn dan langsung memeluk erat tubuh Grethania, dan Grethania tak kalah erat membalasnya, mereka berdua sama sekali tidak memperdulikan keenam lelaki yang berada dibelakang Grethania.
"Gretha juga kangen tau sama Velyn," ujar Grethania masih memeluk Velyn, bagaimana tidak sudah 2 tahun lamanya ia tak bertemu dengan Velyn, sahabat kecil sekaligus kekasih Leon itu. Tetepi mereka berdua sering bertukar cerita melalui hp saat Velyn berada di luar negeri.
"Kamu sih kelamaan diluar negeri," tambah Gretha lagi.
"Tapi kan, sekarang gue udah balik lagi Tha," balas Velyn.
"Iyain deh."
"Ekhem, masih ada orang loh neng disini," sindir Fredy yang sedari tadi memperhatikan Grethania dan Velyn berpelukan, dan tak memperdulikan keenam lelaki yang berada didekatnya.
Grethania dan Velyn pun mengurai pelukan tersebut lalu memperlihatkan cengerin.
Velyn pun mengalihkan pandangannya dan saat ia melihat kearah Leon seketika ia terdiam sesaat dan setelah beberapa detik matanya mulai berkaca kaca.
Para sahabat Leon termasuk Grethania yang mengerti akan keadaan tersebut, langsung berlalu meninggalkan Leon dan Velyn mereka ingin membiarkan mereka berdua untuk melepas rindunya setalah beberapa tahun tidak bertemu.
Setelah para sahabat Leon berlalu pergi, cowok itu mulai mendekatkan dirinya kepada Velyn, setelah berada tepat di hadapan Velyn, gadis itu langsung berhambur kepelukan Leon dan memeluk lelaki itu erat, Leon terdiam sesaat sebelum membalas pelukan gadisnya itu tak kalah erat lalu mengecup singkat puncak kepala Velyn.
Gadis itu terisak pelan dipelukan lelaki tersebut. Leon mengusap lembut puncak kepala Velyn, setelah sekian lama ia menanti kekasihnya ini pulang, lelaki itu benar benar merindukan gadisnya. Walau pun ia terkesan cuek tetap saja ia sangat mencintai kekasihnya itu.
"Aku kangen banget sama kamu," ujar Velyn masih terisak dipelukan Leon.
"Aku lebih," balas Leon dan mulai melonggarkan pelukan tersebut, ia mengahapus jejak air mata yang mengalir dari kedua mata gadis kesayangannya itu. Velyn memejamkan matanya saat Leon mendaratkan kecupan lembut dikeningnya.
"Kamu tau gak sih pertama aku disana, aku selalu mikirin kamu," ujar Velyn dengan muka yang sangat lucu membuat, Leon gemas melihat raut gadisnya itu.
"Aku tau."
"Kok tau?" Tanya Velyn mengernyitkan keningnya.
"Kan kamu emang selalu mikirin aku," balas Leon membuat semburan merah kangsung menjalar kepipinya, lalu ia kembali memeluk Leon untuk menyembunyikan wajah saltingnya. Cukup lama Velyn memeluk Leon, kemudian Velyn kembali terisak dipelukan Leon, bukan ini bukan tangis kesedihan, tapi ini tangis yang melambangkan kebahagian setelah akhirnya ia kembali bisa memeluk Leon.
"Udah ah, lo jangan nangis lagi," ujar Leon lembut, Velyn yang menyadari sesuatu langsung melepaskan pelukan tersebut dan menatap kesal Leon, membuat lelaki itu kebingungan, dan menaikkan satu alisnya seolah bertanya 'Kenapa?'
"Tadi aja aku-kamu sekarang udah berubah lagi jadi gue-lo," ucap Velyn mencabik bibirnya kesal.
"Terus?" tanya Leon membuat Velyn bertambah kesal, baru saja tadi mereka romantis-romantisan dan sekarang Leon telah menghancurkan suasananya.
"Akhh kesel! Kesel! Kesel!" Velyn memukul kesal dada Leon, namun lelaki itu tampak tak merasa kesakitan ia malah kembali terkekeh kecil. Kemudian Leon menahan kedua tangan Velyn yang sedari tadi memukulinya.
"Udah ya sayang ngambeknya," ujar Leon sambil menatap mata Velyn teduh, seketika pipi gadis itu memerah seperti kepiting rebus.
"Huaaa Leon aku malu!!!" teriak Velyn menutup kedua pipinya dan langsung berlari pergi meninggalkan Leon, jantungnya berdetak tidak karuan karena ulah lelaki itu.
"Sayang! Mau kemana!" teriak Leon, membuat Velyn semakin dibuat berbuanga bunga olehnya, Leon pun langsung berlari mengejar Velyn. Mereka berdua itu seperti tidak tahu malu saja berteriak di bandara, untung saja didekat mereka berdua tidak terlalu banyak orang. Velyn baru menyadari Leon selalu bersikap manis kepada nya akhir akhir ini, kekasihnya itu sudah berubah sekarang, mungkin karna terlalu banyak berbaur dengan Aldo dan Erland yang sejatinya seorang bucin.
🌱🌱🌱
"Balik-balik sambil kejar kejaran, udah kayak drama bollywod aja tu orang berdua," ujar Aldo yang memperhatikan Velyn berlari diikuti dengan Leon dibelakangnya yang ikut berlari mengejar Velyn, ini bukan hal biasa bagi mereka. Leon memang sangat bucin jika bersama Velyn, bahkan jiwa cuek dan dingin nya seakan terbang dibawa oleh angin cinta. Asek.
"Biasa si Leon kalau ketemu Velyn langsung mode on bucin," sahut Erland diangguki oleh Gerald dan Fredy, karna hanya ada mereka berempat disana, sedangkan Rovalno tengah pergi menemani Grethania membeli es krim.
Mereka berdua itu memang terikat friend-zone sebenarnya sudah berulang kali beberapa dari mereka menyuruh Rovalno untuk menyatakan perasaannya kepada Grethania, tetapi lelaki itu selalu takut jika hubungan persahabatannya dengan Grethania akan rusak hanya karena hubungan meraka lebih dari sahabat. Jadi, teman temannya hanya mendukung apa yang akan dilakukan oleh laki laki itu, selagi itu hal baik.
"Emang ya tu duo bucin, kemana mana selalu berdua eh tapi gak jadian jadian, heran gue sama si Rovalno, soal berantem aja jago, eh giliran cewek cupu banget," ujar Fredy.
"Gitu-gitu juga bos lo, udah lah ngapain juga ngomongin temen sendiri," sahut Grelad.
"Tau lo, ketauan ama si Rovalno auto ditendang dari Rios lo," ujar Aldo.
"Amin," ucap Erland.
"Sialan lu lan!" Ujar Fredy dan memiting kepala Erland.
"Heh! Ketek lu bau anget, anjir," ujar Erland dan melepas paksa kepalanya dari ketiak Fredy.
"Apaan harum gini juga, hidup lu aja noh deketan ama mulut lo," balas Fredy.
"Mana ada! Emang ketek lu yang bau."
"Udah-udah lo berdua berantem mulu, gue tendang juga lo berdua dari list teman gue," ucap Gerald yang jengah melihat tingkah kedua sahabat nya itu, untung saja Aldo sedang membeli minum, kalau tidak bisa pecah kepala Gerald melihat ketiga makhluk itu bersatu padu dan dapat menggemparkan bandara ini. Maap maap kelebayan.
🌱🌱🌱
Huhu aku kembali lagii!!!!! Gimana nih ada yang nunggu gak nih? Aku kok gak yakin ada yang baca:( kalian pada gak ngevote soalnya, guys tolong ya vote, karna itu berharga banget buat aku komen juga jangan lupa!!!
Ig:mtiarni
Ig:alisa_fdrJangan lupa folow! Buat nanya nanya cerita ini!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Rovalno
Подростковая литератураRovalno Radhian Adinata seorang ketua geng RIOS yang sangat menjunjung tinggi rasa kesolidaritasan, geng Rios memiliki moto 'satu tetes darah terbuang, beribu darah terbalaskan', siapa yang tidak tau Rovalno, sang penguasa jalanan. Bagi orang yang t...