ROVALNO||JALAN JALAN

115 14 2
                                    

"Karna diamku adalah pilihan terakhir yang aku lakukan ketika rasa kecewa tak mampu aku ungkapan."— Grethania camela kenward.

☀☀☀

Langkah kaki seseorang lelaki yang memakai kaus hitam di lapisi kemeja dan memakai celana jens juga memakai sepatu vans itu, terdengar menuruni dari tangga membuat seorang wanita paru baya duduk di sofa ruang tamu yang sedang duduk dengan anak kecil mengalih kan pandangan nya ke arah anak tangga untuk mengecek nya.

"Eh abang udah rapi aja mau kemana?" tanya Sarah ibunda Rovalno.

"Pergi bentar bun sama Thania," jawab Rovalno berjalan menghampiri Rachel yang sedang asik menonton youtube.

"Oh yaudah pulang nya jangan malem malem kasihan anak orang kamu bawa pulang malem malem," ingat Sarah kepada Rovalno.

"Siap bun," Rovalno berkata sembari memberi hormat kepada Sarah, Sarah hanya menggelengkan kepala nya kepada Rovalno.

Rachel yang sedang asik menonton mengalihkan pandangan nya melihat kakak dan bunda nya yang sedang berbicara, Rachel yang mendengar bahwa Rovalno mau pergi lantas berbinar.

"Bang Achel ikut ya?" ucap Rachel dengan mata berbinar dan pupy eyes.

Rovalno yang gemes melihat tingkah adek nya pun langsung mencubit hidung Rachel. Rachel kalau meminta sesuatu pasti akan mengeluarkan wajah memelas nya sama seperti Grethania, Rovalno tidak akan bisa lagi menolak permintaan ketiga perempuan yang berharga di hidup nya ini yang pertama bunda nya kedua adik perempuan nya dan ketiga Grethania. Ketiga perempuan itu sangat berharga dalam hidup nya siapa yang berani menyentuh ketiga orang itu maka yakin lah orang tersebut tak kan bisa melihat dunia lagi.

"Rachel jangan ikut abang mau pergi sama kak Gretha, nanti kamu malah ganggu mereka berdua," ujar Sarah.

"Bun Achel kan mau ikut janji deh nggak nakal," bujuk Rachel memelas.

Rovalno berjalan mendekati Rachel dan menggendong Rachel dalam pangkuan nya dan mencubit pipi caby nya Rachel.

"Yaudah Rachel boleh ikut tapi jangan nakal." Rovalno berjalan mendekati Rachel.

"Beneran bang Achel boleh ikut?" tanya Rachel dengan mata berbinar.

Rovalno hanya menganguk sebagai jawaban nya, Rovalno pikir Grethania tidak akan keberatan jika Rovalno membawa Rachel untuk pergi bersama nya.

"Yey," ucap Rachel turun dari pangkuan Rovalno sambil goyang goyang.

Sarah yang melihat kedua anaknya yang terlihat dekat hanya tersenyum senang, meski mereka tidak pernah merasakan kasih seorang Ayah.

"Buruan pergi nanti Gretha udah nunggu lama lagi," ujar Sarah.

"Iya bun, Rovalno pergi dulu ya sama Rachel," pamit Rovalno berdiri dari tempat duduk dan menyalami Sarah dan di ikuti juga dengan Rachel.

"Yaudah hati hati jangan pulang malam, kamu Rachel jangan nakal turutin kata abang kamu dan kak Gretha ya," peringat Sarah.

"Siap komandan," ucap Rovalno dan Rachel kompak sembari berdiri tegap dan hormat seperti orang upacara.

Sarah yang melihat itu hanya terkekeh kecil melihat kelakuan kedua anak nya. Ya begitu lah Rovalno di depan bunda dan adik nya dan satu lagi Grethania.

RovalnoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang