Bugh"Ternyata lo tadi buru buru buat kesini?,brengsek!!"
"Edzard!!"
"Gue udah bilang berapa kali,jangan pernah temui cewek gue"kata edzard penuh penekanan
"Sorry kalo gue emang kurang ajar nemuin cewek lo,tapi gue cuman ngasih buku catetan gue ke dia"balas rangga seraya menyeka darah disudut bibirnya
"Apapun itu gue ga perduli!"
"Edzard kamu apaan sih?,aku ga-"
"Kamu diem!!"bentak edzard membuat reyna terdiam
Reyna membungkam,matanya berkaca kaca,dia juga terkejut karna edzard membentak nya didepan umum,melvin tau reyna sangat sensitif dengan bentakan
Dia ingin menghampiri reyna tapi ditahan oleh salah satu pekerja nya,karna takut semua ini akan tambah besar jika melvin ikut campur dalam urusan mereka
Melihat reyna yang dibentak seperti itu rangga tidak terima dan berdiri ikut menatap edzard dengan sinis,air mata reyna mulai jatuh
"Bro,gue terima kalo lo nonjok gue,tapi jangan sesekali lo ngebentak reyna"kata rangga ikut emosi
"Masalah reyna,lo gak usah ikut campur"
Edzard menarik tangan reyna keluar daru cafe tersebut,melvin mengampiri rangga yang menduduk kan dirinya dikursi
"Lo gak papa kan?"tanya melvin melihat rangga
"Gak apa,cuman luka kecil"
☄☄☄☄☄☄
Edzard berhenti disamping motornya,setelah mengatur nafasnya dia melihat reyna dan dia tidak menyangka bahwa reyna menangis,pipinya basah akan air mata
Hidungnya memerah dan bibirnya seakan kelu untuk mengeluarkan suara,edzard menundukkan badannya menatap lekat mata milik reyna,sedetik kemudian dia berteriak
"Aarrghh!!"teriak edzard membuat reyna kembali terisak
"M-maaf,aku cuman takut kalo kamu ga izinin aku"kata reyna dengan nafas yang tersenggal
"Aku cuman minjem buku nya rangga,nggak lebih"sambung reyna
"Maaf.."
Edzard langsung memeluk reyna dengan erat hingga tubuh reyna sedikit terangkat,edzard menenggelamkan wajahnya ditengkuk reyna
Dia sangat menyesal,mengingat dirinya yang membentak reyna membuat dia merasakan takutnya reyna terhadap teriakannya
"Maaf gak izin ke kamu dulu,karna aku takut kamu gak izinin"kata reyna lagi dengan terisak
Edzard semakin mengeratkan pelukannya,matanya terpejam setiap mendengar isakan tangis reyna,sedetik kemudian edzard melepaskan pelukannya dan menatap lekat manik wajah kekasihnya tersebut
"Justru kalo kamu gak izin,aku takut kamu knapa napa"jelas edzard seraya membenarkan rambut reyna
"Reyna aku cinta sama kamu,kalo ada apa apa sama kamu aku juga yang nyesel,karna merasa gagal karna gak bisa jaga pacarku sendiri"sambung edzard terus mengusap air mata reyna yang tidak berhenti menetes
"Tapi aku cuman pinjem buku catetan nya rangga"
"Sekalipun hanya itu"
Reyna mengangguk seraya membersihkan air matanya,mereka sama sama tersenyum,dari dalam cafe rangga hanya memandang nanar mereka berdua
Rangga membersihkan buku reyna yang masih berada di meja,dia tidak sejahat itu meninggalkan buku buku reyna disini,bagaimana pun ini sangat penting bagi reyna juga
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Yourself, Babe
RastgeleSelalu memakai topeng seolah baik baik saja di depan orang lain memang mudah bagiku,tapi sesungguhnya memendam sendiri tanpa melibatkan orang lain itu sangat susah,sampai aku menjadi seseorang yang masuk kedalam kenakalan remaja Pulang malam,balapan...