Kevin meletakkan kacamata nya dimeja,sunggah pikirannya dipenuhi oleh reyna,sedari tadi dia berfikir siapa yang sengaja berencana untuk melukai reyna
Apalagi reyna tadi bilang bahwa kevin tidak boleh membenci siapapun kalau sudah mengetahui tentang semua masalahnya,mengatasi masalah adiknya saja dia tidak becus
Kevin merasa frutasi,merasa bahwa dia gagal menjaga adik kesayangan nya itu,kevin beranjak dari kursi kerjanya ingin melihat bagaimana kondisi reyna
Tapi saat dia akan menaiki tangga,kevin mendengar ada benda jatuh dari arah dapur,dengan tak acuh kevin melewatinya saja,pikirnya mungkin itu tikus dan kawan kawan
Dia hendak kembali menaiki tangga tapi sekarang suaranya seperti ada yang mengambil minum dari galon,kalau itu fina atau adhit rasanya tidak mungkin
Karna didalam kamar mereka sudah tersedia dispenser untuk minum sewaktu waktu,pelayan serta penjaga pun sudah pulang karna ini malam hari,yang tidak pulang hanya satpam
Tapi tidak mungkin juga satpam rumahnya berani mengambil minum didapur utama,pasti mereka minum didapur belakang
Perlahan kevin mendekati suara tersebut sembari menggapai saklar lampu didekatnya,lalu dia menyalakan lampu dapur tersebut dan ternyata
"Reyna?"
Reyna berbalik badan sambil menaikkan kedua alisnya,dengan piyama yang kebesaran serta mulut yang penuh dengan mochi,kevin menghela nafas melihat penampilan reyna,bisa bisa nya reyna memakan mochi yang dingin dimalam hari seperti ini
"Kamu tuu"kata kevin sambil mengacak rambut reyna
"Rerynwa lapwer"balas reyna dengan mulut yang penuh
"Kan abang udah bilang,kalo butuh apa apa panggil abang"
Gimana ceritanya orang gue baru pulang ,batin reyna
"Keburu laper,bang"
"Yaudah yuk kekamar"
"Bentar,reyna ambil satu mochi lagi"celetuk reyna sembari mengambil mochi yang cukup besar dari lemari es
"Segitu lapernya?"
Reyna hanya membalas dengan ringisan lalu dia kembali kekamarnya bersama kevin,reyna menghela nafasnya lega karna tidak ketahuan jika habis keluar rumah
Untung saja tadi pintu belakang rumah tidak dikunci karna mungkin pembantunya lupa,reyna cukup bersyukur dengan kelalaian pembantunya hari ini
Setelah didalam kamar,reyna langsung naik keatas kasurnya dan menyelimuti dirinya seakan siap untuk tidur,dimata kevin reyna sangatlah menggemaskan karna tingkah serta wajahnya
Kevin bersandar didekat reyna,mengetahui hal itu reyna langsung memeluk kevin sambil menyandarkan kepalanya didada kevin,reyna mencintai pelukan
Setiap pelukan orang yang reyna sayang rasanya seperti surga baginya,perlahan kevin mengelus rambut reyna serta menyanyikannya sebuah lagu tidur
Tiba tiba ada sebuah telfon dari ponsel kevin,reyna tetap memejamkan matanya karna tidak terlalu perduli dengan urusan kevin,kevin mengangkat telfon tersebut
Halo
Halo vin,lo sama reyna?
Iya,kenapa?
Dia dimana?
Tidur,gimana balapan lo?
Reyna sedikit membuka matanya dan menguping pembicaraan mereka,setelah itu dia memejamkan matanya lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Yourself, Babe
De TodoSelalu memakai topeng seolah baik baik saja di depan orang lain memang mudah bagiku,tapi sesungguhnya memendam sendiri tanpa melibatkan orang lain itu sangat susah,sampai aku menjadi seseorang yang masuk kedalam kenakalan remaja Pulang malam,balapan...