Part 5

1.2K 17 0
                                    

"Jadi gimana kalau pernikahan nya diadakan dalam minggu ini" tanya ansari kepada salman.

"Oh bisa tu sar", dan betapa kaget nya 2 pasangan yang ingin dinikahkan. "Pi kok secepat inii si, kan Diba belum siap pi" ,"lebih cepat lebih baik nak" kata Salman sambil tersenyum.

Lalu ansari papa rizal bertanya kepada rizal "gimana zal kamu maukan nikah minggu ini?" Kata papa rizal , "izal si nurut apa kata papa aja, lebih cepat lebih baik ya ga beb?" Sambil melirik dan menggoda Diba. Diba memutar bola mata malas melihat tingkah rizal, semua orang yang memperhatikan itu cuman bisa senyum senyum.

"Ayo, kita makan malam dulu" ucap mami Diba. Dan diangguki oleh semuanya, berlalu jalan beriringan. Dan disana tempat duduk nya berhadap hadap an, papa rizal berhadapan sama papi Diba, mami Diba berhadapan sama mama Rizal, sedangkan Diba berhadapan dengan Rizal.

Dan setelah makan malam selesai Keluarga Ansari pamit pulang, "Sal kita pulang dulu ya, udah malam juga ni" kata papa rizal ,"iya sal, terimakasih ya sudah mau datang kesini" "iya sama sama An". Dan waktunya Rizal pamitan sama mami papi Diba "Om, Tan rizal pulang dulu ya titip Diba ya hehe" kata rizal sambil cengengesan. "Iya zal kami pasti jagain Diba kok" kata mami Amira.

Dan setelah keluarga Ansari pulang Diba mami papi nya masuk kerumah, dan Diba langsung bersandar di sofa. "Papi apa apan si, masa nikah minggu ini kan gaada persiapan apa apa pi" dijawab papi "kamu tenang aja Dib, yang urusin semuanya papi mami sama mama papa nya rizal nak" Diba mendengus kesal mendengar perkataan papi nya. "Yaudah sono gih masuk kamar tidur besok sekolah nak" kata mami amira, "bilang aja mami mau mesra mesra an sama papi" kata Diba sambil berlalu menaiki anak tangga.

Rizal Pov

Setelah pulang dari rumah Diba, Rizal mikirin kehidupan nya setelah ini sama Diba, dia membayangkan betapa indah nya tubuh Diba. Dan setelah itu tidak beberapa saat, Rizal disadarkan lamun an nya dari papa. "Zal kamu kenapa sih kesambet ya" dan dijawab Rizal gelagapan "e-eh ga-gapapa pa".

Setela sampai dirumah Rizal langsung memasuki kamar nya, merasa badan nya lengket lengket, gerah gue mandi aja dulu deh kata rizal bernostalgia sendiri. Dan setelah 20 menit berada dikamar mandi Rizal keluar dengan menggunakan handuk setengah badan setelah memakai baju tidur nya, Rizal merebahkan diri nya dikasur dan kembali menghayalkan Diba, bagaimana diri nya setelah nikah dengan Diba, apakah dia berubah jadi dewasa atau tetap Rizal yanh selalu gangguin Diba.

Setelah berapa puluh menit mengkhayal tentang Diba, dan ngantuk pun datang Rizal lansung menatap langit langit kamar sambil bilang "good night calon istri" setelah itu hilang lah pikiran Rizal.

Dan sudah semalem an tidur Rizal terbangun dan jam menunjukan pukul 05.37 segera lah Rizal bergegas masuk kekamar mandi setelah 20 menit dikamar mandi, Rizal sudah rapi dengan pakaian sekolahnya dan segera menghampiri mama papa dan adek nya "Pagii semua" "tumben pagi pagi lo heppy kak" sindir Hana adik Rizal satu satunya. "Ya terserah lah mau gue happy kek apa kek kenapa ha" tanya Rizal sewot "gue lagi bahagia tau gak mau nikah" sambil mencubit pipi Hana dengan gemas. "Aduhhh ishhh abang mau suka gitu kalau senang" "heheh maaf ya adik ku tersayang". "Yaudah ma pa Rizal berangkat dulu ya mau jemput calon istri" sambil bersalaman. "Yaudah hati hati ya nak, jagain mantu mama" "Siyappp boss" kata Rizal sambil hormat, dan yang melihat tingkah laku rizal cuma tertawa singkat.

Selepas sampai di kediam rumah Diba, langsung saja Rizal menekan bel rumahnya dan langsung disambut dengan tante Amira "eh tante Assalamualaikum tan" "Waalaikumsallam nak Rizal ayo masuk" kata tante Amira "iya tan, Diba nya mana tan?" Tanya gue heran karna setelah gue masuk ga lihat batang hidung Diba. "Jangan panggil tante lagi dong panggil mami aja, noh kamu bentar lagi jadi mantu mami juga" "e-eh ii-ya mi" jawab gue gelagapan.

Diba Pov

Gue lagi enak enak nya mimpi bahagia, tapi ngerasa hujan dimuka gue dan gue segara membuka mata sedikit demi sedikit, dan ngeselin nya itu mami yang nyiram gue pakai air segala.

"Isshh mami apa apaan sih pakai siram siram segala" kata gue setengah sadar marah "kamu nya aja yang ga mau bangun ga malu apa sama calon suami yang udah nunggu di depan" dan Diba sontak kaget dan langsung duduk bersandar dikepala ranjang "Hah kata mama calon suami maksudnya si curut itu" dan mami bingung dengar kata curut "curut siapa sih Dib mami bilang calon suami bukan curut" sela mami "iya itu maksud Diba mi curut" "lah kok curut kan nama nya Rizal nak" dan gue berdehem mengiyakan kata mami "ayo mandi sayang, setelah itu turun sarapan ya" "iya mi" kata gue sambil masuk kamar mandi.

Setelah 15 menit dikamar gue keluar dengan pakaian sekolan dan rambut dikuncir, dan gue lihat noh curut udah ngobrol aja sama bokap gue.

Setelah selesai sarapan gue dan Rizal berpamitan sama mami papi, setelah masuk ke mobil gue cuman memandang keluar jendela.

"Kenapa sih pagi pagi cemberut" kata Rizal dengan muka tak berdosa, dan gue jawab "ya siapa lagi kalau bukan lo yang bikin gue bete, pakai segala acara jemput jemput gue" sambil melipatkan tangan di dada pertanda marah.

"Magin cantik aja kamu Dib kalau marah manja gini" dan langsung berubah lah muka gue jadi seperti tomat malu malu, "kok pipi kami merah sih Dib" kata Rizal, dan gue jawab "berisik lu curut bisa diam aja ga sih fokus nyetir aja sana" kata gue.

Setelah sampai di sekolah.....

End

Maaf ya baru update sibuk soalnya hehe, jangan cuma dilihat ya follow like ya teman teman.

Perjodohan bahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang