(20) Unfamiliar

754 108 62
                                    


Hai...

Trigger warning : mention of violence, angst, harsh word so be careful

oh ya, kalau lupa bisa baca ulang part sebelumnya okay

HAppy reading ^^

2,06K, enjoy


.

.

.

.

.

Jemari mungil Jinhwan menelusuri hidung mancung Hanbin yang tengah berbaring menyamping disebelahnya, turun hingga kebibirnya sebelum jemarinya di bawa Hanbin untuk dikecup dalam-dalam, kemudian Hanbin mengeratkan pelukannya, menghangatkan tubuh telanjang mereka satu sama lain.


"bin.."


"hm.."


"hubungan kita ... akan terus seperti ini?" alis indah Hanbin terangkat sebelah, menatap mata sayu Jinhwan,


"b-bukan aku meminta yang macam-macam kau tahu aku takut dengan yang dikatakan manager-nim tentang—"


"sssh—apa sekaleng bir tadi membuatmu agak mabuk?" pertanyaan Hanbin hanya dibalas gelengan, Jinhwan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Hanbin.


"dengar hei... Jinhwan, sayang?" Hanbin mengangkat dagu Jinhwan untuk menatap mata jernihnya,senyum lembut melekat di wajahnya.


"Bersabar sebentar ya, jika semua sudah stabil ... dan moment nya tepat, aku akan memperkenalkan pada semua orang, seorang Kim Hanbin, rapper B.I dimiliki hatinya oleh simanis Kim Jinhwan..." Diakhiri dengan kecupan lembut dari mata, hidung, dan turun lembut ke bibir.


"terima kasih Hanbin..." Jinhwan mengeratkan pelukannya, memejamkan matanya yang memberat karena lelah.diiringi tepukan lembut di punggungnya dan senandung Hanbin.


.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Dingin, sudah di dalam ruangan tangan Jinhwan tetap gemetar menggigil, gelas kertas berisi kopi hangat ia genggam erat hingga cairan panas itu mengenai jemarinya.Tak perduli,tak sakit, lebih sakit dadanya yang sesak saat ini. Menatap lalu lalang staff entertaiment Hanbin mondar-mandir dengan telepon yang tak henti-henti berdering. Sejak van datang beberapa saat dunianya terbalik—tidak, tangan Hanbin terlepas tiba-tiba darinya, ia tak melihat sosok itu. Mungkin sedang menghadap CEO atau di ruangan lain.



Matanya kembali menatap lantai yang sepertinya menertawakan keadaannya saat ini, bibirnya ia gigiti hingga terasa anyir, telapak tangannya penuh bekas merah karena terlalu erat ia menggenggam. Matanya menatap sosok yang ia kenal sebagai manager Hanbin mondar-mandir dengan ponsel di tangannya, wajahnya keruh dengan rahang mengeras beberapa kali ia berteriak di panggilannya.

PURE LOVE (fans) ↔ BINHWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang