"Ni anak kemana sih kok chat gue cuma dibaca" gerutu Zaky, sudah sekitar 1,5 jam ia menanti balasan pesan dari gadis di seberang sana
"Gue Chat lagi ah"
Zaky : Woee!
Zaky : Kemana sih kok ngga bales?
Zaky : Gue nungguin nih
Zaky : Reyyy
Tetap tidak ada balasan.
"ZAKYY"
"IYAA MAA"
"TURUN SINI MAKAN MALAM DULU"
Tanpa menjawab Zaky bergegas turun ke lantai dasar rumahnya menuruti panggilan sang Mama.
"Tuh, Mama masak seblak tadi" ucap Dina -Mama Zaky-
Zaky berseru heboh, "Mama tau aja Zaky lagi pengen makan seblak", ucapnya langsung mendudukan diri di kursi meja makan dan menyantap makanannya, melupakan kekesalan karena pesan yang tak kunjung mendapat balasan.
Sama kaya perasaan author, hikss :')
*****
Bimo menuruni anak tangga dengan menenteng tas berisi laptop dan setumpuk tugas miliknya, "Dek, hp lo bunyi terus tuh di kamar. Berisik banget" ujarnya
"Seberisik apa sih sampe Abang gue protes" tanya Rey dengan raut bingung meski tak ayal ia pun bangkit untuk mengecek ponselnya di kamar.
Rey meraih benda persegi di atas nakas lalu kembali turun ke lantai dasar. Ia membuka ponselnya dengan perasaan heran. 'Siapa sih kok nyepam banyak banget gini' -batinnya
"Astaghfirullah bener bener ya ni anak" ucapnya sebal
"Siapa sih Dek?" tanya Bimo ikut penasaran meskipun tak mengalihkan perhatiannya dari laptop
"Tau nih anak onta nyasar dari mana"
"Pacar kamu kali Dek" celetuk Bunda
Bimo menaikkan alisnya, apa yang Bunda bilang tadi?
"Pacar? Sejak kapan?" tanya Bimo kini menatap Reysa menuntut jawaban
Reysa mengelak, "Astagaa, bukan lah. Siapa yang punya pacar nih"
"Siapa tau Adek udah jadian sama Mas Fahri" tebak Bunda asal
"Loh, jadinya sama si Fahri? Sejak kapan? Kok bisa? Terus si bocah tengil gimana?" tanya Bimo dengan entengnya kaya ngga punya rahang
"Apa Bang? Bocah tengil?" beo Bunda yang dibalas anggukan oleh Bimo
Bunda menatap Reysa, "Wahh, adek diem diem punya 2 gebetan toh?" godanya
Rey menghela nafas sambil memijit pangkal hidungnya. 'Gue punya silsilah keluarga julid amat sih astagaaa' -Batinnya
Bunda mengalihkan pandangan ganti menatap anak sulungnya, "Emang bocah tengil siapa bang?" tanyanya yang merasa penasaran
"Alah Bunda ngga kenal orangnya"
"Yahhh, gagal kenalan sama calon mantu dong" ucap Bunda menunjukkan raut wajah kecewa.
Rey mendengkus sebal. Apa kata Bunda tadi? Calon mantu? Bunda kenapa sih sebenernya?!
"Eh, Dek" seru Bunda kembali bersemangat
"Apa Bun?"
"Zaky ganteng ya?"
"Hah siapa?" tanya Rey berharap ia salah dengar
KAMU SEDANG MEMBACA
Should've Been Us
Teen FictionIni kisah tentang dua muda mudi yang saling jatuh cinta Hidup mereka ngga fantastis Kisah mereka juga ngga romantis Ketemunya ngga kaya di buku-buku Jadiannya pun ngga kaya di film-film Tapi mereka tetap menikmati waktu dan mencoba untuk saling m...