'Oooh you know I love it when you call me señorita
I wish it wasn't so damn hard to leave ya
But every touch is oh la la la
It's true la la la
Oooh I should be running
Oooh you keep me coming for ya'(Note : Senorita)
Rey sedang asik bersenandung, suasana hatinya begitu bagus pagi ini. Ayo tebak? Ada apa yaa kira-kiraa
"WOEE" teriak Bimo tepat di samping telinga adik perempuannya
"ASTAGHFIRULLAH", Rey terkejut bukan main. "Lo tu kebiasaan banget sih bang ngagetin gue mulu. Kalo gue jantungan terus mati nanti lo ngga punya adek tau rasa" omel Rey
"Heheh, iye iyee maap. Galak amat heran"
"Mo ngapain lo kesini hah!" tanya Rey galak
"Busett, santuy boss"
"Gue mo keluar ada urusan, buruan dah ngapa"
"Ada yang nyariin noh di bawah" ujar Bimo
"Siapa? Perasaan temen-temen gue ngga ada janji mau kerumah deh" Rey terlihat bingung
"Cowok, Dek"
"Eh!" Rey sedikit terkejut
Tanpa basa-basi Rey langsung nyelonong turun ke ruang tamu
"Lah, Kok disini?" tanah Rey Heran
"Kan jemput lo" ucap cowok itu
"Tapi kok lo tau alamat rumah gue? Tau dari siapa?"
"Tiara"
"Siapa sih dek?" tanya Bimo yang kini sudah berdiri disamping Reysa
"Ohh, ini Bang. Fahri" jawab Reysa
"Bang" sapa Fahri sopan lalu menjabat tangan Bimo
Bimo memberi kode kepada Rey, masih penasaran sebenarnya siapa cowok yang sepagi ini sudah bertamu ke rumah mereka
"Ish, Fahri lohh yang kemaren" ucap Rey berbisik
"OHHH SI CINN.. AWW!!" ucapan Bimo terhenti tatkala Rey tiba-tiba menginjak kakinya membuat Bimo merintih kesakitan. "Astaghfirullah dek, sakit ini ya Allah" rintih Bimo
"Duh, kalian ini kenapa sih. Ada tamu masih aja ribut-ribut" ucap Bunda yang datang dari arah dapur membawa camilan dan kawan-kawannya
"Adek tu Bun, masa kaki Bimo diinjek. Kuat banget lagi" adu Bimo
"Dih ngaduan" ucap Reysa
"Duh nak Fahri, maaf ya. Mereka emang suka kaya gitu kalo pada di rumah. Giliran salah satunya ngga di rumah aja kangen katanya" Bunda
"Iyaa Tante, sama aja kaya saya sama adik saya kalo di rumah" Fahri
"Loh nak Fahri juga punya adik?" tanya Bunda
"Iya Tante"
"Silahkan diminum teh nya, dicicipi juga kuenya. Ini Reysa yang buat"
"Iyaa Tan"
"Oiya, ada keperluan apa kok sepagi ini udah mampir ke rumah?" Bunda kembali bertanya
"Mau ngajak Reysa jalan-jalan Tante" ucap Fahri sopan. "Tapi kalo Tante ngga kasih izin ya..."
"EH! Siapa bilang Tante ngga kasih izin. Jalan aja ngga papa, kebetulan Reysa ngga ada kegiatan kok hari ini. Iya kan Dek?" tanya Bunda pada Reysa yang masih berdiri bersampingan dengan sang Abang
"Gilasih Bunda siapa itu ngegas amat" bisik Bimo
"Heh durhaka lo jadi anak Bang" balas Rey yang ikut berbisik
KAMU SEDANG MEMBACA
Should've Been Us
Novela JuvenilIni kisah tentang dua muda mudi yang saling jatuh cinta Hidup mereka ngga fantastis Kisah mereka juga ngga romantis Ketemunya ngga kaya di buku-buku Jadiannya pun ngga kaya di film-film Tapi mereka tetap menikmati waktu dan mencoba untuk saling m...