21. Dia Marah (?)

9 2 0
                                    

"ZAKYY!" seru seorang gadis di tengah ramainya kondisi kantin

Laki laki itu tak bergeming dan tetap melanjutkan kegiatan makan siangnya dengan khidmat.

"Hey! Kok ngga jawab sih" ucapnya yang kini sudah duduk berhadapan dengan Zaky. "Oiya, kok tadi pagi ngga jemput gue?"

"Gue kesiangan, Rey"

Reysa mencomot kerupuk udang yang ada di piring Zaky, "Tumben, terus telat ngga?"

Zaky menggeleng sebagai jawaban.

Reysa manggut manggut mengerti, "Nanti baliknya bareng ya? Boleh kan? Kaya biasanya"

"Gue ada janji mau ketemu orang"

"Siapa?" tanya Rey penuh rasa penasaran

"Lo ngga kenal" jawab Zaky acuh

"Cewe atau cowo?"

Zaky tidak menjawab pertanyaan itu

"Cewe ya?"

Lagi, Zaky masih terdiam. Enggan menjawab

"Kyy, jawab ih"

Zaky mencebik, "Ck. Cewe atau cowo juga ga penting buat lo." tanyanya dengan nada dan sorot mata yang dingin

Reysa terdiam, untuk sesaat ia terkejut dengan perubahan sikap dan cara Zaky berbicara dengannya. 'Dia kenapa? Kok berubah? Ngga biasanya dia dingin gitu ke gue. Apa dia bener mau ketemu cewe lain?' - tanyanya dalam hati.

"Ya penting lah! Lo kan cuma milik gue seorang. Jadi, jangan sampe ketemu cewe lain!", ucap Reysa berusaha menepis pikiran negatif di otaknya

"Apa gue seberharga itu untuk lo?"

Rey menatap Zaky bingung, "Kok lo tanyanya gitu"

"Kenapa? Ngga bisa jawab? Berat banget ya pertanyaan gue?"

"Bukan gitu, tapii..."

"Kalo gue ngga boleh ketemu cewe lain berarti lo juga ngga boleh ketemu cowo lain. Biar impas"

"Ya emang gue mau ketemu siapa?"

Zaky mengedikan bahu acuh kemudian berdiri meninggalkan kantin dan Reysa yang masih setia duduk di tempatnya.

"Dia kenapa sih?" tanya Rey pada dirinya sendiri

*****

Gelak tawa terdengar dari ketiga sahabat Reysa yang baru saja memasuki kelas. Mereka tertawa geli lantaran baru saja berhasil menggoda Hana yang kini merengut kesal. Tawa mereka terhenti ketika melihat Reysa menelungkupkan kepala di atas meja. Dengan kompak, ide untuk menjaili Reysa terlintas di otak mereka.

"Suttt, pelan pelan" komando Tiara

"Satuu" ucap Afa memberi aba aba

"Duaaa" sahut Hana

"Tiga!" lanjut Tiara

"WOE!"

"ASTAGHFIRULLAH" ucap Rey terkejut

Ketiga gadis cantik itu terbahak membuat Reysa dengan sengit menatap mereka

"Udah puas belum ketawanya!" tanyanya dengan kesal setelah tawa dari tiga sahabatnya reda

"Etdah, bosku" ucap Tiara, "Kayanya ada yang lagi galau nih" godanya

"Bau baunya sih iyaa Ra, pulang dari kantin mukanya kusut sih" Afa menyahuti

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Should've Been UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang