Setelah mendengar perkataan Teo, Reysa bergegas menuju ruang musik. Setibanya disana, ia menemukan Aryo dalam kondisi kalut
"Aryo"
Pria jangkung itu membalikan tubuh yang semula memunggungi Reysa
"Rey, sorry. Gue harus balik, nyokap gue kecelakaan dan sekarang kondisinya kritis. Sorry banget, padahal ini udah jadi tanggung jawab gue tapi gue malah harus pergi dan ngga bisa ikut tampil, gue..."
"Aryo, dengerin gue" Reysa memotong ucapan Aryo. "Ngga papa, acara malem ini ngga lebih penting daripada keadaan nyokap lo. Kita semua bisa handle kok, lo balik aja sekarang, ngga papa"
Aryo menatap Reysa ragu, pria itu tampak pucat dengan mata yang basah. Reysa tersenyum simpul berusaha menghilangkan keraguan dalam diri Aryo, "Semoga nyokap lo baik baik aja ya"
Aryo mengangguk kemudian bergegas meninggalkan ruang musik. Aryo hanya tinggal bersama sang Ibu sedari ia berusia tujuh tahun, menjadi korban broken home bukanlah hal mudah bagi setiap anak dan Reysa paham betul apa yang dirasakan Aryo jika hal buruk menimpa malaikat tak bersayapnya.
"Jadi kita gimana sekarang?" Teo membuka suara
"Ganti lagu?" sahut Dion, sang drummer andalan club musik
"Lo yakin bisa ganti lagu disaat saat kaya gini?" tanya Alvi, sang bassist
Teo melempar tatapan bertanya pada Reysa, gadis itu sama bingungnya. Latihan selama dua minggu ini sudah begitu apik, tapi Aryo? Ah sudahlah, musibah mana ada yang tahu kapan akan datang.
"Gimana, Rey? Kita semua ngikut keputusan lo" ujar Dion
"Eungg, gimana ya..."
"Rey" seru seorang cowok yang datang ntah dari mana
Reysa dan kawan kawan menoleh ke sumber suara
"Gue nyariin lo dari tadi. Eh, ternyata lo disini. Oiya, itu tadi kenapa Aryo matanya sembab? Nangis?"
"Ahh itu..." Reysa menceritakan semua musibah yang menimpa Aryo, yang menyebabkan pria jangkung itu harus pergi meninggalkan sekolah.
"Eumm, semoga ibunya baik baik aja ya"
Seluruh anggota club mengaminkan, dengan aamiin paling serius.
Jangan nyanyi! Mentang-mentang sama kaya judul lagu :v
Reysa menatap intens orang dihadapannya, "Lo bisa nyanyi kan?"
"Eh!"
****
"Marilah kita sambut penampilan berikutnya yakni penggabungan dari dua ekstrakurikuler yaitu... Musik dan english club" ucap Braga dari atas panggung
"Giliran lo Rey" seru Afa, Reysa mengangguk lalu merapikan sweater yang ia kenakan.
"SEMANGAT" ucap Hana dan Tiara bersamaan. Reysa tersenyum kepada tiga sahabatnya sambil berlalu menuju panggung diikuti anggota clubnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Should've Been Us
Genç KurguIni kisah tentang dua muda mudi yang saling jatuh cinta Hidup mereka ngga fantastis Kisah mereka juga ngga romantis Ketemunya ngga kaya di buku-buku Jadiannya pun ngga kaya di film-film Tapi mereka tetap menikmati waktu dan mencoba untuk saling m...