10

3K 660 63
                                    

"Seongmin! Seongmin! Bangun!," seseorang membangunkan Seongmin yang sudah tertidur pulas. Wajar saja, ini sudah jam satu pagi.

Seongmin pun terbangun dengan terpaksa.

"Apaan sih bang?" Tanya Seongmin yang masih setengah tertidur.

"Temenin gue ke supermarket," ujarnya.

"Gila lu bang. Jam berapa ini?!"

"Ayo cepetannn gue laper"

"Makan dirumah kan bisa"

"Gamau gue lagi pengen keluar"

Seongmin yang terus dipaksa pun akhirnya terpaksa bangun untuk menemani abangnya ke supermarket.

*

"Kenapa harus jam segini sih? Gabisa ditahan sampe besok apa lapernya," rutuk Seongmin. Mereka berdua sedang berjalan menuju supermarket yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka.

"Btw tumben lu bang ngajakin gue pergi. Biasanya juga gapernah berbaur"

"Bacot amat si lu," kesalnya. Pria itu berjalan sedikit lebih cepat didepan Seongmin.

"Bang Minhee," panggil Seongmin. "Tungguin napa."

Seongmin segera berlari menyamai langkah Minhee. "Lu beneran laper jam segini bang? Tumben"

Minhee tiba-tiba berhenti. Sebenarnya supermarketnya sudah ada didepan mereka, tapi entah mengapa Minhee tiba-tiba berhenti.

"Lu dengerin ya Min," ujar Minhee tiba-tiba. Terlihat begitu serius sampai membuat Seongmin bergidik.

"Gue ataupun lo jangan sampe kerumah sampe pagi"

"Ke... kenapa?" Seongmin tiba-tiba saja terbata.

"Ikutin kata-kata gue kalau lo gak mau mati sia-sia," lanjut Minhee. Seongmin meneguk ludahnya.

"Bang Minhee.... tau.... siapa?"

"Lu dengerin gue aja pokoknya"

Mereka tidak mengatakan apa-apa lagi setelahnya. Minhee benar-benar membeli makanan di supermarket, namun tidak ada yang bicara diantara mereka.

Sampai tiba-tiba, ponsel Minhee bergetar, menandakan sebuah pesan masuk. Minhee segera membuka isi pesan itu.

Dan itu benar-benar mengejutkannya.

















Lu salah Minhee kali ini.

***

Semakin menipiss

KILL THEM | CRAVITY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang