"Kenapa lu bunuh Hyeongjun? Dia udah banyak bantu lo," tanya Minhee. Selama ini, Minhee memang tahu kalau Serim yang membunuh saudara-saudaranya. Dia selalu mengawasi gerak-gerik Serim.
"Gue gak bodoh, Minhee," ujar Serim. "Selama ini Hyeongjun bantuin gue karena gue ancam. Tapi Hyeongjun ngasih tau Jungmo kalau gue pembunuhnya. Terpaksa gue cepet-cepet bunuh Jungmo pas itu. Hyeongjun bahkan hampir ngasih tau Taeyoung kalau gak gue halangin."
"Bener kata lo, gue yang ngasih minuman beracun itu ke Taeyoung. Sayangnya Taeyoung lebih curiga ke lo ketimbang gue. Makanya dia berani minum minuman itu padahal lo mati-matian kasih tau dia kalau gue pembunuhnya."
Sementara itu, suara langkah-langkah kaki mulai terdengar dari arah tangga menuju atap. Serim mengangkat pistolnya menuju arah Minhee dan Seongmin. Sementara itu, dengan sekalu tendangan akan membuat Allen jatuh kebawah tanpa bisa berbuat apa-apa.
"Kalaupun gue bakal mati disini, gue gak bakal mati sendiri," ujar Serim. Polisi sudah benar-benar sampai diatap dan mulai menodongkan pistol kearah Serim.
"Jatuhkan pistolmu!" Seru salah satu polisi. Sementara beberapa polisi lain berusaha mengamankan Minhee dan Seongmin.
"Lebih baik gue mati daripada dipenjara seumur hidup!" Seru Serim pada seluruh orang yang ada disana saat itu.
Saat itu juga, Serim menjatuhkan pistolnya kebawah. Dan bersamaan dengan itu, dia menerjunkan tubuhnya kebawah bersama dengan Allen.
Semuanya diam setelah itu, bahkan Minhee dan Seongmin shock melihatnya. Mereka semua berjalan perlahan keujung atap.
Serim dan Allen terlihat sudah tak berdaya dibawah sana, dengan darah membanjiri mereka.
"Ini..... akhirnya?"
~END~
KAMU SEDANG MEMBACA
KILL THEM | CRAVITY✔
Misterio / Suspenso"Pembunuhnya salah satu diantara kita" #shortstory Start : 200425 End : 200503