"Apa yang ingin kau bicarakan?"
Zayn menyuruhku untuk duduk di sampingnya dan Ia pun mulai bercerita.
"Jadi semua ini sebenarnya dimulai sekitar tiga tahun yang lalu dimana aku dan Niall menginjak kelas dua sekolah menengah pertama. Semua itu berawal ketika mendengar percakapanku dengan sahabatku di tempat persembunyian kami.
...
"Hey, Harry. Bagaimana dengan transaksinya? Apakah sudah diterima oleh Mami?" tanya Zayn sambil melangkah menghampiri Harry.
Harry terkekeh pelan. "Tenang saja, semuanya berjalan dengan lancar," ucapnya sambil menyulut rokok. "Mau satu?"
Zayn pun mengangguk dan mengambil sebatang rokok yang diberikan oleh Harry. "Lo bilangnya 1 g atau gimana?"
"1 g mah sedikit, gue mesennya 5 g. Mayanlah buat dibagiin ke si Payne."
"Sh#bu?"
...
Sontak Niall langsung terkejut sehingga menggoyangkan semak-semak tempat Ia bersembunyi.
...
"Siapa di sana?" bisik Zayn.
"Mungkin penguntit aneh seperti saudaramu itu."
Zayn terkekeh. "Niall? Atau Louis? Tidak mungkin mereka memiliki keberanian untuk mengikuti kita sampai sini. Memangnya Ia punya mental seberapa besar? Cuh."
...
Karena penasaran, Harry pun mendekati semak-semak tersebut. Karena ketakutan, Niall segera berlari sekencang mungkin tak perduli dengan Harry yang hanya berjarak beberapa senti di dekatnya.
...
"Hey, Horan! Kembalilah!" teriak Harry sambil terus mengejar Niall.
...
Sementara aku hanya bisa berdoa agar Niall tak ditangkap oleh Harry. Karena sesungguhnya Harry adalah lelaki yang paling tak punya hati.
...
"Hey! Kembalilah penguntit!"
...
Niall yang terlalu lemah pun akhirnya terjatuh dan dalam kesempatan itu Harry segera meninju Niall hingga Ia lemah dan tak berdaya."
"Lalu apa yang kau lakukan?" tanyaku sambil menyerengitkan dahi.
Zayn pun menghela napas. "Aku menolongnya. Namun Harry malah menghasutku agar Niall bisa dikeluarkan dari sekolah. Akhirnya Ia pun menyusun sebuah rencana yang bisa membuat Niall tertuduh dan dikeluarkan dari sekolah dan Harry pun berhasil, Niall benar-benar dikeluarkan dari sekolah."
Zayn terhenti ketika matanya menangkap tatapanku. "Lalu bingkisan yang kemarin itu adalah pemberianku. Aku sebenarnya penggemar rahasiamu, Nadine. Namun Niall mengetahui hal itu, Ia mulai mendekatimu dengan racun kanker yang sedang menggerogoti tubuhnya agar kau iba kepadanya." Zayn menunduk. "Aku yang saat itu sedang terpuruk pun tidak bisa apa-apa hingga akhirnya aku pindah sekolah dan bertatap muka denganmu. Saat itu Niall benar-benar takut bahwa aku akan merebutmu hingga Ia berbicara yang tidak-tidak kepada kau."
"Lalu mengapa kau tidak bertindak?"
"Itu tidak mungkin, Nadine," ucapnya, "Aku menyesal atas semua perbuatan-perbuatanku hingga aku memutuskan untuk membiarkan Niall mencintaimu seutuhnya begitupun sebaliknya. Maafkan aku, Nadine." Zayn beranjak dari tempat duduknya dan berlutut di hadapanku. "Tapi maukah kau mengisi kekosongan hati ini?"
Aku terdiam kaku dan tak mampu untuk mengungkapkan apa-apa. Aku pun segera memeluk Zayn dan perlahan air mataku menetes membasahi pipiku. "Aku mencintaimu, Zayn, tetapi hanya sebatas teman dan aku tak mungkin mencintai orang yang telah menyakiti hati orang yang aku cintai."
Zayn pun mengangguk pelan dan membalas pelukanku. "Aku mengerti sekarang mengapa Niall benar-benar mencintaimu hingga akhir hayatnya."
---
12 Desember 2012 20:00
Finally!
Makasih banget buat semuanya yang udah ikutin cerita Nadine, Niall & Zayn dari awal sampai akhir. Maaf banget kalau ada kata-kata yang menyinggung selama jalannya cerita atau pun kalian merasa tidak puas karena isi per-chapter-nya terlalu pendek dan menggantung. Maaf banget kalau cerita ini bertele-tele dan absurd.Makasih banget banget banget, aku nggak nyangka kalau cerita ini bisa sampai menginjak 4.5 K votes. Ah, makasih banget buat active readers. Tanpa kalian aku tidak ada apa-apanya<3
Makasih juga buat silent readers, walaupun kalian ga ngasih feedbacks tapi makasih udah nyempetin waktunya buat baca cerita ini. Pesan aku cuman satu : "Please kasih feedbacks, bukannya memaksa, tapi itu sungguh berarti buat penulis sebagai upah kerja keras bagi para penulis."
Mungkin ini bakalan jadi fanfiction terakhir aku, tapi kalian masih bisa temuin aku kok di :
1. Simple Cover Request
2. One Shot(s)
3. TeenfictionMungkin mulai nanti aku bakalan ngepost teenfiction doang dan untuk yang berbau One Direction aku bakalan post di one shot(s), so stay tuned ya :)
SEKALI LAGI MAKASIH BANYAK! KALIAN SEMUA LUAR BIASA!
Pertanyaan :
1. Apa pesan dan kesanmu setelah selesai membaca cerita ini?
2. Jika kalian adalah penulis dari cerita ini kalian bakalan ngapain? (contoh : ngubah alurnya jadi blabla)MAKASIH! DUH, MAAF BAWEL :')
Loves, Shafa <3
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweetest Thing // horan
FanfictionNadine mendapatkan sebuah bingkisan misterius yang tidak jelas pengirimnya, tetapi semuanya ternyata tidak berakhir sampai situ. Pengirim misterius itu mengirimkan sebuah buku tebal yang berisi tentang tulisan-tulisan yang membuatnya terus menerus m...