13

14 4 1
                                    

Semenjak pulang sekolah tadi, Arkana langsung saja pulang ke rumah dan mengunci kamarnya. Ia sedang merenungkan ucapan Kevin saat di rooftop tadi.

Apa benar seseorang yang Arkana cari adalah Kalila? Atau itu hanya kebetulan?

"Arghhh!" ucap Arkana yang kebingungan

"Ar, kamu baik-baik aja?" tanya sang mamah dari luar

"Arka baik-baik aja, Mah. "

Arkana langsung uring-uringan tidak jelas hanya karena memikirkan perkataan Kevin di rooftop tadi. Dia sepertinya pernah membuat suatu kesalahan di masa lalu. Tetapi dia tidak ingat apa yang dia perbuat.

"Lama lama gue bisa bego kalau gini!" gerutu Arkana kemudian memilih untuk membersihkan diri

***

Hari ini Kevin mengantarkan Kalila pulang lagi dan lagi. Awalnya Kalila bersikeras akan pulang sendiri. Tetapi Kevin tidak mau ada sesuatu yang terjadi lagi, mau tidak mau, Kalila pun hanya bisa mengangguk pasrah ketika Kevin memohon kepadanya.

"Tan, Apa kabar?" tanya Kevin pada Bunda Kalila dan Keylan


"Eh, Kevin, udah pulang kamu teh?"

"Iya. "

"Kalila di mana?" tanya sang Bunda

"Tadi langsung masuk kamar. Tan, bang Keylan ada?" tanya Kevin

"Ada, kamu ke kamarnya aja, gih!" titahnya

Kevin pun lantas mengangguk. "Oh, iya. "

Kevin pun mengetuk pintu kamar Keylan yang terletak di samping kamar Kalila. "Bang?" tanya Kevin

"Ada apa, Kev?" tanya Keylan yang baru keluar dari kamar

"Ada yang perlu gue bicarain. "

Seolah mengerti pembahasannya, Keylan mengajak Kevin untuk masuk ke kamarnya. "Ada apa?" taya Keylan

"Bang, tadi dia kumat. " Lapor Kevin pada Keylan

"Kumat kenapa?"

"Tadi si Arkana ngomong dia jelek, mungkin memorinya inget ke kejadian dulu. "

"Arkana? Arkana siapa?" tanya Keylan yang merasa tak asing dengan nama Arkana

"Arkana Danendra, murid baru di sekolah gue dan temen baru gue. Sekaligus tetangga baru lo. "

Keylan yang mendengar penjelasan dari Kevin langsung membulatkan mata tak percaya. "Tetangga gue yang di samping?" tanyanya memastikan

"Iya. Mungkin niatnya cuman bercanda, tapi kan dia gak tau kalau Kalila punya trauma. "

"Gue cuman bisa percaya sama lo, Kev. Tolong jaga dia selagi di sekolah. Jangan biarin kejadian ini keulang lagi,"

"Gue gak bisa ngeliat si Kalila sampe mogok sekolah sampai berhari-hari lagi. Bahkan sampai gak mau keluar kamar. " lanjut Keylan

"Sebelum lo suruh juga gue bakal ngelindungin dia, Bang. Lo tenang aja. " Ucap Kevin dan Keylan bisa tersenyum lega

"Lo emang bisa diandalin. " Ujar Keylan lalu menepuk bahu Kevin

"Ya udah, gue pulang dulu. "

"Hati-hati!"

Lalu setelahnya Kevin langsung melajukan mobilnya, sementara Keylan, dia berniat menemui Kalila yang berada di kamar.

Kalila [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang