20

7 2 0
                                    

"Ketemu lagi kita," ujar Sam lalu berdiri di samping Kalila

"Mau apa lagi lo?" tanya Kalila

"Mau ngajak pulang, ayo!"

"Nggak mau, gue mau nunggu angkot aja. "

"Ini udah mau jam 5, Kal, lo mau nunggu sampe kapan pun angkot gak bakal ada yang lewat,"

"Ya udah gue terima tawaran lo kali ini. " Ujar Kalila kemudian berjalan kearah motor Samudra yang terparkir di depannya.

***

Setelah beberapa menit kemudian, Samudra menghentikan motornya di salah satu tempat makan yang terlewat, membuat Kalila mengernyitkan dahinya. "Mau ngapain?" tanya Kalila

Samudra akhirnya menoleh kearah Kalila yang belum turun dari motornya, "Turun, kita makan. "

"Nggak mau, udah mau malem, nanti gue dicariin!"

"Ya elah, kaya anak kecil aja lo, dicariin segala. "

Kalila mengerucutkan bibirnya berusaha memelas, "Anterin gue pulang dulu, baru lo makan di sini. "

"Enak aja, males banget gue muter lagi. "

"Ya udah lo makan di rumah gue aja lah! Ribet amat!" ujar Kalila

"Belom apa-apa udah mau ketemu camer aja nih gue. " Celetuk Sam membuat Kalila menatapnya tajam, "Ngomong apa lo barusan?"

"Lo ngajak gue makan di rumah lo kan? Berarti gue ketemu camer gue dong!" ucap Sam lalu mendapat pukulan dari Kalila

"Jadi cewek nggak boleh kasar, nanti nggak ada jodohnya!"

"Biarin! Dari pada jodohnya macam lo!"

"Lah? Emang gue mau jadi jodoh lo?"

"Ih, ngeselin bener lo!"

Samudra lalu terkekeh melihat Kalila yang geram padanya, sedetik kemudian ia langsung menjalankan motornya lagi hingga membuat Kalila terkejut dan seketika memeluk pinggangnya. "Gak usah modus juga kali ah. " Ujar Samudra lalu Kalila langsung melepas tangannya yang masih berada di pinggang Samudra, "Itu sih mau lo! Lagian siapa suruh langsung di gas!" omel Kalila

"Palingan itu lo yang nyoba modus ke gue!" ucap Samudra

"Heh! Ini gue lagi nyupirin lo, kalau gue nggak fokus, kita bakal jatoh!" ujar Samudra karena sedari tadi Kalila tak henti-hentinya memukul kepalanya yang dilindungi helm.

"Biarin!" celetuk Kalila, "Eh jangan, gue belom ketemu jodoh gue!" ucap Kalila lagi, membuat Samudra terkekeh

"Udah gue bilangin, cewek tuh jangan main kasar!" ucap Samudra sukses membuat Kalila diam kembali

"Iya, ndoro. "

Hingga beberapa menit kemudian, motor ninja milik Samudra telah terparkir rapih di halaman rumah Kalila. Ia dan Kalila langsung saja turun dari motor dan berjalan beriringan.

"Eh, lo mau ngapain?" tanya Kalila

"Lah, kan tadi lo yang nawarin makan. "

Kalila menepuk dahinya, "Aduh, nggak jadi deh, kali-kali aja. " Ujar Kalila kemudian mendorong punggung tegap Samudra agar kembali ke motornya.

Tetapi sepertinya keberuntungan sedang berpihak pada Samudra, terlihat seorang wanita cantik keluar dari rumah dan menghampiri keduanya, "Kal, ada siapa?" tanya sang Bunda yang baru saja keluar dari rumah karena mendengar ocehan Kalila


"Eh, Bunda, nggak apa-apa kok. Ini temen Kalila mau pulang katanya. " Ucap Kalila lalu melirik Samudra, memintanya berkompromi lewat pandangan mata

"Hai, tante. " Ujar Samudra lalu mencium telapak tangan bunda Kalila

"Ini siapa? Kok bunda nggak pernah lihat?"

"Saya Samudra tante. Tadi Kalila ngajak saya ikut makan, tapi tiba-tiba disuruh pulang. "

Spontan sang bunda langsung menoleh ke arah Kalila yang sedang cengar cengir sendiri, "Kenapa kamu malah nyuruh pulang?" tanya bundanya

"Kan tadi Kalila bercanda doang, bunda. "

"Ya sudah, ayo masuk kita makan bareng aja. " Putus sang bunda membuat Kalila membulatkan matanya. "Kok gitu sih, bun?" tanya Kalila

"Gak apa-apa, bunda juga masak banyak hari ini. " Jawab bundanya membuat Kalila menghembuskan nafas pasrah.

***

Kalila langsung saja menyuruh Samudra lekas pergi dari rumahnya setelah tadi selesai makan bersama.

"Udah sana lo pulang!" usir Kalila

"Iya ini gue pulang, belom apa-apa udah ketemu camer aja gue, doain ya. " Ucap Samudra lalu dahinya disentil oleh Kalila, "Gak usah ngarep, tipe gue bukan kaya lo. "

"Ya udah, gue nggak peduli. "

"Ya udah sana pulang!"

"Bawel amat, nih gue juga udah mau pulang!"

"Bagus. Tapi lebih bagus lagi kalau lo ilang dari hidup gue!"

"Itu sih gak bisa, soalnya lo bikin candu. " Jawab Samudra sambil terkekeh

"Candu, candu, emangnya gue Awkarin?"

"Awkarin kalah ah kalau sama lo. "

"Kenapa jadi bahas Awkarin? Mending lo pulang sana! Gue masih banyak urusan!" Titah Kalila lalu mendorong punggung tegap Samudra agar segera melajukan motornya.

"Jangan kangen gue ya!" sahut Samudra sesaat sebelum pergi meninggalkan halaman rumah Kalila.

"Gebetan baru lo tuh?" tanya Keylan yang tiba-tiba sudah bersidekap dada di depannya, "Enak aja, gue aja gak tau dia siapa!" elak Kalila

"Namanya Samudra, anak SMA Kartika, masa lo gak kenal?"

"Kalau itu gue tau kali! Tapi aneh aja dia tiba-tiba datengin gue. "

"Tapi kalau gue liat, anaknya baik, sopan lagi. Nggak kaya si Arkana. " Ucap Keylan, membuat Kalila merasa ada perasaan tidak enak saat Keylan lebih mendukung Samudra daripada Arkana

"Mereka dua orang yang beda, jangan disamain. "

"Gue juga tau! Tapi menurut gue Samudra lebih cocok buat lo. "

"Bang, Samudra sama Arkana beda! Lo gak bisa samain mereka! Begitu pun Kevin sama Arkana! Manusia tuh gak ada yang sempurna, inget itu!" ujar Kalila sedikit membentak Keylan karena berbicara seenaknya.

"Udah, gue lagi males debat, gue mau tidur. " Pamit Kalila lalu masuk ke dalam rumah.

***



Kalila [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang