Act 8

1.1K 108 31
                                    

Pagi itu, Soraru, om ganteng kesayangan kita yang muka nya gak bisa tua-tua ini, sedang berkutat di depan komputer nya. Hari ini deadline lagu kolab nya dengan Amatsuki, Urata, Sakata dan Mafumafu, sang 'istri' tercinta nya.

Oke, lupakan kata-kata "istri tercinta", karena nyata nya Mafu adalah adalah laki-laki dan dianggapnya sebatas partner nya selama ini. Namun, karena paksaan dari banyak pihak, mereka akhirnya menikah.

Mungkin Soraru belum menyadari perasaannya pada Mafu? Karena dia terlalu tsundere?

(Soraru : Lama-lama gua potongin tuh jari lu atu-atu biar gak bisa ngetik yg aneh-aneh lagi)

Urat-urat di bagian pelipis Soraru -yang bagaikan landasan terbang itu- mulai menonjol. Pusing euy... Komposisi in lagu tuh susah-susah berhadiah. Berhadiah senyuman dan dukungan fans lah...~

Yaelah om bisa aja ( ͡°з ͡°), lama-lama aku meleleh nih...

Tiba-tiba terdengar suara derapan kaki yang membuat Soraru gagal fokus. Lalu, munculah makhluk imut berwarna putih, yang macam hamster ketumpahan tepung.

"Soraru-san... Nee... Nee... Soraru-san~" Sang makhluk albino yang ternyata Mafu ini mulai mengganggu Soraru.

Soraru hanya diam untuk membalas panggilan Mafu. Tapi bukan Mafu nama nya kalau menyerah.

Mafu memanggil kembali Soraru sembari menggoyangkan bahu Soraru dari belakang, tak lupa manaikkan volume suara nya. Sampai terdengar bunyi sesuatu yang pecah dari luar rumah baru nya ini.

"Fu, diem bentar gak bisa? Gua lagi ngerjain lagu kita. Kayak cacing kepanasan aja, jangan-jangan lu makan catnip nya Iroha, ya?!" Kalo Soraru ngomong gak pake ngirit, berarti dia lagi marah.

Oh ya... Iroha nama kucing Mafu, hadiah dari Soraru. Soalnya pas Soraru nge iya in permintaan Mafu, tuh makhluk albino gak berhenti nanya tentang kucing yang kapan ada nya itu. Kayak anak 4 tahun aja, Mafu nanya sehari sampai 300 kali.
Akhirnya di kasih cepet, biar diem tuh anak.

Mafu terdiam, dan berjalan ke arah kursi yang berada di ruang kerja mereka itu. "So...ra....ru...-san~" Mafu memanggil Soraru sekali lagi dengan volume suara normal.

Hal tak terduga pun terjadi, Soraru berdiri dan menghampiri Mafu yang berada di belakangnya. Waktu bagaikan berjalan lambat saat Soraru mendekatkan wajahnya ke wajah Mafu.

Mafu panik, "Soraru-san? A-aku minta ma-...mmppphhh?!!"

Soraru membungkam Mafu dengan ciuman, di bibir. Agak lama, sampai membuat pipi Mafu memerah hingga ke telinga. Layaknya bunga mawar yang mekar sempurna.

Tuh makhluk putih akhirnya bergradasi :v

Soraru menempelkan jari telunjuk di depan bibirnya, menandakan untuk diam.

"Nah, kan kalau diem kan enak suasananya" Dengan santai Soraru berkata begitu. Soraru pun beranjak lagi ke hadapan komputernya lalu kembali bercinta dengan pekerjaannya.

Mafu yang tak kuasa menahan letupan-letupan aneh di kepalanya karena ciuman tadi, langsung pingsan.

'Kalau aku mati, salahkan Soraru-san!!" >_<

Begitulah kira-kira pikiran absurd mafu.

Huh.... Ternyata hubungan mereka tak sesulit yang kita duga, malahan terkesan harmonis! ^^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Soramafu no StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang