Blood's Crew

46 6 1
                                    

Kring

Bel istirahat baru saja berbunyi. Tapi satu geng yang terkenal di seantero sekolah ini sudah berada di kantin sejak 20 menit yang lalu.

Bagaimana bisa? Ya jelas mereka bolos pelajaran.

Satu geng dengan 5 anggota yang diketuai seorang lelaki tampan berama Danis ini memang sangat terkenal.

Geng 'Blood' namanya.

Bukan terkenal dengan prestasinya, tapi terkenal dengan kenakalannya.

Duduk di meja kantin paling pojok menjadi tradisi nya. Tak ada yang berani mengganggu mereka.

Bahkan seluruh guru sudah jengah dengan sikap mereka.

"Pesenin gue minum lagi dong" teriak Danis pada salah satu anggota geng nya.

"Mau minum apa?" Kata Pandji yang duduknya paling ujung

"Terserah yang penting dingin" balas Danis

"Ya" Pandji berdiri lalu memesan minum untuk ketua gengnya.

Tak lama Pandji kembali membawa segelas es jeruk dan memberinya pada Danis. Lalu Pandji kembali duduk di posisinya tadi.

Sedang yang lain terlihat masih menikmati makanan masing-masing.

"Nanti mau masuk kelas nggak?" Tanya Fesa pada satu geng nya

"Ah gue males" balas Cessy yang sudah melihat Fesa

"Nggak usah" jawab anggota yang lain serempak

Kalian bingung dengan Fesa dan Cessy? Dua cewek ini merupakan anggota geng Blood

Memang Fesa dan Cessy terkenal sebagai cewek dengan sikap yang keras jadi tidak salah jika mereka gabung di geng ini.

Mendengar jawaban teman-temannya, Fesa dan Cessy tersenyum puas.

***

Kini seluruh anggota Blood berada di rooftop sekolah.

Sehabis dari kantin tadi mereka langsung menuju tempat ini.

Mereka sendiri yang menguasai tempat ini. Merenovasinya dengan karya mereka.

Bahkan mereka membeli sofa yang diletakkan ditempat ini untuk mereka istirahat bila bosan di kelas.

Danis asik bermain gitar, Pandji sudah terlelap diatas sofa empuk, sedang yang lain sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Dan, pulang sekolah nanti gue main kerumah lo ya" kata sandy

"Mau ngapain?" Jawab Danis tidak berpaling dari gitarnya

"Males, gue dirumah sendirian"

"Oh oke" ucap Danis santai

"Gue ikutan ya" Fesa mengeluarkan suara

"Mau ngapain lo ikut? Nanti gue khilaf baru tau rasa lo" jawab Sandy dengan kekehannya

"Mesum lo ndy" balas Fesa sinis

"Hahaha canda-canda"

Cessy sedang asik dengan bibirnya, memoleskan lipbalm sedikit agar terlihat lembab.

"Gue juga ikut ya" lalu chessy memasukkan lipbalm kedalam tasnya

"Boleh" jawab Danis santai lalu meletakkan gitar di sampingnya.

Danis berdiri dari duduknya, mengambil tasnya lalu menentengnya.

Mereka yang ada disana bingung melihatnya. Tapi tidak dengan Pandji, karena dia masih berada di alam mimpinya.

"Mau kemana lo" tanya Fesa

"Ke kelas" jawab Danis santai

"Ogeb. Katanya tadi nggak mau msuk kelas" omel Cessy

"Gue kangen kelas" lalu Danis pergi meninggalkan mereka

Sandy hanya membuang nafasnya kasar.

"Sa, bangunin tuh si Pandji" pinta Sandy pada Fesa

"Ngapain?" Fesa bingung

"Ajak ke kelas lah" Sandy berdiri dari duduknya

"Huh" fesa berdiri lalu membangunkan Pandji

Fesa terus menggunjang tubuh Pandji, namun lelaki berbadan kekar ini tak kunjung bangun

"Pandji bangun"

"Kalau nggak kita tinggalin lo sendirian disini"

"Apasih sayang" Pandji hanya mengubah posisinya tanpa membuka matanya.

"Sayang sayang pala lu peyang" dengus Fesa sebal

"Hahahhaha" tawa Cessy pecah mendengar itu

Fesa tak peduli. Dia  terus mengguncang tubuh Pandji agar segera bagun.

"Cepett bangun goblok"

"Kita udah ditinggal Danis"

Fesa pasrah. Percuma saja energi yang dikeluarkan untuk membangunkan Pandji sia-sia sudah marena lelaki itu tak kunjung bangun.

Sandy hanya melihatnya dengan wajah datar. Dasar kelakuan temannya yang satu ini bikin naik darah

"Biar gue aja" kata Sandy mendekat

Fesa menjauh, mengemasi barang-barangnya dan mengambil tasnya.

Byurr

"Banjir anjing" Pandji kaget dengan air yang membasahi tubuhnya

"Makannya kalau tidur aturan. Badan kayak singa tapi jiwa kayak kebo" omel Sandy

Sandy menaruh botol air mineral keatas meja.

Pandji segera bangun dan berdiri dengan tangan mengacak rambutnya yang basah.

"Bangunin gue itu yang halus"

"Bodo" jawab Sandy santai

Kemudian Sandy, Fesa, dan Cessy  pergi meninggalkan Pandji sendirian.

"Eh dasar temen laknat, udah diguyur, ditinggal lagi" omel Pandji lalu segera menyusul teman-temannya.


■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

Halo temen-temen. Aku ada cerita baru ini. Ini bukan sepenuhnya ide aku ya, ini hasil kerja sama aku sama AldinoNovrit . Kita gabut aja terus buat cerita hehe.

Tapi aku gaakan lupain cerita aku yang belum jadi. Aku bakal terus update ya.

Oiya untuk cerita Death Note ini aku gak update setiap hari ya karena masih banyak tugas-tugas juga hehe

Vote dan komen biar aku semakin semangat buat up. Tapi aku gak maksa kalian loh ya. Itu hak kalian dear❤

DEATH NOTE [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang