Gubug tua

10 4 0
                                    

Masih dengan pikiran masing-masing, kini mereka hanya diam ditempat. Memikirkan buku yang entah isinya apa.

Blarr suara petir yang membuat semua terkejut bahkan semua penerangan mereka tiba tiba mati.

Semuanya panik bahkan Sandy dan Pandji pun ikut berteriak.

Cesy dan fesa menangis membuat suasana menjadi kacau.

"Gue mau pulang hiks hiks" ucap cesy di sela tangisannya

"Diem semua tenang" perintah danis pada teman temannya.

Pandji inisiatif menyalakan kembali obor yang terpasang di ruangan itu.

"Nis kita harus kluar dari sini malam ini juga" ucap sandy tak seperti biasanya sikap angkuh sandy hilang seketika.

"Eh lo gila ya cuaca lagi kaya gini lagian kita dari tadi juga cuma muter muter di hutan ini" ucap danis

"Ya gimana kek caranya lo mikir dong lo kan ketuanya" balas sandy emosi

"Eh lo kok jadi nyolot sih yang jadi penunjuk jalan kita tadi itu Lo harusnya Lo yang tau jalan keluarnya" balas danis yang mulai tersulut emosi pula

"Kok lo malah nyalahin gue sih, jelajah ini kan rencana kita semua. Jadi lo nggak bisa main nyalahin gue seenak lo"

"Udah udah kalian apa apaan sih kaya anak kecil aja" teriak pandji yang sudah bosan mendengar pertengkaran dua sahabatnya itu.

Setelah beberapa saat suasana sudah menenang fesa dan cesy juga sudah tertidur, sementara sandy, danis dan pandji masih belum tertidur.

Suasana pun sangat hening hanya suara suara binatang malam yang terdengar di telinga masing masing mereka sibuk dengan pikiran masing masing.

Jam sudah menunjukan pukul 3 pagi terlihat dari arloji yang melingkar di pergelangan tangan danis, dan mereka bertiga masih setia dengan posisi duduknya.

"Bentar lagi pagi kita harus bisa kluar dari sini" ucap danis dengan tatapan fokus kedepan.

"Iya nis kasihan fesa dan cesy juga mereka ketakutan banget kayanya" balas pandji

"Dy gue minta maaf soal tadi malem gue emosi waktu itu tapi gue janji gue bakal bawa kalian keluar dari sini" ucap danis

"Gue juga minta maaf nis soal sikap gue" balas Sandy

"Udah udah maaf maafannya di tunda dulu buat lebaran tahun depan yaa" ucap pandji mencairkan suasana.

***

Matahari pagi sudah sempurna menyinari bumi perkemahan.

Para panitia acara bingung mencari geng blood. Sudah semalaman berkeliling mencari blood namun sampai pagi ini belum ada tanda mereka kembali..

"Geb gue lapor sama pak burhan dulu ya biar acara berhenti sampai hari ini aja. Dan pencarian akan di bantu sama pihak sekolah." Ucap era yang sudah lelah mencari blood

"Ya udah gue suruh peserta beres beres dulu" ucap geby lalu meninggalkan era. Lalu berjalan menuju tempat dimana tenda siswa siswi didirikan.

"Temen temen harap segera berkumpul di sumber suara" ucap geby yang sudah berdiri membawa pengeras suara. Tak butuh waktu lama seluruh peserta sudah berbaris di depan geby.

"Sebelumnya saya mewakili pihak panitia meminta maaf, mengingat teman kita yang hilang dan sampai saat ini belum kembali maka dari pihak panitia resmi membubarkan acara pada hari ini. Oleh karna itu silahkan beres beres karna kita akan kembali ke sekolah pagi ini juga"
terang geby panjang lebar.

DEATH NOTE [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang