Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Hari dimana Blood akan memulai petualangannya.
Danis dan ke empat temannya turun dari mobil mereka dengan menenteng tas mereka masing masing.
Memang saat ini mereka diantar orang tua mereka masing-masing karena tidak mungkin jika membawa motor sendiri-sendiri.
Lagipula kalau motornya di tinggal disekolah sendiri kan kasian nanti nangis haha.
Dengan semangat mereka berjalan menuju halaman sekolah.
"Oke temen temen semua silahkan berkumpul ke sumber suara karna akan di lakukan absensi" ucap era sambil memegang toa.
Danis dan keempat temannya ikut berbaris untuk absensi, setelah itu Danis dan keempat temannya menaiki bis yang telah di sediakan sekolah.
Seperti biasa mereka akan menempati kursi paling belakang untuk sekedar menyusun rencana mereka.
Bis melaju menuju camping ground sangkakala dengan kecepatan sedang.
Barisan depan sudah ricuh dengan suara suara siswa siswi yang mulai bernyanyi.
Sementara danis dan teman temannya malah memikirkan rencana jelajah mereka.
"Oke jadi hari ini begitu kita sampai di campground kita istirahat dulu sehari full" ucap Danis yang diangguki teman-temannya
"Terus besok siang kita jelajah biar kita tau rute yang ada di hutan itu terus malemnya kita baru jelajah gimana" lanjut sang ketua
"Gue sih oke oke aja" kini pandji yang bersuara
"Yang lain gimana" tanya danis
"Gue setuju" ucap sandy
Namun fesa dan cessy tampak berpikir
"Lo berdua gimana" tanya danis pada 2 teman perempuannya.
"Mmm gue ngga yakin sih perasaan gue ngga enak" ucap cessy dengan wajah khawatir
"Gue juga takut" sambung fesa
"Tenang aja kita bakalan jagain kalian" ucap danis meyakinkan
Dengan perasaan gelisah Fesa dan Cessy menganggukkan kepalanya membuat ketiga lelaki itu tersenyum puas.
***
Kini seluruh murid kelas 12 telah sampai di camping ground sangkakala.
Sibuk dengan tenda masing-masing. Tapi tidak dengan geng Blood. Mereka lebih memilih memisahkan diri.
Lagian mereka bisa saja menyuruh murid yang lainnya untuk memasangkan tenda mereka, tak akan ada yang berani menolak.
"Ayo cari tempat sepi" ajak Danis pada semua anggota gengnya.
"Mau ngapain?" Tanya Fesa bingung
"Santai-santai dong. Udah ayo buruan"
Lalu mereka menurut saya mengikuti langkah Danis.
Tak lama mereka sampai disebuah gubug kecil yang mereka yakini tempat ini adalah pos ronda daerah kampung sini.
Bersantai-santai didalam gubug itu. Duduk diatas alas yang sudah lusuh.
"Nanti kita bakal survey beberapa jalan di hutan sekirar sini" kata Danis membuka pembicaraan
"Siap" jawab Sandy dan Pandji bersamaan
Fesa san Cessy hanya diam, memilih mengotak-atik ponsel masing-masing.
"Kenapa nggak pakai maps aja" Fesa menatap ketiga lelaki temannya itu
"Emang ada sinyal disini?" Tanya Pandji bingung
"Ada kok. Tapi kita tetep survey dulu buat lihat medan yang ada di sekitar sini" jawab Cessy yakin
"Gue setuju" balas Danis semangat
"Yaudah gitu aja. Jadi besok malem kita baru ngandelin maps" tambah Danis
"Oke. Kalau ikut rute maps kan gue nggak takut. Nggak mungkin nyasar" kata Fesa lega
"Iya bener" sambung Cessy dengan senyumannya
Mereka hanya mengangguk paham. Dengan rasa perasaan yang tak sabar menunggu hari esok.
Kemudian mereka melanjutkan aktivitas masing-masing. Terlihat ketiga lelaki itu merebahkan tubuhnya di atas alas, sedang Fesa dan Cessy sibuk membuat snapgram.
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■
Maljum maljum. Si Blood kembali apel ni.Ada yang kangen ndak?
Oh nggak ada? Yauda mon maap
![](https://img.wattpad.com/cover/222350726-288-k808160.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DEATH NOTE [On Going]
HorrorGeng yang dulu dikenal seantero sekolah kini harus menghilang tiba tiba akibat ulah mereka sendiri... Penasaran kemana dan apa penyebab kehilangan mereka? langsung saja baca ceritanya.