Pagi ini semua anggota geng Blood berada dikelas. Duduk dengan kaki dinaikkan di meja sudah biasa bagi mereka.
"Nis, gue lupa kemarin jaket gue ketinggalan dikamar lo" kata Sandy yang sedang mengikat tali sepatunya
"Hmm udah gue buang" jawab Danis santai sembari mengotak-atik ponselnya
Penjelasan Danis sontak mengundang tawa mereka semua, tapi tidak dengan Sandy
"Anjing lo" kata Sandy datar
"Kan gue bercanda, yakali jaket burik kayak punya lo gue buang. Kan kasian lo kalau nggak punya jaket lagi"
Tawa mereka kembali terdengar ricuh.
Danis mengeluarkan jaket milik Sandy dari tas nya lalu melemperkannya pada si pemilik.
Kemarin sepulang sekolah memang Sandy mampir ke rumah Danis hanya untuk sekedar tidur.
Begitupun juga dengan Cessy dan Fesa.
Kalau Cessy selalu numpang foto dirumah Danis yang mewah. Sedang Fesa bermesraan dengan Danis.
Jangan berpikir kalau Fesa dan Danis pacaran. Mereka memang seperti itu, Fesa dan Danis sudah kenal sejak kecil maka tidak heran kalau mereka seperti itu.
"Lo mah kalau sama gue sukanya gitu nis. Kan gue jadi sedih" ucap Sandy sok dramatis
"Anjir muka lo bikin geli hahaha" Danis ketawa keras saat melihat muka Sandy berlagak melas
"Pengumuman-pengumuman"
Terdengar seseorang berbicara dari speaker kelas. Rupanya pagi ini ada pengumuman penting.
Danis yang sedang asik tertawa pun langsung diam dan mendengarkan pengumuman itu. Begitupun dengan yang lainnya.
"Selamat pagi teman-teman. Mohon seluruh siswa dan siswi kelas 12 berkumpul di aula karena akan ada pengumuman untuk kegiatan camping minggu depan. Mohon segera dilaksanakan, Terimaksih " lanjut orang itu yang diketahui ketua osis SMA Harapan
Sontak mereka yang yang sedari tadi diam langsung berdiri dari duduknya."Asikk ni pasti camping bakal seru" ucap Cessy
"Bener lo. Bisa buat seneng-seneng" lanjut Pandji
"Kita jelajah ya nggak bro" kata Sandy merangkul leher Danis
"Yoii" jawab Danis antusias
Lalu semuanya menuju Aula dengan semangat.
Blood memang sangat suka dengan acara yang berbau petualangan apalagi jika sudah menyangkut hutan dan tempat tempat yang memacu adrenalin mereka. Karna bagi mereka tantangan ada untuk di taklukan.
***
Duduk di barisan paling belakang. Kini Blood sedang memperhatikan arahan dari kepala sekolah di aula sekolah.
Biarpun mereka terkenal nakal tapi mereka tidak seburuk yang kalian kira.
Blood tetap menjaga rasa hormat dan menghargai orang lain.
"Baik anak-anak terimaksih kalian sudah datang tepat waktu" ucap Pak Budi mengawali pembicaraan
"Langsung saja bapak mulai ya. Kalian yang ada disini sudah kelas 12 semua. Sehingga kalian akan melaksanakan camping sebelum masa Ujian datang. Mau tidak mau kalian harus ikut karena ini kegiatan wajib. Kecuali ada alasan yang sangat mendesak. Kalian paham?" Lanjut Pak Budi
"Paham pak" jawab semua murid sere mpak
"Baik. Selanjutnya akan dijelaskan oleh Era selaku ketua osis. Terimaksih"
Pak Budi mengakhiri lalu dengan segara digantikan cowok berkulit putih yang mereka ketahui bernama Era.
"Terimakasih pak Budi atas kesempatan yang diberikan. Langsung saja teman-teman. Kita akan melakukan camping ground minggu depan, dan itu akan dilaksanakan selama 5 hari 4 malam. Camping akan dilaksanakan di Camping ground Sangkakala" lanjutnya
"Segitu dulu yang bisa saya sampaikan. Kalau ada yang perlu ditanyakan, kalian bisa datang ke ruang osis nanti sepulang sekolah"
"Kalian bisa balik ke kelas masing-masing. Terimakasih atas waktunya" Tutup Era mengakhiri
Blood kini berjalan gontai di koridor sekolah. Rasanya tidak sabar menanti minggu depan.
***
"Ah gue nggak sabar ni nunggu acara camping" kata Pandji yang duduk di sofa rooftop
Ya jam isitirahat ini mereka berada di rooftop sekolah.
"Sama euyyy pasti seru" ucap Sandy yang duduk disamping Pandji
"Tapi kayaknya serem deh" tiba-tiba Fesa mengeluarkan suara
"Lah kok serem?" Tanya Cessy bingung
"Lihat deh berita yang dulu-dulu" Fesa menyerahkan ponselnya pada Cessy
"Idih iya ni. Kenapa beritanya gini-gini sih" kata Cessy setelah membaca sedikit berita di ponsel Fesa
"Kenapa sih?" Tanya Pandji bingung
Fesa menyerahkan ponsel milik Cessy kepada Pandji. Dengan cepat Sandy dan Danis ikut membaca berita yang Fesa dan Cessy maksud.
"Halah ini mah berita dulu" kata Pandji santai lalu menyerahkan ponsel yang dipegangnya pada si pemilik
Danis hanya diam. Kembali ke posisinya tadi yaitu memainkan gitar.
"Ini berita orang hilang mah nggak peduli dulu atau sekarang nji. Ilang ya ilang" celetuk Cessy menatap tajam Pandji
"Menurut lo gimana nis?" Tanya Sandy menatap Danis
Kini semuanya menatap Danis yang hanya diam saja.
"Kalau hilangnya kayak gitu sih gue juga takut" kata Danis yang masih menatap gitarnya
"Hilih lo mah cemen nis. Dulu waktu SMP kita jelajah juga nggak papa" sindir Sandy
"Tapi kok feeling gue nggak enak ya" Danis menatap temannya satu persatu
"Halah lo mah lebay hahaha" Pandji tertawa
"Oke gue nggak takut. Gue cuma merasa nggak enak aja" kata Danis sombong.
Danis memang tidak pernah takut.
"Tapi gue takut" Cessy memelas
"Gue juga takut" Fesa pun begitu
"Nggak usah takut. Kan ada kita" Danis menenangkan kedua sahabat perempuannya ini.
Fesa dan Cessy tersenyum getir kearah Danis. Mereka benar-benar takut. Walaupun mereka terlihat garang tapi kalau masalah jelajah malam mereka sebagai perempuan sangat takut.
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■
Kita up lagi ya
Kita bakal update cerita Death Note ini setiap malam jumat aja ya dear biar agak greget gitu wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEATH NOTE [On Going]
HorrorGeng yang dulu dikenal seantero sekolah kini harus menghilang tiba tiba akibat ulah mereka sendiri... Penasaran kemana dan apa penyebab kehilangan mereka? langsung saja baca ceritanya.