Part 5

2 0 0
                                    

LINK! AKU DAPAT FIRST CLASS! CUM LAUDEE!

Saya tersenyum lebar ketika Shel mengirim pesan yang penuh gembira. Kemudian, membalas pesannya bahwa setelah acara selesai saya akan menunggu di luar gedung -tepatnya dekat taman, agar tidak terlalu ramai- para wisudawan berkumpul dengan teman-temannya.

"Bri! Gue bisa dan mau lanjut S2 di sini! Lo juga?"

Max mengagetkan hingga ponsel yang saya genggam hampir tenggelam ke dalam air mancur. Tidak ada rasa bersalah dari rautnya, ia bahagia dengan hasil yang menurutnya tak disangka. Saya terkekeh, kelas yang saya dapat sama seperti Max. Walau tidak setinggi Shel, saya sendiri sudah cukup puas dengan hasil yang diperoleh.

"Mungkin? Gue mau balik dulu ke Indo, mungkin sebulan."

"Wow, ke sini lagi oleh-olehnya Bri, okay?"

Max celingukan, melihat saya yang sedikit menjauh dari keramaian. "Ga ikut kumpul?"

Saya menggeleng dan menjawab sedang menunggu di sini. Max hampir tertawa lebar, saya tahu ia ingin menertawakan. Kepalan tangan Max meninju pelan bahu saya, ia tersenyum kecil.

"Get her, boy."

Setelahnya, ia pergi begitu saja. Saya terdiam. Saya tahu, jika bisa sudah saya lakukan saat dahulu. Tapi, bagaimanapun juga tidak akan pernah bisa. Apa ini? Saya tidak peduli jika memang bukan saya takdir untuk Shel, hanya keberadaannya saja saya sudah cukup senang.

Seseorang memanggil saya, dan mendekat lalu terdiam di depan saya dengan beberapa bucket bunga yang lumayan besar. Leila Shelby.

Saya tersenyum miris, bunga yang saya berikan hanya salah satu diantaranya. Shel sangat senang sekali, apa saya boleh mengabadikannya?

"Shel? Apa boleh kita foto bareng?"

Saya sudah menyiapkan kamera polaroid. Tentunya terpakai dan sudah menghabiskan sekitar lima sampai tujuh kertas foto. Shel melihat kamera yang saya bawa, dia sedikit ragu. Tapi akhirnya ia mau. Mau berfoto dengan saya. Saya senang, foto ini adalah pertama kali yang saya ambil bersama Shel selama tiga tahun ini.

Kertas foto yang keluar, hasilnya mungkin akan terlihat saya yang lebih senang daripada Shel.

•••

(not) PLATONICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang