Accidential

3.1K 404 18
                                    

'Jalang sialan.....'

'Kau berencana merebut pangeran ku huh?'

'Kubunuh kau!'


Jam menunjukan pukul 4 sore, sudah melebihi waktu pulang di jam 3 tadi, sekolah sudah sepi tinggal beberapa murid yang bermain di lapangan atau mabar di pinggiran sekolah

Demitry sedang mengambil motor nya menyuruh seva menunggu di bangku samping gedung dekat gerbang

Mulut nya bersenandung membayangkan tempat makan yang kemungkinan enak dan cocok untuk seva

sebelum matanya membelalak mendapati kekasih nya yang tergeletak dengan pecahan pot kaca dan kepala yang berlumuran darah

Ia banting motor dan helm nya lalu berlari ke arah sosok kekasih nya yang tak sadarkan diri

"SEVA!"

..

Hani gemetar dari lantai kedua melihat kejadian sebelum nya

Awalnya sore itu ia kira hanya dirinya yang belum pulang

Mulutnya berdecih saat mendapati sosok derina yang berdiri di pinggir jendela. Bibir nya hendak menegur apa yang dilakukan derina sesore ini

Sebelum tangan nya menutup wajah nya melihat derina yang sedang memegang pot bunga dan melemparnya tanpa ragu ke bawah

Sedetik kemudian seringai muncul di wajah derina lalu ia tanpa banyak bicara pergi seolah olah tidak melakukan apa

hani berasumsi tidak ada seseorang di bawah nya yang mungkin terkena pecahan pot bunga itu

Derina tidak segila itu bukan?

Hani berlari kecil ke arah jendela itu melihat ke arah bawah

mendapati adik kelas nya yang juga ketua kedisiplinan sekolah nya berlumuran darah

Tangan nya gemetar, bagaimana bisa orang seperti derina melempar pot bunga itu membuat orang lain terluka dan masih bisa tersenyum?

hani tanpa banyak basa basi langsung berlari ke arah tangga, tangan nya sedari tadi nonstop memencet nomor taksi langganan nya berdoa semoga seva baik baik saja

"SEVA!"

hani menghembuskan nafasnya bersyukur mendapati sosok demitry di depan sana memeluk seva yang tampak mengenaskan dengan kepala yang bercucuran darah

Tapi sesaat kemudian ia ia kesal melihat demitry yang justru seperti robot kaku memegangi seva

"Woi bocah! Tahan luka nya pake baju lu!"

Demitry gemetar memegangi seva, tidak fokus dengan omongan hani

"Woi! Kelas 10!" hani memukul kepala demitry membuat demitry menengok ke arah hani

"Di balut bodoh! Ntar darah nya ngocor!"

Demitry tidak banyak bicara lalu menarik handuk di dalam tas nya menahan luka di belakang kepala seva

"Ayo cepetan! gue dah pesen taxi! Gendong dia!" hani menginstruksi demitry lalu menarik tas kedua nya berlari ke arah gerbang

— Regards, cha

Upload on 29/04/2020

𝐍𝐞𝐜𝐤𝐭𝐢𝐞, Kv ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang