Minggu, 26 April 2020.
Hari dimana sepasang remaja akan dipersatukan dengan ikatan agama, walau tanpa didasari dengan perasaan cinta antara kedua belah pihak.
Di ruangan ini seorang gadis cantik telah siap dengan riasan serta gaun putih mewah yang melekat di tubuhnya. Rambut yang ditata dengan rapi serta hiasan berlian yang kini sudah dengan bertengger indah di rambutnya.
"Lo gugup ya Kak?" tanya sang adik yang kini duduk tenang di sebuah kursi dengan setelan jas hitamnya itu, terlihat gagah.
"Iyalah bege" jawab sang kakak kesal, bagaimana bisa adiknya menanyakan hal konyol yang sudah pasti dialami oleh setiap orang yang akan menikah.
"Selow dong lo, ngeselin gue tinggal nih" balas sang adik membuat Dinda semakin kesal.
"Diem deh l-" ucapannya terhenti ketika pintu kamar itu dibuka lebar. Doni kini tersenyum lebar melihat putrinya yang kini sangat cantik dan menawan. Ia lalu menghampiri Dinda yang kini membalas senyumnya.
"Gimana Din kamu siap?" tanya Doni kini sudah berdiri di samping putrinya yang masih duduk di meja rias.
"Kalo aku bilang gak siap gimana Yah?" tanya Dinda membuat Deva yang mendengarnya tertawa mengejek. Untung saja dia tidak dinikahkan paksa seperti kakaknya, pikir Deva. Dinda yang melihat adiknya tertawa mengejek hanya mendengus kesal.
"Gak boleh gitu dong Kak. Kita nikahin kalian karena kita sayang dan takut akan pergaulan kalian nanti. Dengan pernikahan ini kamu dan suami kamu memiliki tanggung jawab masing-masing untuk saling melengkapi dan melindungi." ujar Doni lantang agar putrinya mengerti. Dinda yang mendengarnya hanya mengangguk pasrah.
"Ayo Din, semua orang sudah menunggu di taman" ajak Doni lalu menggandeng tangan putrinya. Tak ia sangka akan seberat ini melepas anaknya kepada orang lain, ia masih ingin putri cantiknya bermanja-manja seperti dulu.
:
:
Taman luas yang dihias dengan megah dan indah membuat Dinda menganga. Berkonsep wedding outdoor dengan hiasan bunga mawar putih dan bunga berwarna ungu membuat siapa saja takjub dengan keindahan taman ini.
Dinda tak menyangka akan seindah ini pernikahannya. Ia lalu mengarahkan pandangannya ke tamu undangan yang datang, pernikahan ini sangat privat namun masih tetap banyak orang yang berdatangan selain keluarga kedua belah pihak.
Sepanjang jalan Dinda terus mencengkram lengan ayahnya dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanan membawa buket mawar putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Husband
Teen Fiction🖤[ON GOING]🖤 "Jika aku tahu mencintaimu sesakit ini, aku akan memilih untuk mundur sebelum kau merapuhkanku lebih dalam lagi" - Dinda Sari Atmaja "Maafkan aku yang terlambat menyadari, aku mencintaimu lebih dari apapun" - Argha Putra Rigel "Cinta...