Empat.

6.1K 282 1
                                    

Happy reading!

**

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar sejam yang lalu. Namun enggan rasanya untuk beranjak dari tempat ini. Melakoni kegiatan yang tak pernah ku lewatkan. Melihatnya dari sini membuatku tak berhenti mengukir senyuman diwajahku. Kepiawaian nya bermain basket memang tak bisa diragukan lagi. Setengah jam ia gunakan untuk bermain basket dengan beberapa sahabat yang selalu bersamanya. Tiba-tiba ia melihatku yang berada didalam kelas sendirian sambil menatap kelapangan tempatnya berdiri.

'Mati gue, Dennis ngeliat gue,' batinku

Dennis yang melihat ku segera menghampiri ku.

"Kok belom pulang, Ly?" tanya Dennis begitu sampai dikelas ku

"Em, belom. Gue masih pengen disini. Pengen liat keadaan sekolah kalo udah sepi, ternyata nyaman banget," jawabku

'Pembohong!' batinku berteriak

"Oh gitu. Tapi tumben lo sendirian, biasanya sama Vi?"

"Vi juga belom pulang kok, tapi dia lagi keluar sebentar," jawabku gugup

Dan Dennis hanya beroh ria menanggapi jawabanku. Kemudian Vi pun masuk kekelas tersebut

"Aduh kayaknya gue ganggu deh," ujar Vi ketika melihat ku dan Dennis

"Apaan sih lo Vi, udah jajannya? Pulang yuk!" ajakku

"Kok buru-buru?" tanya Dennis

"Gue baru inget gue ada acara, Den. Gue sama Vi duluan ya!"

Akupun segera menarik tangan Vi untuk meninggalkan kelas.

"Ngapain pake pulang sih Ly?" tanya Vi

"Ya mau ngapain lagi. Dennis juga udah selesai main."

"Emang lo gamau gitu ngobrol banyak sama dia?"

"Enggak, buat apa juga," ucapku acuh

Vi hanya menanggapinya dengan wajah yang tak dapat ku artikan. Tapi aku tak mau ambil pusing.

***

"Ly, makan dulu yuk! Udah gue buatin tuh makanannya," ajak Vi

"Lo makan duluan aja, gue belom laper," ujarku yang masih sibuk dengan handphone ku

"Kalo lo ga makan, gue juga ga akan makan."

"Kok lo ngomong gitu?"

"Biarin aja. Biarin aja nanti gue sakit. Gue ga peduli."

"Ngancem mulu," kesalku

"Biarin," ujarnya sambil memasang wajah kesalnya

"Yaudah iya makan," balasku sambil beranjak

Saat sedang makan, tiba-tiba hp ku berbunyi.

'Halo'

'Halo, ini siapa ya?'

'Ini gue Dennis, ini Ly kan?'

'Dennis?'

'Iya gue Dennis. Nanti sore ada acara ga?'

'Enggak, emang kenapa?'

'Bisa temenin gue cari kado. Gue butuh banget nih bantuan lo..'

'Hmm boleh, jam berapa?'

'Jam 5, nanti gue jemput, oke?'

'Iya'

'Makasih ya, Ly'

'Urwell Den'

Sambungan pun terputus. Entahlah tapi aku merasa aku kecewa.

Pengagum RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang