Happy Reading !!!
***
“Ly, ada Dennis tuh!” ujar Vi sambil menunjuk ke seseorang yang baru saja memasuki kantin
“Terus kenapa?” tanyaku cuek
“Kok lo cuek gitu sih? Biasanya kalo ada Dennis semangat,” tanya Vi heran
“Gapapa,” balasku singkat sambil terus fokus pada makanan ku
Tiba-tiba Dennis menghampiri meja kami
“Hai!”sapa Dennis ramah
“Hai!" balas Vi menyenggol lenganku
“Apaan sih Vi pake nyenggol gitu?” tanya ku kesal
“Tadi Dennis nyapa kenapa lo ga jawab?”
“Lo udah jawab kan? Yaudah, gue balesnya diwakilin aja sama lo,” ujarku datar
“Sorry ya Den, Ly mungkin lagi badmood,” ujar Vi tak enak hati
“Iya, santai aja, gapapa kok,” balas Dennis dengan senyumnya
‘Iyalah santai, orang yang dia perluin cuma jawaban lo Vi,' batin ku
“Oh ya Vi, bisa ngomong sebentar?"
“Bisa kok Den, mau ngomong apa?”
“Berdua aja, bisa?” tanya Dennis lagi sambil melirik ke arah ku
“Bisa kok,” jawabku sambil beranjak dari dudukku
“Loh Ly, mau kemana?” tanya Vi
“Mau kekelas, lagian kalian mau ngobrol kan?”
“Tapi makanan lo kan belom abis?”
“Gue udah kenyang,” jawabku dan kemudian pergi darisana
Aku berjalan menyusuri koridor dengan santai. Aku bukannya tak merasa sakit, tapi aku hanya ingin sahabatku itu bahagia. Tidak mungkin kan aku tidak merasa sakit saat orang yang ku sukai malah menyukai sahabat ku sendiri? Tapi aku selalu ingat dengan rencanaku.
‘Smoga ini yang terbaik, Vi,' batinku
Sementara itu ...
“Sorry ya Vi, gue ganggu lo sama Villya,” ujar Dennis tak enak hati
“Iya gapapa kok, oh iya, mau ngomong apa?”
“Gue mau minta jawaban lo,” ujarnya santai
“Gue masih bingung Den,”
“Bingung kenapa?”
“Gue masih bingung sama perasaan gue ke lo.”
“Gue kasih lo waktu dua hari Vi, kalo lo belom dapet jawabannya, gue akan anggep jawaban lo itu adalah enggak,”
“Tapi..”
“Maaf Vi, bukannya apa-apa, gue juga butuh kepastian,”
“Iya gue ngerti, gue akan pikirin baik-baik,”
“Oke thanks ya Vi!"
“Iya, yaudah gue duluan ya!”
“Iya.”
Vidya pun kembali kekelas. Dan Dennis masih tetap dikantin.
“Dennis!”
“Villya, kok lo ada disini? Bukannya lo bilang mau kekelas?”
“Ga penting. Ada yang mau gue omongin sama lo,”
“Apa?”
“Soal Vidya. Gue tau lo suka sama dia, dan gue rasa dia juga suka sama lo. Dan gue mau bantu lo untuk dapetin dia, tapi gue pengennya dia nerima lo karena bener-bener sayang sama lo bukan unsur keterpaksaan. Jadi gue mau bantu lo bikin dia jatuh cinta sama lo,”
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengagum Rahasia
Teen Fiction[ Belum Revisi ] Aku suka segalanya tentangmu. Tapi apa dayaku yang hanya mengagumimu dari balik topeng seorang teman. Toh rasaku hanya sia-sia, karena nyata nya kamu lebih memilih sahabatku itu. Sudah biarkan saja aku tetap begini. Aku yang tetap m...