Oke, ini udah sampe ending. Bakal banyak flashback, semoga ga bingung ya! Happy reading!!!
****
"Sebenernya.."/Key menghentikan kata-katanya
"Sebenarnya apa?" tanya Dennis penasaran
"Sebenernya ada yang mau gue jelasin sama lo, tapi lo harus janji, kalo lo ga akan kasih tau siapapun dan lo harus ikutin rencana gue," ujar Key dan Dennis hanya mengangguk
"Sebenernya gue itu Villya,"
"Villya?" ulang Dennis tak percaya
"Iya gue Villya, temen SMA lo dulu. Mungkin lo bingung dan sekarang gue akan jelasin semuanya," ujar Key atau Villya
"Sebenernya, pas gue bilang mau bantu lo untuk dapetin Vi, gue lagi sakit Den. Gue kena kanker, penyakit itu yang buat gue pergi dari hidup lo dan Vi. Keadaan saat itu, memaksa gue untuk berobat ke Jerman. Dan semua itu ga bisa ditunda lagi. Awalnya gue ragu tapi setelah denger kabar kalo Vi nerima lo gue bisa sedikit lega, karena seenggaknya Vi aman sama lo. Dan akhirnya gue ke Jerman,"
Flashback
"Gimana dok?"tanya kak Shilla
"Semakin parah. Sepertinya Villya harus segera ditangani lebih lanjut, dan tidak bisa ditunda lagi," ujar dokter Daniel yang selama ini menangani Villya
Aku dan kak Shilla hanya saling tatap. Lalu akupun tersenyum
"Dok, bisa ditunda sampai lusa?"
"Tidak bisa Ly, ini akan berdampak buruk,"
"Sampai lusa saja dok,"
"Besok, hanya sampai besok Ly,"
"Baik dok, terimakasih," ucap kak Shilla
Aku dan kak Shilla pun pulang kerumah.
Sampai dirumah aku dan kak Shilla segera bersiap untuk pergi ke Jerman. Walau sebenarnya berat, ia tetap harus pergi. Setidaknya walaupun dia tak bisa sembuh total tetapi mungkin ia bisa bertahan sementara waktu.
Keesokan harinya, akupun berangkat dengan kak Shilla yang selalu setia bersamaku. Jika kalian bertanya kemana orangtuaku, setelah mereka resmi bercerai mereka memang sibuk dengan urusan mereka sendiri, dan sama sekali tak peduli padaku. Untung saja saat itu aku tak memilih untuk tinggal bersama salah satu dari mereka dan memilih bersama kak Shilla, jika aku bersama salah satu dari mereka maka pasti aku akan terlantar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengagum Rahasia
Teen Fiction[ Belum Revisi ] Aku suka segalanya tentangmu. Tapi apa dayaku yang hanya mengagumimu dari balik topeng seorang teman. Toh rasaku hanya sia-sia, karena nyata nya kamu lebih memilih sahabatku itu. Sudah biarkan saja aku tetap begini. Aku yang tetap m...
