Enam.

5.3K 252 4
                                    

Happy Reading !!

***

Sejak kejadian itu, aku dan Vi bisa bersahabat seperti dulu. Dan sejak saat itu juga aku menghindar dari Dennis. Karena aku yakin, ia mendekatiku hanya ingin lebih dekat dengan Vi dan ia melakukan itu untuk membuat Vi jatuh cinta padanya. Atau mungkin ia akan menyuruhku untuk membujuk Vi agar mau menerimanya. Aku memang ingin menyatukan Vi dengan Dennis, tapi aku ingin menyatukan mereka dengan caraku. Dan aku tidak ingin ada unsur pemaksaan dalam hal ini. Jika ditanya apakah aku tidak terluka, jawabannya adalah mustahil. Aku terluka bahkan sangat-sangat terluka namun bukankah seorang sahabat menginginkan yang terbaik untuk sahabatnya?

Aku melihat Vi diam saja. Ia memegang sebuah buku namun aku tau ia sama sekali tidak membacanya

"Hayo, ngelamunin apa?" tanya Ly

"Ah ga ngelamunin siapa-siapa kok," elak Vi

'Gue tau lo lagi ngelamunin Dennis, Vi. Gue tau lo bingung harus gimana.Lo tenang aja,gue yang akan mundur Vi' batin ku

"Tuh kan gantian lo yang ngelamun,"ujar Vi membuyarkan lamunanku

"Siapa juga yang ngelamun? Oh iya Vi, gue besok mau ajak lo ke danau. Udah lama kan kita ga kesana?"

"Iya, gue udah kangen banget sama tempat itu,"

***

"Udah siap Vi?"

"Udah kok, yuk jalan!"

Vi dan aku pun pergi ke danau. Meskipun tempat itu menyimpan luka tersendiri untuk ku, namun, aku tetap merindukan tempat itu. Tempat yang selalu aku kunjungi saat aku sedang ada masalah seperti saat ini. Setelah menempuh perjalanan, akhirnya kami sampai didanau.

'Tempat ini buat gue inget sama lo Den, saat lo nembak Vi tepat dihari ulangtahunnya. Biasanya gue kesini saat gue ada masalah, dan sekarang masalah gue malah gue dapet disini. Gue janji sama lo Den,vgue akan buat Vi sayang sama lo seperti gue sayang sama lo atau bahkan lebih dari gue sayang sama lo. Gue janji Den,' batin ku

"Gue kangen banget deh Ly sama tempat ini"ujar Vi saat sampai didanau

"Gue juga Vi, gue kangen banget sama tempat ini,"

Setelah itu, kami sibuk dengan pikiran kami masing-masing. Mungkin memang kami butuh waktu untuk menyelesaikan masalah ini. Yang jelas saat ini, aku dan Vi sedang memikirkan hal yang sama dan memikirkan jalan keluar yang terbaik.

***

"Ly, kekantin yuk! gue laper nih," ajak Vi

"Gue lagi males ke kantin Vi, lo sendiri aja ya. Gapapa kan?"

'Mungkin ini kesempatan buat gue ngomong sama Dennis,' batin Vi

"Gapapa, gue sendiri aja. Lo mau nitip?"

"Engga deh, makasih."

"Yaudah, gue ke kantin ya!"

Tak lama setelah Vi pergi, Dennis melewati kelasku dan sepertinya ia sedang mencari seseorang.

"Dia baru aja kekantin," ujar ku cuek sambil membaca novel yang ku pinjam dari perpustakaan. Ia tak berkata apapun dan segera meninggalkan kelasku

'Gue tau lo cari Vi, Den. Gue rasa ini udah saatnya gue jalanin rencana gue,' batinku

Author POV

"Vidya!"

"Eh Dennis, kenapa?"

"Gimana soal pertanyaan gue tempo hari? Lo udah bisa jawab?"

Pengagum RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang