Keesokan harinya..
"Vi, gue boleh ngomong sebentar sama lo?" tanya Dennis
"Boleh, mau ngomong apa?"
"Gini, Ly pengen minta maaf sama lo dan dia pengen kalian bisa sahabatan kayak dulu lagi,"
"Oh, masalah Ly, udahlah Den, gue udah ga mau bahas masalah dia."
"Tapi Vi, kalian kan udah sahabatan dari kecil masa tiba-tiba musuhan gini,"
"Dia duluan kan yang mulai,"
"Maksudnya?"
"Dia duluan kan yang ngejauh dari gue. Dan kayaknya emang dia lebih seneng sama lo,"
"Jadi semua ini gara-gara kehadiran gue ya?"
"Eh, maksud gue bukan gitu Den,"
"Udahlah Vi, gapapa kok. Kalo gitu biar gue aja yang ngejauh dari Li supaya kalian bisa baikan,"
"Bukan gitu Den. Gue emang sedih kalo Ly ngejauh dari gue tapi kalo dia bisa lebih seneng sama lo dari pada sama gue ya gue gapapa,"
'Lo baik banget Vi. Gue kagum sama lo,'
Dennis dan Vi masih membicarakan soal Ly. Ly yang melihat mereka hanya bisa berdoa agar Dennis bisa membujuk Vi untuk berbaikan dengannya. Karena Ly sama sekali tidak dapat mendengar percakapan mereka. Sudah sekitar 20 menit Dennis berbicara dengan Vi, namun mereka belum selesai juga. Ly hanya bisa pasrah dengan hasilnya. Ia pun meninggalkan tempat itu.
Keesokan harinya...
"Dennis!" panggilku
Iapun menoleh
"Eh, Ly, kenapa?"
"Gimana kemaren?"
"Apanya?"
"Soal Vi," ujarku
"Oh soal itu, dia belom mau baikan sama lo. Tapi lo tenang aja, gue bakal bujuk terus."
"Oh gitu ya, yaudah. Thanks ya Den,"
Ia hanya mengangguk. Setelah perbincangan Dennis dan Vi hari itu, mereka terlihat semakin dekat. Setiap aku ingin menemui Dennis disitu ada Vi begitu pula sebaliknya yang membuatku mengurungkan niatku untuk menemui mereka. Aku seperti terlupakan. Setiap aku tanya Dennis soal Vi, dia selalu menjawab dengan jawaban yang sama.
'Dia belom mau baikan sama lo. Tapi gue bakal bujuk terus,'
Jujur aku bingung dengan sikap Dennis belakangan ini yang sepertinya selalu menghindar dariku. Aku merasa ada yang aneh dengan semua ini. Aku pun mencari tau. Namun hasilnya nihil. Aku tak mendapatkan petunjuk apapun.
'Besok lo ulangtahun ya Vi. Tapi hubungan kita kayak gini. Gue gatau lagi gimana caranya supaya lo mau maafin gue,' batin Ly
24.00 WIB
Via LINE..
Villya: Happy Birthday Vi!! Semoga panjang umur, sehat selalu, makin pinter, makin cantik, dan smoga lo mau maafin gue dan kita bisa sahabatan lagi kayak dulu
Pagi harinya, aku membuka hp ku namun tak ada balasan dari Vi. Aku menghela napas, sepertinya Vi benar-benar tak mau memaafkanku. Akupun segera mandi dan sarapan. Karena hari ini adalah hari libur, akupun memutuskan untuk bersantai dirumah dan beristirahat sejenak dari aktivitasku.
Sore harinya, aku memutuskan untuk pergi ke danau yang tak jauh dari rumahku. Aku menyusuri jalan yang ramai dan akhirnya sampai ditempat yang sejuk dan sunyi ini. Aku merasa sangat nyaman disini. Bersantai disini dari hiruk-pikuk ibukota memang sangat cocok. Tak lama aku mendengar suara langkah kaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengagum Rahasia
Teen Fiction[ Belum Revisi ] Aku suka segalanya tentangmu. Tapi apa dayaku yang hanya mengagumimu dari balik topeng seorang teman. Toh rasaku hanya sia-sia, karena nyata nya kamu lebih memilih sahabatku itu. Sudah biarkan saja aku tetap begini. Aku yang tetap m...