TWL : 2

239 78 63
                                    

Apa ada yang nungguin?
Vote sama comment dulu baru baca:")
Thanks for readings



Jam sudah menunjukan pukul 18:00. Adrian baru saja mengambil tasnya di dalam kelas yang telah kosong melompong.

Lalu berjalan menyusuri koridor yang sudah mulai menggelap di setiap sudutnya menuju ke lahan parkiran.

Tadi di jam terakhir pembelajaran ia tidak bisa mengikutinya karna di panggil untuk memimpin rapat osis. Sebagai ketua osis yang bertanggung jawab ia harus menjalankan kewajibannya.

"Bro gue duluan ya, udah mau magrib" pamit Alex sambil menaiki motor besarnya.

"Gue juga yan, adek gue udah nelfon dari tadi minta beliin martabak" ujar Bima sambil meletakkan tasnya di atas jok motor untuk mengambil helm.

"Ya lo duluan aja, gue bentaran lagi deh" balas adrian yang masih fokus pada handphone nya

Bima menghentikan gerakannya memakai helm dan menatap Adrian.

"Lo mau ngapain disini?" tanya Bima dengan raut wajah curiganya.

"Elah, lo mikir udah kemana-mana ya?" ketus Adrian seraya menoyor kepala teman seperjuangannya itu.

"Behahahahaha, kan siapa tahu"

*ketawa nya unik ya bim

"Kalian pada banyak bacot, gue cabut. Duluan ya sistah" ucap Alex sambil melajukan motornya cepat keluar pagar sekolah.

"Iyah mash hati-hati yha" teriak bima sambil menirukan logat wanita.

"Gue punya temen ga ada yang waras njir. Tobat kalian tobat" lirih Adrian sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Pusing dengan tingkah laku temannya yang kelewat waras.

Bima hanya dapat membalas perkataan adrian hanya dengan kekehan. Ia sebenarnya juga geli sendiri.

"Jadi lo disini dulu yan?"

"Iya, duluan aja"

"Ok"

Bima menancap gas motornya sambil membunyikan klakson ke arah Adrian. Dan meninggalkan pekarangan sekolah.

Sekarang ia sendiri disini. Ia masih terlalu malas untuk kembali ke rumah. Adrian masih mencerna dengan baik pesan yang dikirim papanya beberapa jam yang lalu.

Adrian, hari ini pulang cepat
ke rumah. Karna adikmu
akan tinggal dirumah
kita mulai saat ini. Jangan
membantah! Ini perintah dari papa
-papa 16.25

Iya pa
-16.40

Ia masih bingung. Sebenarnya ia ini dianggap apa oleh ayahnya? Kenapa harus ada adik? Bahkan yang dimaksud 'adik' ini ia masih tidak mengetahui dari mana asalnya. Laki-laki atau perempuan ia tidak tau.

Yang ia tahu anak satu-satunya keluarga Arael adalah Adrian Blaxerus Arael, dan itu adalah dirinya sendiri.

Apa hadirnya masih kurang cukup di keluarga itu? Ia bahkan tidak tahu apa-apa tentang ini selama bertahun-tahun. Tidak ada yang berinisiatif memberi tahunya.

"Arrgh!!!" adrian berteriak  frustasi dan mengacak rambutnya. Bagaimana pun ini adalah perintah papa nya. Ia harus pulang.

Things Without LimitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang