Secret in Love | Part 8 ~ Princess of JIS Berhijrah

81 8 0
                                    

"Ketika kita akan mengawali sebuah kehidupan baru, tak selama nya jalan yang kita tempuh berjalan dengan mulus. Terkadang ada jalan berbatu dan berliku yang harus kita lalui demi sebuah tujuan. Tetapi jika kita memiliki pendirian yang kuat, maka seiring berjalan nya waktu---kita pasti dapat melalui nya. Kunci nya adalah kesabaran~"

- BeautifulSea25



Classroom '11 MIPA 5', Jakarta International School---Jakarta | 10.55 WIB

Seorang gadis cantik dengan khimar putih yang menjuntai hingga dada nya tengah berdiri dengan gugup di depan ruang kelas nya yang tertutup.

Sebenarnya, ia berniat untuk membolos hari ini. Namun, ia mengingat percakapan nya dengan seseorang satu jam yang lalu.

"Gak masuk kelas, dek?"

Suara lembut itu membuat Zee menoleh---membiarkan gadis dengan khimar selutut itu duduk di samping nya yang tengah duduk di taman sekolah.

"Aku bolos, Kak." aku Zee jujur. "Aku malu." tambah nya lirih.

Hening.

"Kamu ... Zeefanya Kareenina Maynard, 'kan? Miss Perfect and Princess of JIS?" tanya gadis tersebut setelah mengamati penampilan baru Zee.

Zee mengangguk lemah.

Gadis cantik itu ber'oh' ria. Siapa yang tak mengenal Zeefanya Kareenina Maynard? Bukan hanya terkenal akan kecantikkan dan kesempurnaan fisik nya, namun juga---ia di kenal karena kebaikan dan kepintaran serta kelebihan lain yang di miliki nya.

"Semua orang menatapku aneh, Kak. Apa aku gak pantas pakai hijab?"

"Siapa bilang gak pantas? Kamu itu tambah cantik malah kalau pakai hijab." jawab gadis itu jujur. "Awalnya, aku juga malu untuk berhijab panjang. Tapi seiring berjalan nya waktu, aku menjadi terbiasa." tambah nya tersenyum manis.

Zee bergeming.

"Wanita itu adalah keindahan. Keindahan wanita adalah aurat. Aurat wanita adalah perhiasan berharga, dan ... Sebaik-baik nya perhiasan adalah wanita sholehah."

Zee tersenyum manis. "Masyaallah, Kak. Zee jadi pengin lebih mendalami agama Islam."

"Gimana kalau sore ini kamu ikut kajian sore?" tanya gadis itu semangat.

Zee mengangguk pelan.

"Alhamdulillah. Aku ke kelas dulu, ya? Kamu juga masuk kelas. Assalamu'alaikum." pamit nya kemudian berlalu.

"Wa'alaikumussalam."

Zee mengambil napas dalam lalu membuang nya perlahan. "Bismillahirrahmaanirrahim," ucap nya seperti melafalkan sebuah mantra yang membuat nya semangat.

"Zee..."

Zee menoleh---menatap Sang headmaster of JIS bersama wali kelas nya tengah berjalan---menghampiri nya dengan raut khawatir.

"Zee, darimana? Uncle sama Ibu Lidya nyariin Zee daritadi," ucap Henry cemas.

"Sorry, uncle---ups, Pak." cengir Zee polos. "Zee dari taman."

Henry menghela napas lega.

"Zee sudah sembuh?" tanya Ibu Lidya perhatian.

"Alhamdulillah, sudah, Bu."

Secret in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang