Jika Kasih Tak Sampai💔

3.2K 151 56
                                    

Kamu percaya pada kekuatan do'a? Maka, mari do'akan mereka.

"Azzam, keluargaku tidak merestui hubungan kita."

Kalimat Asa selalu terngiang di pikiran Azzam. Bagai mimpi buruk yang menghantui kemanapun dia pergi. Apakah sampai di sini perjuangannya? Azzam sangat serius dengan perasaannya pada bos sekaligus kekasihnya itu. Tidak ada waktu untuk menyesali semua skenario yang Allah susun untuk kisah cinta mereka berdua, Azzam dan Asa.

"Tuhan, aku sungguh mencintainya," desah Azzam sambil meremas rambutnya yang semakin gondrong. Kilas balik perjalanan cintanya dengan Asa berputar bagai bioskop di kepalanya yang terasa mau pecah.

"Bang Zam-Zam, jangan jauh-jauh dari aku," rengek Asa kala keduanya menghadiri acara jumpa fans sekaligus promo album terbaru Asa. Azzam tersenyum sayang, "Abang di sini aja kok, nggak akan ke mana-mana." Asa tersenyum manis. Dia mencintai lelaki di sampingnya ini, tidak peduli dia hanya karyawan di kantor Asa. Sejak pertama melihatnya muncul di kantor, Asa tahu bahwa Azzam bukanlah pria yang akan lewat begitu saja dalam hari-harinya. Dia tampan, serius dalam bekerja, dan perhatian. Azzam juga banyak membimbing Asa yang belum begitu pandai membaca Al-Qur'an. Ilmu agamanya juga banyak. Asa sering bertanya tentang agama pada Azzam, lelaki itu bisa menjawabnya dengan mudah. Dialah Azzam, editor dan bodyguard kesayangan.

"Gimana hukumnya kalau seorang wanita jatuh cinta pada seorang lelaki?" tanya Asa di sebuah momen santai di tengah break syuting film yang dia bintangi. Mereka sedang berada di pinggir pantai, duduk berhadapan di bangku dan meja kayu, dua buah kelapa muda tersaji nikmat di atas meja. Azzam selalu mendampingi Asa karena itulah pekerjaannya. Youtuber muda itu kini merambah dunia filem layar lebar karena banyak yang suka dengan konten video yang dia buat. Keceriaan yang kadang dihiasi kekonyolan membuat Asa begitu menggemaskan.

"Abang Azzam, Air Zam-Zam, jawab dong! Malah bengong." Asa yang dasarnya manja mulai merajuk. Pria berbadan tegap dengan sedikit jenggot di dagunya mengulas senyum menenangkan. Hanya itu yang bisa dia lakukan. Mau menjawil pipi cabi itu? Oh, jangan sampai, itu melanggar norma kepantasan sebagai editor dan bodyguard gadis itu.

"Hukumnya sangat boleh, yang tidak boleh seorang wanita jatuh cinta pada wanita juga, atau sebaliknya," jawab Azzam serius, tapi Asa tahu Azzam sedang menyembunyikan senyumnya melihat dia berkerut kesal.

"Iiih, bukan itu yang aku maksud, Abang! Boleh nggak dalam agama dua anak manusia saling jatuh cinta?" Asa mengulang dan memperjelas pertanyaannya.

"Boleh, malah dianjurkan karena cinta salah satu sifat Tuhan yang diturunkan kepada manusia. Yang tidak dibenarkan adalah para pecinta melakukan hal-hal yang tidak disukai oleh Tuhannya," jelas Azzam sambil memandang bergantian antara ombak yang mencium bibir pantai dan wajah Asa yang manis.

"Misalnya apa, Bang yang enggak boleh?" Asa masih menunggu penjelasan Azzam lebih jauh.

"Pacaran. Banyak anak manusia yang menyalahgunakan cinta. Mereka memelihara cinta dengan pacaran, lalu melakukan hal-hal yang tidak dibenarkan Tuhan,misalnya...,"

"Iya, aku tahu, tidak usah dijelaskan! Filem yang aku mainkan ini sudah menggambarkannya dengan sangat jelas," sambar Asa. Azzam mengangguk membenarkan.

"Jadi gimana dong kalau Asa jatuh cinta? Padahal Asa belum mau nikah, masih sibuk ngejar mimpi," lanjut Asa lagi.

"Nggak usah diungkapkan, cintai aja diam-diam sambil berdo'a pada Allah di sepertiga malam agar berjodoh dengannya." Dalam hati Azzam menambahkan, 'seperti aku yang mencintaimu dalam keheningan'. Asa mengerut bibirnya yang merah, membuat Azzam mengalih tatap. Tidakkah para gadis-gadis sadar bahwa memainkan bibir seperti itu bisa membuat laki-laki berpikir panjang?

Azzam dan Asa (Bangun Cinta atau Jatuh Karena Cinta?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang