Gimmick atau Bukan, Sama Saja

1.1K 121 24
                                    

Jika waktu bisa  diulang, akan kuputar langkah, menjauhi sosok mereka, yang membuat hatiku dan hatimu ikut merana.

Syuting yang melelahkan sekaligus menyenangkan telah selesai. Saatnya Asa kembali ke kantor, melanjutkan kesibukan sebagai selebgram dan youtuber. Pihak manajemen dan teman-teman Asa sudah rindu syuting bersama. Karena selama seminggu Asa syuting, praktis kegiatan di tim berkurang, yang ditayangkan hanya video-video lama atau tayangan tim yang tidak di edit tanpa ada Asa di dalamnya. Sebagaimana biasa, ketiadaan Asa dan Azzam di dalam frame kamera jelas tidak banyak mengundang viewer.

"Apa kabar tim?" Sapa Asa saat semua tim sudah berkumpul sehari setelah Asa pulang ke rumah.

"Sehat, Alhamdulillah. Asa makin segar saja nih, nggak capek seminggu di luar kota?" tanya mereka hampir bersamaan.

"Seger apaan? Gosong iya!" katanya sambil memperlihatkan kulit tangan dan wajahnya yang belang.

"Nggak papa, tetap cantik kok," ucap Azzam yang baru bergabung di ruang tengah favorit mereka, membuat Asa sedikit salah tingkah.

"Kamu, Zam! Nggak puas ngerayu Asa seminggu, masih ditambah lagi di sini," celetuk Arif.

"Mana sempat, Bang! Orangnya sibuk syuting 'mulu, aku kebagian sisa-sisa waktunya dia aja," goreng Azzam terhadap candaan yang dilontarkan Arif, senior di tim.

"Chanel sepi nggak ada bucinan Asa dan Azzam," kata manajer.

"Halah, bucin mulu yang dilihat," sambar Azzam sambil menyugar rambutnya yang sudah mulai memanjang.

"Bang, rambutnya sudah mulai gondrong tu, pangkas 'gi!" suruh Asa. Azzam menggeleng bermaksud menolak. Asa melotot.

"Kalau nggak mau, aku yang pangkas! Nggak suka kamu gondrong," sungutnya

"Potong, Zam! Nggak bagus dilihat netizen, kesannya tim Asa liar." Bu manager mengultimatum. Azzam tak bisa mengelak lagi. Bu manager terkenal tegas walau gayanya santai.

"Siap, Bunda, tadi becandaan saja, mau godain Ceu Asa," kata Azzam sambil mengerjap ke si bos yang sedang berbicara dengan Vano, salah satu tim yang manja ke Asa, mereka seusia.

"Jangan becandain anak orang, Zam! Marah 'ntar Bapaknya." Arif yang bijaksana memberi nasehat. "Diseriusin nggak mau, Bang, dibecandain aja," celetuk Azzam. Asa yang mendengar kata-kata Azzam melempar editornya itu dengan bantal kursi.

"Nggak capek apa becanda 'mulu?" omelnya. Azzam duduk di samping Asa di sofa panjang, dibatasi bantal kursi yang tadi dilempar ke arahnya. Tim yang ada di sekitar mereka pura-pura sibuk dengan obrolan yang lain. Mereka sudah biasa melihat Asa dan Azzam saling debat manja begitu.

"Makanya, diseriusin mau nggak?" tawar Azzam lagi. Kali ini hanya di dengar olehnya dan Asa. Asa mengerutkan hidung sebagai reaksi pertanyaan Azzam. Lelaki yang memiliki senyum manis itu menggeleng sambil tersenyum hambar. "Diajak serius malah becanda, ya udahlah!" Lalu dia mengeluarkan ponsel dan membuka aplikasi media sosial atau medsos untuk memantau perkembangan produk terbaru bisnis keluarga yang coba dia kembangkan. Pertambahan follower di akun medsosnya membawa dampak baik bagi penjualan. Tiba-tiba ada notifikasi whatsapp dari nomor yang sangat di hapal tapi tak tersimpan di ponselnya.

"Memang apa bedanya kamu becanda dengan serius?" Azzam menahan senyum setelah membaca pesan itu. Tanpa menoleh sedikitpun ke samping, dimana pemilik nomor juga serius memelototi ponsel mahalnya Azzam mengetikkan balasan.

"Kamu mau apa dariku, aku kasih." Balasan pesan Azzam langsung centang biru. Dengan ujung matanya dia melihat Asa berjalan ke belakang rumah, dimana di sana terdapat kursi santai di tengah aneka bunga yang terawat apik oleh tukang kebun keluarga Asa.Perlengkapan taman lainnya seperti ayunan dan kolam ikan koi yang disirami air mancur mini membuat suasana taman semakin asri. Azzam diam di tempatnya. Ingin sekali menyusul Asa tapi takut bosnya itu tidak berkenan. Akhirnya dia menggabungkan diri dengan obrolan tim yang lain. Di sela obrolan Azzam sesekali memperhatikan Asa yang masih berada di taman sedang main ayunan.

Azzam dan Asa (Bangun Cinta atau Jatuh Karena Cinta?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang