Han dan Lino langsung bersih diri dan memilih untuk tiduran di ranjang mereka setelah acara reuni kecil-kecilan tadi.
"Kamu ada janji untuk bercerita sayang," Han menagih janji pada Lino.
"Cium dulu-" Lino merajuk, memamerkan bibir seksinya kepada Han. Han langsung mengecup bibir Lino sekilas.
"Kurang-" Lino lagi-lagi merajuk.
Kali ini Han mencium lagi, dia menempelkan bibirnya cukup lama. Lino menarik pinggang ramping Han mendekat dan mengangkatnya untuk berada di atas tubuh Lino.
Lino melumat bibir ranum Han lembut, menyalurkan rasa cinta yang terus tumbuh hari demi hari.
Lino membuka kancing kemeja tidur Han, meremas pelan bahu Han yang berada di atasnya. Han menghentikan aksi Lino.
"Sayang, cerita dulu baru kita mulai-" Han berucap lembut. Tangannya terulur untuk mengelus tangan Lino. Dia juga sedang sedikit badmood untuk melakukannya saat ini.
Lino menghembuskan napas sedikit berat, matanya kemudian terpejam untuk mengumpulkan banyak hal yang ingin dia ceritakan pada Han.
Han terlebih dahulu turun dari atas tubuh Lino kemudian memeluknya dari samping.
"Kamu sudah puas dengan kehidupan kita sekarang?" Lino bertanya pada akhirnya. Dia menatap Han dengan tatapan lelah.
Han justru tersenyum menanggapi pertanyaan yang menurutnya konyol itu, "Ya, asal aku bersamamu dan kakak selalu bersamaku sudah sangat membuatku puas. Aku selalu bersyukur atas jalan Tuhan untukku."
Han sebenarnya sudah tahu permasalahan Lino, pasti tidak jauh dari uang. Pun juga Lino selalu merasa kalau gajinya tidak lebih dari gaji Han.
"Kita tidak kaya, pun gaji dosen juga tak sebera-"
Nah kan.
Han memotong pembicaraan yang menurutnya sensitif ini dengan menempelkan telunjuknya di depan bibir sang suami.
"Tak apa, sayang. Dulu ketika kamu lebih memilih menjadi dosen, aku sudah menyiapkannya. Uangku pun bisa kita pakai untuk memenuhi kebutuhan. Jangan merasa bersalah," Kali ini tangan lentik Han mengelus rambut Lino pelan.
"Hei, setidaknya kita berkecukupan, Kak. Hal itu sudah lebih dari cukup. Jangan dipikirkan lagi dan jangan terpengaruh perbuatan kotor dari dosen-dosen lain. Aku lebih memilih seperti ini daripada mendapatkan uang kotor darimu," Han memperingati Lino.
Lino heran bagaimana Han bisa tahu mengenai hal itu namun sedetik kemudian dia paham.
Lino selalu bersyukur memiliki sosok seperti Han di dalam hidupnya.
"Maaf, belum bisa membuatkan tempat praktik untukmu."
"Kerja di rumah sakit lebih dari cukup untukku," Han memang lebih realisitis dalam menanggapi hidup, berbeda dengan Lino yang selalu berpikir pesimis.
"Kamu besok ada jadwal pagi kan?"
Han mengangguk.
"Besok biar aku antar," saran Lino.
Han curiga tapi menyetujui ucapan sang suami.
"Oke. Ayo kita tidur, alam mimpi sudah menunggu kita," Han berkata lagi.
Lino menggeleng,
"Aku ingin memenuhi kebutuhanku, sayang," Lino berkata dengan nada memelas.
Han mengiyakan. Walaupun sedang badmood, Han tak bisa menolak untuk memuaskan hasrat Lino. Seks itu kebutuhan.
Mereka pun melanjutkan aktivitas yang sempat ditunda oleh Han tadi.
***
Bonus:
Sinar matahari masuk menembus tirai jendela kamar pasangan suami-suami itu. Lino pun bangun dari tidurnya.
"Morning," Lino berucap kemudian bibirnya sudah mendarat pada dahi milik Han.
"Hmm."
Han hanya berdehem pelan sebagai balasan, dia lelah karena yah as always permainan Lino selalu terasa kuat. Dia sepertinya akan kesusahan berjalan hari ini tepat dengan ucapan Lino yang mau mengantarnya bekerja. Menurut penelitian, perempuan memang lebih kuat jika sedang melakukan hubungan suami-istri seperti itu, tapi harus diingat juga bahwa Han masih termasuk lelaki jadi dia tak cukup kuat juga untuk menghadapi Lino.
"Hari ini aku antar sampai ruanganmu, kugendong."
"Berlebihan Kak!!"
"Akan kusiapkan air hangat untuk kamu mandi," Lino yang peka pun segera bangkit dan akan menyiapkan air hangat untuk mereka mandi.
"Nanti mandi bersama ya, sayang." Bisik Lino sebelum benar-benar bangkit dari gravitasi kasur.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Minggu Malam | minsung✓
Fanfiction(💋) Melanjutkan kisah dua sejoli yang selalu kencan di Sabtu malam namun saat ini dengan level naik tingkat karena telah terikat janji suci. Kisah Minggu malam mereka akan segera terdedah. ● lokal au ● buku kedua [190420ㅡ070520]