3) Mendamba

436 65 8
                                    

"Anda tidak tahu kalau sekarang adalah malam hari?"

"..."

"Saudara Bayu, tidak etis. Lebih baik kita diskusikan besok Senin."

"...."

"Saya ini penguji bukan pembimbing. Urusan tanda tangan silakan tanya pada pembimbing, saya sudah menyerahkan pula."

"...."

"Sudah ya, saya rasa tanggung jawab saya sudah selesai. Bila masih ada yang perlu ditanyakan, bertemu besok saja."

"...."

"Iya, sama-sama."

Sambungan telepon terputus, Lino merebahkan diri di atas kasur empuk king size mengikuti sosok yang sedari tadi sudah tiduran di sana sembari memperhatikan sang suami dengan tatapan memuja.

"Ada apa?" Lino bertanya karena ditatap intens oleh sang terkasih.

"Gak papa. Kak Lino keren banget kalau mode jadi dosen. Aku jatuh cinta untuk kesekian kalianya," sosok yang tertidur, Han mengedip-ngedipkan kedua matanya.

Lino yang dipuji pun besar kepala, kini wajahnya mendekat ke arah Han lalu mendekapnya.

"Nyangka gak sih, Kak Lino yang dulu suka bolos pas matkul bisa jadi dosen yang notabenenya digugu lan ditiru?" Han berucap menampilkan wajah tak menyangkanya.

"Aku bukan bolos ya, aku izin," Lino menyanggah tidak terima.

"Tetap saja kakak tidak ikut matkul," Han menggeleng-gelengkan kepala bertujuan untuk mengesekkan hidungnya pada hidung mancung sang suami.

"Gemes banget Jarisku!!!" Bergantilah Han menjadi yang memeluk Lino erat.

"Kak," disela dirinya yang sedang mengapit si tubuh lebih besar, Han mengucap.

"Hmm?"

"Gila aja, pusing banget Kak tiap hari ketemu anak-anak, lebih enak menghadapi mahasiswa kayaknya," Han menyampaikan opini, "Pun juga mereka di sana karena sedang sakit, jadi tambah sering rewel. Antara capek dan kasian."

"Mahasiswa pun tidak jauh beda. Mereka ini umurnya aja yang udah banyak, kelakuannya juga aneh-aneh," Lino pun menyampaikan opini.

"Pusing banget pokoknya," Han menyampaikan keluh kesahnya lagi.

Memang kalau malam itu suka sekali pikiran-pikiran liar bersarang, sudah jadi rutinitas bagi semua orang dan tentu tidak hanya dua manusia yang sudah pernah dan akan selalu menjadi satu itu.

"Ya udah disyukuri aja dan jangan lupa pula untuk dinikmati, nikmat nikmat kalau dinikmati," Lino memberi saran sembari mengusap surai si mungil.

"Adek Sewu ini pusing soalnya jadi pengen punya juga," setelahnya Han lebih memilih menunduk sembari memainkan kancing baju tidur Lino.

"Punya apa?" Lino mengerutkan dahi bingung.

"Punya dedek," Han mencicit takut-takut.

Lino terdiam sedikit lama, sedikit berpikir dan setelah sadar dia pun mengakui jika dia juga ingin. Siapa yang tidak ingin?

Tangan Lino terulur untuk menghentikan acara memainkan kancing si manis dengan menggenggam tangannya.

"Ssttt, tidak sekarang by," Lino mengucap dengan lembut.

"Tuhan masih mau kita berdua aja ya, Kak?" Han bertanya.

"Hmm, jadi sekarang tidur ya. Kamu kan sekarang sif pagi kalau hari Senin," Lino mulai mengelus rambut hitam Han.

"Iya, berasa mau upacara karena Senin masuk pagi," Han mengungkapkan dengan kekehan karena baru menyadarinya.

"Dasar!! Pun juga Kakak harus berangkat pagi karena si Bayu yang telepon kakak tadi mau curhat soal pembimbingnya," berganti Lino yang curhat.

"Oh, Bayu mantan kabem fbs itu, Kak?"

"Hmm, sejak awal dia marah karena tak dapat aku sebagai pembimbing."

"Memang Kakak tuh jadi dosen idaman banget ya kalau di kampus? Tiap tahun selama jadi dosen selalu banyak yang milih kamu jadi dps mereka."

"Iya soalnya kata mereka aku tipe yang tak mau ribet, ya cuma tetep harus sempurna jadi revisinya mereka selalu banyak."

"Yang terpenting kakak kan gampang ditemui," Han berucap dengan belajar dari pengalaman. Dia juga pernah jadi mahasiswa.

"Kenapa jadi mikir si skripsi sih, ayok udah bobok aja," Lino semakin mendekap erat Han dan dalam dekapan itu yang lebih mungil mengangguk.

"Selamat malam, Sewuku."

"Selamat malam juga Jarisku."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Sudah kuputuskan kalau buku ini hanya akan berisi 10 chapter. Dan update tidak tiap malam Senin karena terlalu lama :((( doakan bisa update tiap hari karena aku udah rangkai kerangka tiap chap.

Yuhuuu met bobok guys~~

Minggu Malam | minsung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang