06

352 55 1
                                    

“Raa, kenapa lagi sihhh??” Doyoung yang baru pulang langsung memegang kedua bahu Ara sambil menatap Ara khawatir.

Ara sedaritadi menekuk kedua lututnya di atas sofa. Ditemani Jaehyun disampingnya.

“Ra, kalo kamu begini terus, kakak gak restuin ya kamu sama Haechan.” ancam Doyoung.

Ara dengan muka memerahnya, “Ya kan bukan salah Ara! Kenapa Ara yang diancem?!”

Ara berhasil membuat Doyoung reflek memegang dadanya karena terkejut.

Baru saja Doyoung ingin membalas, Ara sudah terlebih dulu melayangkan tatapan tajamnya, “aPA?!”

“mAHHHH!! ARA KURANG AJAR NIH!”

“kAK DOYOUNGGG!!! SINI LO!” Ara mengejar Doyoung sambil membawa sendal jepitnya. Yang nanti akan digunakan untuk memukul Doyoung.

Ting nong!

Jaehyun berinisiatif membukakan pintu. Karena kakak beradik itu sedang repot bermain kejar-kejaran.

Ceklek.

“Eh?” Haechan mengerutkan keningnya.

“Masuk chan.” ucap Jaehyun.

Saat masuk ke dalam rumah, Haechan menepuk jidatnya melihat Ara yang tengah menjewer kuping Doyoung.

“Ara.” panggil Haechan.

Seketika Ara berhenti dan raut wajahnya kembali murung. Ia tidak meladeni Haechan. Ia memilih untuk pergi ke kamarnya dan mengunci pintu.

“Sini lo chan!” panggil Doyoung.

Haechan menghampiri Doyoung.

“Duduk.”

Suasana kembali tenang. Doyoung, Haechan dan Jaehyun duduk di sofa. Saling menatap.

“Gua gak bisa maksa lo buat milih antara Lami atau Ara. Tapi, gua minta, pinter-pinter deh lo bagi waktu buat mereka berdua. Lo juga harus tau mana batasannya, Haechan. Gua capek ngeliat Ara selalu murung tiap pulang sekolah.” ucap Doyoung.

Haechan menghela nafasnya, “Tadi Ara pingsan.”

Doyoung dan Jaehyun sontak membulatkan mata mereka.

“Gua udah mau datengin Ara ke uks. Tapi, gua di tahan sama Lami. Dia maksa banget buat nemenin dia makan di kantin.”

“Dan lo gak nolak?” tanya Doyoung dingin.

“G-gua udah nolak kak. Tapi dia bener-bener kayak gak bolehin gua pergi kemana-mana.”

“Lembek lo ajg.” cetus Jaehyun.

“Pas pulang, gua nyamperin Ara. Mau nganter dia pulang. Tapi, pas dia liat di dalem ada Lami, dia langsung pergi kak. Gua udah panggil-panggil tapi dia seolah-olah tutup kuping. Gua mau kejar, tapi di tahan sama Lami. Tadi juga hujan deres kak.”

“Lami pengen ngancurin hubungan lo sama Ara, Haechan.” ucap Doyoung.

Haechan membalas tatapan Doyoung, “Jaga omongan lo kak. Lami gak mungkin kayak gitu.”

“Kalo gitu—























—putusin Ara.”

Haechan dan Jaehyun membulatkan matanya.

“Gua gak ngerti lagi sama pemikiran adek gua kenapa bisa sebego itu mau pertahanin hubungannya. Lo emang gak jahat chan. Tapi, lo terlalu serakah buat pertahanin dua perempuan berdiri di sisi lo. Dan karena keserakahan lo, Ara tersakiti. Inget itu baik-baik.”

Fidèle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang